Maulid Nabi

2 Contoh Teks Pidato Singkat Kegiatan Maulid Nabi Muhammad SAW 2024, Tenangkan Hati dan Penuh Makna

Berikut 2 contoh teks pidato singkat peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 2024, yang menyentuh hati dan penuh makna untuk digunakan sebagai referensi.

TRIBUNSUMSEL.COM
2 Contoh Teks Pidato Singkat Kegiatan Maulid Nabi Muhammad SAW, Tenangkan Hati dan Penuh Makna 

TRIBUNSUMSEL.COM - Maulid Nabi Muhammad SAW diperingati setiap tanggal 12 Rabiul Awal, yang dimana pada tahun ini perayaannya bertepatan dengan hari Senin, 16 September 2024.

Dalam peringatan ini juga kerapkali dijadikan sebagai kesempatan untuk membagikan nilai-nilai kehidupan yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW.

Adapun pesan-pesan keagamaan ini, dapat disampaikan melalui pidato singkat pada setiap kegiatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang tengah diselenggarakan.

Berikut 2 contoh teks pidato singkat peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 2024, yang menyentuh hati dan penuh makna untuk digunakan sebagai referensi.

____

Contoh Teks Pidato Maulid Nabi Muhammad SAW

#Pidato Ke-1

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

الـحَمْدُ للهِ رَبِّ العَالَـمِيْنَ ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى أَشْرَفِ الأَنْبِيَاءِ وَالـمُرْسَلِيْنَ ، نَبِيِّنَا مُـحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْـمَعِيْنَ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ ، أَمَّا بَعْدُ

Hadirin Rahimakumullah,

Tiada kata yang pantas yang kita ucapkan selain rasa syukur kepada Allah SWT, karena atas nikmat dan karunianya lah kita semua bisa hadir berkumpul di tempat yang mudah-mudahan di muliakan oleh Allah.

Sudah sepantasnya kita mengucap syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunianya kepada kita hingga detik ini. Tak lupa dan yang jangan pernah juga dilupakan adalah selawat dan salam kita, kepada Nabi besar, Muhammad SAW.

Bapak dan Ibu yang saya hormati

Hari ini kita berada pada tanggal 12 Rabiul Awwal 1446 Hijriah, hari ini adalah momen di mana Rasulullah SAW dilahirkan, yang biasa kita sebut dengan Maulid Nabi. Dan karena adanya momen penting Maulid Nabi inilah kita semua bisa bersilaturahmi, dalam keadaan sehat wal afiat.

Hadirin yang berbahagia,

Apakah sudah mengetahui apa itu Maulid Nabi?

Pengertian Maulid Nabi, dalam bahasa Arab, kata maulid berasal dari akar kata wa-la-da yang berarti lahir, yang melahirkan disebut walidah, sedangkan yang dilahirkan disebut maulud, sedangkan sang ayah dari bayi itu disebut walid. Pada kata maulid tercakup pengertian terjadinya waktu kelahiran.

Momentum peringatan Maulid Nabi ini bisa dijadikan sebagai ajang untuk bersilaturahmi, Namun selain dari itu, kita juga bisa menjadikan Maulid Nabi ini sebagai ajang untuk bersyukur kepada Allah karena telah mengutus suri tauladan bagi kita semuanya.

Menjadikan Rasulullah teladan telah tertuang dalam Ayat Suci Al Quran Surat Al Ahzab Ayat 21, yang berbunyi:

لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِيْ رَسُوْلِ اللّٰهِ اُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَنْ كَانَ يَرْجُوا اللّٰهَ وَالْيَوْمَ الْاٰخِرَ وَذَكَرَ اللّٰهَ كَثِيْرًاۗ

Artinya: Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat dan yang banyak mengingat Allah (QS. Al-Ahzab: 21)

Maka pada momentum yang amat berharga ini, saya tidak henti-hentinya mengingatkan, untuk selalu berselawat kepada Nabi dan juga meneladani keagungan akhlaknya.

Oleh sebab itulah, kata maulid dalam Bahasa Indonesia diterjemahkan sebagai 'hari kelahiran'. Disinilah kemudian kita memperingati Maulid Nabi Muhammad yang artinya memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW.

Hadirin yang berbahagia,

Momentum peringatan Maulid Nabi ini bisa dijadikan sebagai ajang untuk bersilaturahmi, Namun selain dari itu, kita juga bisa menjadikan Maulid Nabi ini sebagai ajang untuk bersyukur kepada Allah karena telah mengutus suri tauladan bagi kita semuanya.

Menjadikan Rasulullah teladan telah tertuang dalam Ayat Suci Al Quran Surat Al Ahzab Ayat 21, yang berbunyi:

لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِيْ رَسُوْلِ اللّٰهِ اُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَنْ كَانَ يَرْجُوا اللّٰهَ وَالْيَوْمَ الْاٰخِرَ وَذَكَرَ اللّٰهَ كَثِيْرًاۗ

Artinya: Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat dan yang banyak mengingat Allah (QS. Al-Ahzab: 21)

Maka pada momentum yang amat berharga ini, saya tidak henti-hentinya mengingatkan, untuk selalu berselawat kepada Nabi dan juga meneladani keagungan akhlaknya.

Sehingga, jangan sampai setiap kali datangnya peringatan Maulid Nabi kita hanya ikut bersuka cita, tapi tidak mendapatkan makna apapun

Sedikitnya ada 3 hal yang dapat dijadikan sebagai pelajaran dalam memperingati Maulid Nabi ini, yaitu:

Kelahiran Nabi adalah momentum untuk bersyukur Kepada Allah karena telah menghadirkan manusia sempurna untuk dijadikan sebagai panutan.

Kembali untuk mengingatkan diri atau mengevaluasi diri untuk meneladani Rasulullah dalam segala aspek kehidupan.

Maulid Nabi kita jadikan sebagai momentum untuk senantiasa memperbanyak selawat kepada Rasulullah SAW.
Hadirin yang berbahagia,

Kiranya itu pidato singkat yang dapat saya sampaikan, tentu kita semua berharap kepada Allah untuk menjadi umat yang senantiasa menjadikan Rasulullah ini teladan dalam kehidupan kita.

Sekian pidato singkat tentang Maulid Nabi ini, mohon maaf atas segala kekurangannya.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

___

#Pidato Ke-2

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Mari panjatkan puji syukur terlebih dahulu kepada Allah SWT karena atas berkat dan kebaikannya, kita semua masih dapat bertemu hari ini. Khususnya dalam acara spesial yaitu memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW. Selawat serta salam kita curahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW beserta para keluarga, rekan, juga sahabat-sahabatnya. Nabi Muhammad adalah penuntun seluruh umat muslim dari zaman kegelapan menuju terang.

Dalam rangka memperingati maulid Nabi ini izinkan saya untuk menyampaikan sepatah dua patah kata. Saya ingin menyampaikan mengenai sosok manusia mulia sealam dunia ini. Tentunya setiap umat Muslim mengetahui bahwa Nabi Muhammad mendapatkan julukan Al Amin, artinya "yang dapat dipercaya." Sebuah gelar mulia untuk menunjukkan diakuinya kejujuran beliau oleh masyarakat saat itu. Jujur merupakan nilai yang harus dijunjung oleh seluruh masyarakat.

Kejujuran dimulai dari kesadaran diri sendiri dan harus dilatih sejak dini. Misalnya di lingkup sekolah, siswa maupun guru harus menerapkan kejujuran. Misalnya dengan tidak menyontek ketika ulangan, tidak berbohong kepada guru, ataupun curang saat bermain dengan teman-teman. Mungkin terkadang saat menghadapi situasi sulit bisa membuat kita susah mengatakan hal jujur.

Namun perlu diingat sebagaimana diakui oleh Nabi Muhammad SAW, maka perilaku terpuji dan jujur harus tetap dijalankan. Beliau tidak mengajarkan kebohongan atau menyembunyikan sesuatu demi kepentingan tertentu. Sebagaimana disampaikan dalam surat Al Ahzab ayat 21 yang bunyinya sebagai berikut:

لَقَدۡ كَانَ لَكُمۡ فِىۡ رَسُوۡلِ اللّٰهِ اُسۡوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَنۡ كَانَ يَرۡجُوا اللّٰهَ وَالۡيَوۡمَ الۡاٰخِرَ وَذَكَرَ اللّٰهَ كَثِيۡرًا

Artinya adalah "Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah SAW yaitu suri tauladan bagimu, (yaitu) bagi orang yang mengharap rahmat Allah SWT dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah." Tentunya mendapatkan gelar Al Amin menjadi sanjungan tersendiri bagi seorang Muslim. Amalan kejujuran Nabi Muhammad merupakan salah satu dari akhlak mulia lainnya yang harus kita tiru, semoga kita semua mampu mengamalkannya.

Demikian dapat saya sampaikan pada peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW hari ini. Semoga dapat bermanfaat dan seluruh umat Muslim di sekolah ini dapat mengamalkan akhlak kejujuran seperti pesan Nabi Muhammad.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

**

Artikel lainnya di google news.

Ikuti dan bergabung di saluran WhatsApp Tribunsumsel.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved