Arti Kata Bahasa Arab

Arti Khataman Nabiyyin, Salah Satu Gelar Nabi Muhammad SAW, Nabi Paling Akhir, Dalil dalam Alquran

Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi.

Penulis: Lisma Noviani | Editor: Lisma Noviani
tribunsumsel/lisma
Arti Khataman Nabiyyin, Salah Satu Gelar Nabi Muhammad SAW, Nabi Paling Akhir, Dalil dalam Alquran 

TRIBUNSUMSEL.COM -- Kata Khataman nabiyyin berasal dari bahasa Arab (خاتم النبيين) memiliki arti: penutup nabi-nabi atau penutup para nabi.

Khataman nabiyyin adalah salah satu gelar yang dimiliki Nabi Muhammad SAW, bahkan disebutkan di dalam Alquran, tepatnya Alquran Surat Al Ahzab ayat 40.

Firman Allah dalam Surat Al Ahzab Ayat 40

مَّا كَانَ مُحَمَّدٌ أَبَآ أَحَدٍ مِّن رِّجَالِكُمْ وَلَٰكِن رَّسُولَ ٱللَّهِ وَخَاتَمَ ٱلنَّبِيِّۦنَ ۗ وَكَانَ ٱللَّهُ بِكُلِّ شَىْءٍ عَلِيمًا

Artinya: 
"Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. Dan adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu." (QS. Al Ahzab: 40).

Allah SWT menciptakan Nabi Adam AS, Nabi Idris, Nabi Nuh sampai berjumlah 25 nabi, terakhir adalah Nabi Muhammad SAW.

Nabi Adam sebagai nabi pertama dan Nabi Muhammad SAW sebagai nabi terakhir. Artinya, tidak ada Nabi lagi setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW di tahun 632 Masehi.

Jadi, Khatamun Nabiyyin artinya penutup para Nabi dan Rasul.

Sebagai nabi paling akhir, atau nabi terakhir, Nabi Muhammad  menyampaikan wahyu berupa Alquran dan menyempurnakan ajaran Allah dari nabi-nabi terdahulu.

Alquran menyatakan Nabi Muhammad SAW sebagai 'khatam an-nabiyyin' yang berarti pasti dan tidak diragukan bahwa beliau merupakan nabi terakhir dan menolak orang yang mengaku sebagai nabi di kemudian hari.

Ayat Alquran ini diperkuat dengan hadits yang menjelaskan alasan Nabi Muhammad SAW disebut rasul terakhir, di antaranya dalam hadits yang diriwayatkan oleh Muslim ketika Rasul melaksanakan haji wada' (perpisahan).

"Wahai manusia, tidak ada nabi atau rasul yang akan datang sesudahku dan tidak ada agama baru yang akan lahir. Karena itu, wahai manusia, berpikirlah dengan baik dan pahamilah kata-kata yang kusampaikan kepadamu. Aku tinggalkan dua hal: Al-Qur'an dan Sunnah, contoh-contoh dariku; dan jika kamu ikuti keduanya kamu tidak akan pernah tersesat."

Baca juga: Mengenal Nama-nama Gelar Rasulullah SAW dan Arti Al Amin, Al Rahmah, Al Aqib, hingga Al Mutawakkil

Rasulullah SAW juga menjelaskan, "Suku Israel dipimpin oleh Nabi-Nabi. Jika seorang Nabi meninggal dunia, seorang nabi lain meneruskannya. Tetapi tidak ada nabi yang akan datang sesudahku, hanya para khalifah yang akan menjadi penerusku." (HR Bukhari, dalam Kitab Al-Manaqib).

Abu Daud dalam hadits Thauban Al-Thawil juga meriwayatkan bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda:

"Akan ada pada umatku 30 pendusta semuanya mengaku nabi, dan saya penutup para nabi, dan tidak ada nabi setelahku"

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved