Timnas Indonesia

Sosok Nenek Maarten Paes Kiper Timnas Indonesia, Blijvers Kelahiran Kediri, Dekat Dengan Cucu

Sosok nenek Kiper Timnas Indonesia, Maarten Paes yang memiliki kisah getir. Blijver berasal dari Kota Pare, Kediri, Jawa Timur pada 20 Maret 1940. 

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Kharisma Tri Saputra
ig/maartenpaes
Maarten Paes dan Sang Nenek. Sosok nenek Kiper Timnas Indonesia, Maarten Paes yang memiliki kisah getir. Blijver berasal dari Kota Pare, Kediri, Jawa Timur pada 20 Maret 1940.  

Debut Maarten Paes bersama Timnas Indonesia mendapat sorotan dari berbagai pihak, media asia hingga dunia, Jumat (6/9/2024).

Maarten Paes tampil sensasional menjaga gawang Timnas Indonesia dari kekalahan saat bersua Timnas Arab Saudi di laga grup C putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.  

Kiper berusia 26 tahun itu melakukan penyelamatan heroik dengan menggagalkan penalti kapten Arab Saudi Salem Al-Dawsari di menit 79'.

Media dunia, ESPN menyoroti kiprah Maarten Paes. Dalam artikelnya mereka menulis Maarten Paes berubah jadi penjahat menjadi penyelamat.

Penalti yang didapat Arab Saudi itu merupakan buah dari kesalahan yang dilakukan Maarten Paes di kotak penalti.

Di awal laga, Paes sempat mengecoh stiker lawan lewat penguasaan bola di dalam kotak penalti. 

Namun di babak kedua, ketika mencoba mengulangi lagi, Paes malah melakukan kesalahan dan berbuah pelanggaran penalti.

 Baca juga: Sosok Maarten Paes Kiper Timnas Indonesia Keturunan Belanda, Tahan Penalti Kapten Arab Saudi

Kiper yang bermain untuk FC Dallas di Major League Soccer (MLS) itu terlalu lama menguasai bola dan berhasil dicuri pemain Arab Saudi.

Saat mencoba membuang bola, sepakan Maarten Paes justru membuat pemain Arab Saudi terjatuh sehingga terjadilah pelanggaran yang berbuah penalti.

Penalti itu tentu sempat membuat pendukung Indonesia resah. Namun Paes langsung menjawab kesalahan itu. Kiper kelahiran Belanda ini menepis penalti dari Salem Al-Dawsari yang merupakan gelandang milik Al Hilal itu.

Aksi Paes menggagalkan penalti itu membuat skor tetap berkedudukan 1-1 setelah gol Ragnar Oratmangoen di menit 19' yang dibalas Musab Fahz Aljuwary (45+3').

Selain penyelamatan penalti, Paes juga membuat penyelamatan penting lainnya. Yang paling penting adalah peluang Arab Saudi di menit injury time.

Saudi menciptakan serangan balik di menit 93'. Berawal dari akselerasi Saud Abdulhamid, ia kemudian mengirim umpan terobosan kepada Firas al-Buraikan.

Posisi Firas cukup terbuka untuk menembak karena tanpa gangguan setelah meninggalkan pemain Timnas Indonesia beberapa langkah.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved