Berita Viral

Modus Licik Jefri Ga Koro TNI AL Gadungan Tipu Warga Puluhan Juta Masuk TNI, Modal Seragam

Jefri Ga Koro (23) pria asal Nusa Tenggara Timur (NTT) yang menyamar  sebagai TNI AL tenryata buronan polisi.

|
Penulis: Laily Fajrianty | Editor: Weni Wahyuny
POS-KUPANG.COM/ROSALIA ANDRELA
Oknum TNI AL gadungan, Jefri Ga Koro (23) diserahkan kepada pihak kepolisian untuk diproses hukum lebih lanjut. 

Menurut hasil pengecekan, korban penipuan telah melaporkan kejadian ke Pomal Lantamal VII.

Pihak berwajib pun memburu JGK sejak Agustus 2024.

Menurut Catur, Jefri cukup lihai dalam pelariannya dengan mengganti Handphone (Hp) dan nomor Hp. 

Selain itu, Media sosial (Medsos) Jefri sudah tidak aktif dan dia berpindah-pindah tempat.

"Namun pelaku terus berpindah-pindah tempat dari Bali, Surabaya, Malang, hingga akhirnya tertangkap di Jakarta,” ungkap Catur.

Dalam penangkapan ini, barang bukti yang disita berupa satu tas selempang, KTP, kartu BPJS, kartu ATM Mandiri, kartu ATM BRI, buku tabungan Bank BRI, dan satu botol minyak kayu putih.

Ada juga satu botol braso, satu charger ponsel, satu handsfree, satu foto 4x6 berlatar belakang merah, dan satu botol miras moke

Sementara alasannya mengenakan seragam TNI karena sebelumnya pernah gagal mengikuti seleksi Pa PK TNI pada Oktober 2023.

Saat ditangkap, JGK juga kedapatan membawa minuman keras tradisional Moke, yang berasal dari Nusa Tenggara Timur.

Saat ini, JGK telah diserahkan kepada Posko Kodim 0501 Jakarta Pusat untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.

Warga Sipil

Sementara itu Asisten Intelijen (Asintel) Komandan Lantamal VII, Letkol Laut (KH) M. Yasin kembali menegaskan bahwa Jefri Ga Koro merupakan warga sipil.

“Oknum ini murni orang sipil. Pertama kami ketahui modus operasinya atau penipuannya, ketika pada tanggal 20 Juli, salah satu calon siswa yang mendaftar TNI AL melapor ke Lantamal VII. Saat itu kami bergerak dengan POM. Kemudian tempat-tempat yang diduga kuat sebagai tempat persembunyian kita deteksi, seluruhnya. Berkat sinergitas kami dengan satuan lain, sehingga keberadaannya kita deteksi mulai dari Kupang ke Bali, ke Surabaya, kembali lagi ke Bali, masuk Kupang lagi, ke Surabaya dan terakhir ke Jakarta. Itu semua sudah kita deteksi hanya tinggal waktu yang menentukan oknum ini tertangkap,” tutur Yasin.

Tanggal 27 September 2024, Jefri muncul di monas lalu ditangkap. Yasin kembali mengingatkan masyarakat agar tidak mempercayai oknum manapun, yang mengaku bisa membantu meloloskan seleksi TNI AL.

“Sebagaimana sudah disampaikan berulang kali oleh pimpinan TNI AL, bahkan Komandan Lantamal bahwa masuk menjadi prajurit TNI AL dari berbagai sumber baik bintara, tamtama, taruna, sarjana itu gratis. Jangan percaya kepada siapapun oknumnya baik itu TNI sendiri, orang sipil, atau oknum yang mengaku sebagai anggota TNI AL yang bisa membantu. Semuanya punya peluang, silahkan masyarakat yang ingin masuk melatih diri dan menyiapkan diri,” jelasnya.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved