Pupuk Organik Cair dari Air Cucian Beras , Solusi Ramah Lingkungan Untuk Pertanian
Air cucian beras pada bilasan pertama sebanyak 600 ml itu dicampur dengan molase atau gula merah sebanyak 200 gram, ragi tape setengah sendok makan
TRIBUNSUMSEL.COM-Dalam Upaya meningkatkan keberlanjutan pertanian, inovasi pupuk organik dari limbah rumah tangga semakin menarik perhatian.
Tim Pengabdian Masyarakat Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya berhasil mengubah limbah air cucian beras yang dihasilkan dari limbah rumah tangga menjadi pupuk organik cair yang kini dikenal dengan nama Eco Rice Fertilizer atau ERIZER.
Pengabdian Masyakrakat ini dilakukan pada Selasa, 24 September 2024 di Desa Pulau Semambu, Kabupaten Ogan Ilir.
Di depan warga Desa Pulau Semambu, Tim Pengabdian Masyarakat dari Jurusan Teknik Kimia FT UNSRI yang diketuai oleh Dr. Ir. Hj. Leily Komariah, S.T., M.T., menjelaskan cara pembuatan pupuk organic cair ramah lingkungan tersebut.
Setelah dilakukan serangkaian percobaan, ditemukanlah formula yang tepat untuk pupuk organik cair ini.
Air cucian beras pada bilasan pertama sebanyak 600 ml itu dicampur dengan molase atau gula merah sebanyak 200 gram, ragi tape setengah sendok makan, dan EM4 sebanyak 4 tutup botol.
“Air cucian beras itu dicampur dengan molase atau gula merah, ragi tape, dan EM4. Setelah itu didiamkan selama 5 hari,10 hari, dan 15 hari untuk dilihat perbandingannya. Setelah mengeluarkan bau segar, baru cairan itu bisa digunakan sebagai pupuk” Jelasnya.
Menurut Tim Pengabdian Masyarakat dari Jurusan Teknik Kimia FT UNSRI latar belakang ide pembuatan Pupuk Organik Cair ini dikarenakan air cucian beras mengandung nutrisi seperti nitrogen, fosfor, dan kalium yang bermanfaat bagi pertumbuhan tanaman.
Selain itu, metode ini membantu mengurangi limbah, mengubah air bekas menjadi sumber daya yang berguna.
Dengan meningkatnya kesadaran akan praktik pertanian ramah lingkungan, air cucian beras semakin populer sebagai alternatif pupuk organik yang mudah diakses dan murah.
Pupuk organic cair dari air cucian beras ini telah di uji oleh Tim Pengabdian Masyarakat dari Jurusan Teknik Kimia FT UNSRI kepada tumbuhan cabai.
Diperoleh hasil penambahan tinggi dari tumbuhan cabai ketika menggunakan pupuk organic cair yang difermentasi selama 5 hari sebesar 1,3 cm, pupuk organic cair yang difermentasi selama 10 hari sebesar 1,5 cm, pupuk organic cair yang difermentasi selama 15 hari sebesar 1,9 cm.
Hasilnya, pupuk organik ini tidak hanya memperkaya tanah, tetapi juga membantu mengurangi limbah rumah tangga.
Dengan manfaat yang jelas bagi tanaman dan lingkungan, penggunaan pupuk ini menjadi alternatif cerdas bagi para petani yang ingin mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia dan juga mempercepat masa panen dan meningkatkan ukuran hasil panen.
Baca berita menarik lainnya di google news
BMKG Prediksi Tiga Hari Hujan di Sumsel Mulai Sabtu Hingga Hari Senin Lusa |
![]() |
---|
Emak-emak Serbu 10 Ton Beras Gerakan Pangan Murah di Polsek Talang Padang Kabupaten Empat Lawang |
![]() |
---|
Polres Ogan Ilir Ikuti Sosialisasi Pelaporan SPT Tahunan Orang Pribadi Menggunakan Coretax |
![]() |
---|
Diduga Sakit, Handoko Penjual Ubi Cilembu di Sukarami Ditemukan Sudah Tidak Bernyawa |
![]() |
---|
Herman Deru Hadiri Peringatan Maulid Nabi di Musholla Al-Huda OPI Palembang, Perkuat Silaturahmi |
![]() |
---|