Seputar Islam

Watasimu Bihablillahi Jamian Wala Tafarroqu Artinya, Dalil Perintah Bersatu Jangan Bercerai Berai

Wala tafarraqu disini juga bermakna tentang larangan bercerai-berai mengikuti hawa nafsu (hanya karena berbeda tujuan)

Penulis: Lisma Noviani | Editor: Lisma Noviani
tribunsumsel/lisma
Watasimu Bihablillahi Jamian Wala Tafarroqu Artinya, Dalil Perintah Bersatu Jangan Bercerai Berai 

TRIBUNSUMSEL.COM --  Kalimat Wa'tasimuu bihablillahi jamian walaa tafarroqu memliki arti: “Berpegangteguhlah kamu semuanya pada tali (agama) Allah, janganlah bercerai berai.


Kalimat Wa'tasimuu bihablillahi jamian walaa tafarroqu adalah potongan ayat Alquran Surat Ali Imran ayat 103 tentang pentingnya menjaga persatuan dan tidak bercerai berai.

Berikut bacaan surah Āli ‘Imrān ayat 103, selengkapnya dan arti dalam bahasa Indonesia:


وَاعْتَصِمُوْا بِحَبْلِ اللّٰهِ جَمِيْعًا وَّلَا تَفَرَّقُوْا ۖوَاذْكُرُوْا نِعْمَتَ اللّٰهِ عَلَيْكُمْ اِذْ كُنْتُمْ اَعْدَاۤءً فَاَلَّفَ بَيْنَ قُلُوْبِكُمْ فَاَصْبَحْتُمْ بِنِعْمَتِهٖٓ اِخْوَانًاۚ وَكُنْتُمْ عَلٰى شَفَا حُفْرَةٍ مِّنَ النَّارِ فَاَنْقَذَكُمْ مِّنْهَا ۗ كَذٰلِكَ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اٰيٰتِهٖ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُوْنَ


Arab Latin:
Wa'tashimuu bihablillahi jamian walaa tafarroqu wadzkuruu ni'matallahi alaikum iż kuntum a'dā`an fa allafa baina qulụbikum fa aṣbaḥtum bini'matihī ikhwānā, wa kuntum 'alā syafā ḥufratim minan-nāri fa angqażakum min-hā, każālika yubayyinullāhu lakum āyātihī la'allakum tahtadụn


Artinya:

“Berpegangteguhlah kamu semuanya pada tali (agama) Allah, janganlah bercerai berai, dan ingatlah nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu bermusuhan, lalu Allah mempersatukan hatimu sehingga dengan karunia-Nya kamu menjadi bersaudara.

(Ingatlah pula ketika itu) kamu berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari sana. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu agar kamu mendapat petunjuk.”

Tafsir dan Hikmah Memahami QS Ali Imran ayat  103

Dikutip dari laman NU Online, berikut beberapa makna tafsir dari ayat tersebut.

1. Pentingnya Hidup Rukun
Menurut Abu Muhammad al-Husayn ibn Mas'ud ibn Muhammad al-Farra' al-Baghawi dalam Tafsir al-Baghawi, persatuan dan menjaga solidaritas (jamaah) adalah kunci utama hidup bermasyarakat. Tali yang dimaksud disini adalah iman dan al-hablu di awal ayat bermakna cita-cita. Keduanya berarti bahwa tercapainya tujuan melalui iman adalah hilangnya rasa takut dan kekhawatiran ketika seluruh masyarakat bersama-sama.

قال ابن عباس : معناه تمسكوا بدين الله ، وقال ابن مسعود : هو الجماعة ، وقال : عليكم بالجماعة فإنها حبل الله الذي أمر الله به ، وإن ما تكرهون في الجماعة والطاعة خير مما تحبون في الفرقة

Ibnu Abbas berkata: "Berpegang teguhlah kalian kepada agama Allah". Ibnu Mas'ud berkata: "al-habl itu adalah jama'ah. Lebih jauh ia menjelaskan: (seolah ayat bermakna) Wajib atas kalian berjamaah. Karena sesungguhnya jamaah merupakan tali Allah yang dengannya Allah menyampaikan perintah. Sesungguhnya sesuatu yang kalian benci bersama jama'ah dan ketaatan adalah lebih baik dibanding dengan sesuatu yang kalian benci dalam kondisi perpecahan/tercerai berai." (Abu Muhammad al-Husayn ibn Mas'ud ibn Muhammad al-Farra' al-Baghawi, Tafsir al-Baghawi, Tanpa Nama Kota: Dar al-Taybah, 1997, juz 2, halaman 103).

2. Persatuan membawa keselamatan

Imam Syamsudin al-Qurthubi dalam Tafsir al-Qurthubi Juz 4 Halaman 159 menyatakan jika ayat ini berarti jamaah. Allah memerintahkan untuk bersikap ulfah (lunak atau toleran) dan melarang adanya perpecahan. Hal ini disebabkan karena perpecahan membawa pada kerusakan (halakah) sementara persatuan jamaah membawa keselamatan atau kemakmuran (najah).

Wala tafarraqu disini juga bermakna tentang larangan bercerai-berai mengikuti hawa nafsu (hanya karena berbeda tujuan). Allah SWT melarang keras untuk memutus tali silaturahmi dan saling membelakangi sesama muslim untuk menciptakan kemakmuran dalam hidup.

3. Perpecahan hilangkan kekuatan


Terdapat ayat lain yang memiliki hubungan (munasabah) dengan QS Ali Imran ayat 103 yaitu Surat Al-Anfal ayat 46.

وَأَطِيعُوا اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَلا تَنَازَعُوا فَتَفْشَلُوا وَتَذْهَبَ رِيحُكُمْ وَاصْبِرُوا إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ

Artinya, "Dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya dan janganlah kalian saling berbantah-bantahan yang menyebabkan gentar dan hilangnya kekuatan. Bersabarlah! Sungguh Allah beserta orang-orang yang sabar." (Q.S. Al-Anfal [8] : 43).

Melalui surat ini dijelaskan bahwa perpecahan adalah sebab mudah dijajahnya suatu negara. Berbantah-bantahan akan menyebabkan munculnya rasa takut dan lari menghadapi musuh yang terjadi karena rasa persatuan yang telah hilang.

4. Persatuan jalan mudah untuk kemajuan

Dalam pidato Hadratussyekh Muhammad Hasyim Asy'ari disebutkan manusia adalah makhluk sosial yang memerlukan kebersamaan, bantuan, dan ikatan satu sama lain untuk mencapai kebahagiaan. Persatuan akan mendorong terbentuknya rasa cinta dan kasih sayang yang memudahkan untuk meraih cita-cita bangsa.

Isi Piagam Madinah yang menjadi sarana untuk menciptakan persatuan dan kesatuan atas konflik kaum Muhajirin dan Anshar serta golongan lain di Madinah yaitu:

Mereka bertanggungjawab dalam komunitas tunggal (umma).
Setiap kelompok dan subdivisi komunitas bertanggungjawab atas darah dan uang tebusan anggota.
Anggota setiap komunitas wajib menunjukkan solidaritas penuh melawan kejahatan tanpa melihat latar belakang keanggotaannya.
Anggota komunitas menjaga solidaritas melawan orang kafir dalam damai dan perang sekaligus melindungi wilayah tempat tinggal.
Kelompok Yahudi adalah bagian dari komunitas yang berperan mempertahankan agamanya dan saling membantu kaum Muslim apabila memerlukan bantuan.
Demikian makna lafadz wa'tasimu bihablillahi jami'an wala tafarraqu mengenai pentingnya persatuan yang juga diterapkan dalam NKRI. Adanya peraturan, UUD 1945, dan Pancasila adalah sarana pahlawan terdahulu untuk menciptakan persatuan serta kecintaan terhadap tanah air hingga saat ini seperti yang dilakukan Rasulullah pada Piagam Madinah

Persatuan dan kesatuan merupakan hal penting bagi kehidupan manusia terlebih dalam konteks kebangsaan. Sebab peran aktif menjaga sikap tersebut menjadi salah satu tolak ukur seberapa besar kecintaan seseorang pada tanah airnya.

Dalam konteks negara tercinta kita Indonesia, persatuan dan kesatuan menjadi sangat penting seperti yang terdapat pada sila ke tiga Pancasila. 

Semboyan bhineka tunggal ika yang artinya keberagaman dalam semangat persatuan dan kesatuan, Insya Allah akan menjadikan negara Indonesia menjadi negara yang kuat.

Oleh karenanya, semangat tersebut harus terus disemai untuk terus tumbuh dalam jiwa-jiwa masyarakat Indonesia. Semangat ini pula yang akan menghantarkan bangsa ini pada kemajuan peradaban di masa yang akan datang.

Itulah Watasimu Bihablillahi Jamian Wala Tafarroqu Artinya, Dalil Perintah Bersatu Jangan Bercerai Berai. (lis/berbagai sumber)

Baca juga: Arti Wama Indallahi Khair, Ajakan Agar Manusia Lebih Bersyukur atas Ketetapan Allah Jauhi Iri Dengki

Baca juga: KUMPULAN Ucapan Selamat Menikah untuk Teman, Sahabat Hingga Rekan Kerja di Kantor yang Menyentuh

Baca juga: Doa agar Dipermudah Saat Ujian Tes CPNS atau P3K, Allahumma La Sahla Illa Ma Jaaltahu Sahla dan Arti

Baca juga: Maksud Hadits Akhlak Nabi adalah Alquran Bahwa Hadist dan Perilakunya Pasti Sejalan dengan Quran

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved