Gadis Tewas di Padang Pariaman

Wali Kelas Nia Gadis Penjual Gorengan yang Tewas Mengenangnya Sosok Berprestasi, Sering Tolong Teman

Duka wali kelas Nia, Reni Fatma Yunita mengenang sosok gadis penjual gorengan siswa yang berprestasi di sekolahnya.

Youtube TribunSumsel
Nia Kurnia Sari, gadis penjual gorengan ditemukan tewas terkubur dikenal siswa yang berprestasi di sekolahnya. 

TRIBUNSUMSEL.COM - Duka wali kelas Nia, Reni Fatma Yunita mengenang sosok gadis penjual gorengan siswa yang berprestasi di sekolahnya.

Diketahui, Nia Kurnia Sari, gadis penjual gorengan ditemukan tewas terkubur di dalam semak-semak ditutupi pasir dan daun-daun, pada Minggu (8/9/2024) di Korong Pasang Galombang, Nagari Kayu Tanam, Kecamatan 2x11, Enam Lingkung, Kabupaten Padang Pariaman.

NKS yang sehari-hari berjualan gorengan, diduga menjadi korban kekerasan sebelum ditemukan meninggal dunia.

Wali kelas Nia, Reni Fatma Yunita mengungkapkan sosok siswanya yang berprestasi.

Rupanya Nia Kurnia Sari sempat juara saat duduk di bangku kelas X SMA.

"Lalu kelas XI, XII itu tidak pernah rank-nya keluar dari 1-6," kata Reni lewat Youtube tvOneNews, Jumat (13/9/2024). Dikutip dari Tribunnewsbogor.com

Tak hanya berprestasi di bidang akademik, Nia juga ternyata seorang atlet.

"Anak ini juga memang atlet provinsi, pernah juara 1 silat," ungkap Reni lagi.

Reni Fatma Yunita mengenang perjuangan Nia berjualan gorengan sejak kelas X SMA.

"Nia setiap pagi selalu terlambat saat apel pagi, karena memesan gorengan dulu. Dia selalu minta disanksi bersih-bersih kelas karena terlambat," kata Reni.

Mesi seorang atlet, kata Reni, Nia tidak pernah menyepelekan pelajaran akademisnya.

Baca juga: Terungkap Keberadaan Pacar Nia Gadis Penjual Gorengan Tewas Terkubur, Sempat Dicurigai Bawa Kabur

Fakta Nia Kurnia Gadis Penjual Gorengan Tewas Dibunuh, Punya Cita Cita Jadi Guru Bahasa Indonesia
Fakta Nia Kurnia Gadis Penjual Gorengan Tewas Dibunuh, Punya Cita Cita Jadi Guru Bahasa Indonesia (TribunnewsBogor.com)

Meski berasal dari keluarga kurang mampu, kata Reni, Nia selalu membantu temannya yang kesusahan.

"Nia sering menolong temannya, kalau ada yang kesusahan dia yang kasih jajan. Nia tidak pernah meminjam atau minta beas kasihan," kata dia.

Baca juga: Sahabat Cerita Perjuangan Nia Gadis Penjual Gorengan Pernah Jadi Kuli Panggul Demi Raih Mimpi

Dari hasil jualan Nia setiap hari, kata Reni, gadis penjual gorengan itu sudah bisa membeli perhiasan sendiri.

"Dia pas SMA sudah nabung, cincin emas sudah di tangannya," kata Reni.

Reni pun menangis mengenang sosok siswinya itu.

Ia berharap pelakunya segera ditangkap dan diberi hukuman setimpal.

"Harapan saya pelakunya segera ditangkap, karena saya sendiri tidak iklas, anak yang begitu baik dibikin keji seperti ini. Segeralah ditangkap dan dihukum seberat-beratnya," kata Reni sambil menangis.

Rela Jadi Tukang Ojek

Sementara itu sahabat Nia, Yuka menceritakan perjuangan gadis penjual gorengan saat berjualan.

Kepada Yuka, Nia kerap bercerita kalau dirinya sering dijahili sekelompok orang saat jualan.

"Diganggu mungkin gak ada, cuma dia bilang, yang dia malaskan itu misal dia lagi jalan terus ada gerombolan orang bilangnya mau beli tapi gak jadi beli, tapi buat diganggu hal-hal mesum gak pernah," kata Yuka.

Tak hanya jualan gorengan, kata Yuka, Nia Kurnia Sari juga tak segan menjalani profesi laki-laki, yakni ngojek.

"Terkadang dia ngojek, kadang ada tetangga minta antar, dia ngojek," ungkapnya.

Yuka pun mengaku masih belum terima Nia tewas dengan cara mengenaskan.

Bahkan Yuka mengaku setiap malam masih tidak bisa tidur karena sahabatnya itu telah tiada.

"Yuka 24 bahkan selalu sama Nia, kalau enggak Yuka yang tidur di rumah Nia, kalau enggak Nia yang tidur di rumah Yuka. Jadi apapun kegiatan kami di hari-hari itu selalu sama-sama, ketika dapat kabar itu rasanya berat," kata Yuka sambil menangis.

Ibu Korban Minta Pelaku Dihukum Mati

Selain itu,  Eli Marlina (44) ibu Nia Kurnia Sari, gadis penjual gorengan mengaku belum tenang sebelum pembunuh anaknya tertangkap dan dihukum.

Ibu korban berharap pembunuh anaknya segera ditangkap dan dihukum seberat-beratnya, bahkan jika memungkinkan ia berharap pelaku dihukum mati.

"Kalau dapat, secepat mungkin pelaku ditangkap, dihukum seberat-beratnya. Kalau bisa, hukum mati. Perbuatannya sangat keji," kata Eli berlinang air mata di rumah ibunya, Korong Pasa Surau, Nagari Guguak, Kecamatan 2 x 11 Kayu Tanam, Kamis (12/9/2024). Dikutip dari Kompas.com

Sementara, pihak kepolisian berhasil menemukan barang bukti baru yakni baju kaus lengan panjang warna hitam. 

Kaus itu ditemukan di aliran sungai dekat dengan lokasi jasad Nia Kurnia Sari yang dikubur tanpa busana.

Kini pihak kepolisian tengah memburu para pelaku yang diperkirakan lebih dari satu orang.

Polisi Temukan Baju Korban 

Sebelumnya, Polisi menemukan baju terakhir yang dikenakan oleh Nia dengan bantuan anjing pelacak K-9. 

Penemuan ini terjadi di sekitar lokasi ditemukannya jenazah Nia yang terkubur tanpa busana pada Selasa (10/9/2024).

Kasat Reskrim Polres Padang Pariaman, Iptu AA Reggy, mengatakan, pihaknya dibantu Polda Sumatera Barat (Sumbar) untuk mencari barang bukti dengan menurunkan anjing pelacak K-9 di sekitar lokasi kejadian.

"K-9 diturunkan untuk mencari barang bukti baru dari kasus gadis penjual gorengan," ujarnya, dilansir dari Tribun Padang.

Ia mengatakan, saat ini polisi dalam sudah mengantongi barang bukti baru berupa baju korban.

Selain baju korban, pihaknya juga melacak kemungkinan barang bukti lainnya di sekitar lokasi kejadian.

Ia menegaskan pihaknya masih terus mendalami penyelidikan dan penyidikan untuk mengungkapkan kasus ini.

Sebelumnya diberitakan, kematian gadis remaja penjual gorengan di Padang Pariaman, masih menyisakan misteri setelah jasadnya ditemukan dalam kondisi terkubur tanpa busana.

Gadis remaja bernama Nia Kurnia Sari (18) warga Korong Pasa Surau, Nagari Guguak, Kecamatan 2×11 Kayu Tanam, Kabupaten Padang Pariaman, sebelumnya sempat hilang, Jumat (6/9/2024).

Ia hilang saat menjalankan rutinitas hariannya menjual gorengan di sekitaran kawasan rumahnya untuk membantu ekonomi keluarganya.

Kapolres Padang Pariaman, AKBP Ahmad Faisol Amir, menuturkan, setelah hilang beberapa hari, pihaknya bersama tim gabungan menemukan jasad Nia terkubur dalam kondisi tanpa busana.

Sebelum penemuan jasad itu, tim gabungan sudah menemukan beberapa tanda yang melekat pada korban saat meninggalkan rumah untuk berjualan.

Tanda pertama muncul sehari setelah korban dinyatakan hilang (Sabtu) saat itu ditemukan barang jualan korban (gorengan dan peralatan jualan).

"Tidak jauh dari penemuan itu, kami temukan kembali, baju, celana, hijab dan barang lainnya yang melekat pada korban saat hilang beberapa saat sebelum jenazahnya ditemukan (Minggu)," ujar Kapolres.

Berjarak beberapa meter baru tim gabungan menemukan jenazah korban. Jenazah korban ditemukan terkubur dalam tanah dalam kondisi tanpa busana.

Berdasarkan penemuan itu, pihak kepolisian langsung mengevakuasi korban dan membawa korban ke RS Bhayangkara.

Informasi sementara dari Kapolres pihaknya masih melakukan penyelidikan dan menunggu hasil autopsi untuk memperjelas indikasi kematian korban.

Sejauh ini, pihaknya sudah memeriksa sejumlah saksi, mulai dari pihak keluarga hingga saksi yang melihat korban sebelum menghilang.

Kata Polisi Soal Terduga Pelaku

Sementara, Kapolres Padang Pariaman, AKBP Ahmad Faisol Amir dalam wawancara Kompas TV sempat mengurai hasil penyelidikan sementara soal sosok terduga pelaku pembunuhan.

Guna menggali fakta di kasus kematian gadis penjual gorengan, polisi telah memeriksa empat saksi valid.

"Ada empat saksi yang melihat langsung pada saat korban melakukan penjualan gorengan. Jadi durasi kegiatan, penjualan gorengan dengan ditemukannya TKP ini kami kumpulkan," ungkap AKBP Ahmad Faisol Amir. Dikutip dari tribunnewsbogor.com

Selain saksi, polisi juga menemukan petunjuk dari TKP ditemukannya jasad NKS.

Namun di TKP diakui polisi, tidak ditemukan jejak atau barang-barang terduga pelaku.

Faisol mengatakan pihaknya hanya menemukan barang milik korban.

"Yang ditemukan di sekitar TKP milik korban berupa payung, sendal jepit, ada hijab dan nampan untuk dagang. Belum ditemukan (bukti soal terduga pelaku)," kata AKBP Ahmad Faisol Amir.

Kendati demikian, polisi rupanya sudah mendapatkan petunjuk soal sosok terduga pelaku yang tega menghabisi nyawa Nia.

"Ada petunjuk yang kami tidak bisa sampaikan (soal terduga pelaku) karena itu masuk dalam strategi kami untuk bisa melakukan upaya penangkapan dan melakukan penyelidikan," akui AKBP Ahmad Faisol Amir.

Sementara itu, soal penetapan tersangka atas terduga pelaku, Kasat Reskrim Polres Padang Pariaman, Iptu AA Reggy mengungkapkan hingga kini pihak kepolisian belum menetapkan tersangka lantaran masih dilakukan pendalaman atas kasus kematian Nia.

"Kami belum bisa menetapkan tersangka dalam kasus ini. Sampai saat ini kami masih melakukan pendalaman dan penyelidikan berdasarkan keterangan saksi dan fakta lapangan,” ungkap Iptu AA Reggy.

Sebelumnya, kabar kehilangan Nia, sempat membuat heboh masyarakat Nagari Guguak, 2x11 Enam Lingkung, mengingat sosok nia yang sangat luar bisa.

Sejak Nia dinyatakan hilang, seluruh warga langsung melakukan pencarian, mulai pukul 23.00 sampai 04.00 WIB, tapi hasilnya nihil.

Ketika pencarian dilanjutkan besoknya (Sabtu), masyarakat menemukan barang dagangan Nia, mulai dari gorengan, kantong plastik, botol saus dan uang tidak beberapa jauh dari lokasi rumahnya.

Barang dagangan Nia itu, ditemukan dalam kondisi berserakan di atas tanah, melihat itu kuat dugaan masyarakat bahwa Nia mengalami tindak kejahatan.

Setelah menemukan barang dagangan Nia, berturut-turut warga bersama tim gabungan menemukan pakaiannya di seberang lokasi penemuan dagangan.

Terakhir baru warga menemukan gundukan tanah merah dan ikat rambut Nia. Saat itu baru ditemukan juga tubuh Nia. Tubuhnya ditemukan dalam kondisi terkubur dalam tanah dengan kondisi tanpa busana.

Jasad tersebut langsung dievakuasi pihak berwajib untuk dilakukan autopsi. Kemarin, autopsi selesai dilakukan dan jenazah Nia juga sudah dimakamkan di kuburan kaum dekat kediamannya.

Melalui pemakaman tersebut, Nia Bersama mimpinya untuk kuliah turut terkubur, kematiannya masih misterius, pelaku belum diketahui dan hasil autopsi juga belum bisa diungkap oleh polisi. 

Baca juga berita lainnya di Google News

Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved