Seputar Islam

Contoh Khutbah Jumat Bulan Rabiul Awal Terbaru Edisi 6 September 2024, Beserta LINK PDF Unduh Disini

Berikut akan disajikan contoh teks Khutbah Jumat bertemakan bulan Rabiul Awal 1446 Hijjriyah yang singkat dan berkesan untuk dibagikan pada umat musl

Tribunsumsel.com
Contoh Khutbah Jumat Bulan Rabiul Awal Terbaru Edisi 6 September 2024, Beserta LINK PDF Unduh Disini 

Ketika pada suatu hari Rasulullah SAW membeli barang-barang di pasar, di sana ada Abu Hurairah yang juga sedang ada keperluan. Ketika Rasulullah SAW telah mendapatkan barang-barang yang dibutuhkan dan hendak pulang, saat itu juga Abu Hurairah bermaksud membawakan barang-barang belanjaan yang tentu saja dalam rangka memuliakan Nabi. Rasulullah SAW ternyata tidak berkenan Abu Hurairah bermaksud seperti itu. Kepada Abu Hurairah, Rasulullah SAW mengatakan: 

    صَاحِبُ الشَّيْءِ أَحَقُّ بِشَيْئِهِ أَنْ يَحْمِلَهُ

Artinya: Pemilik sesuatu barang lebih berhak (pantas) membawa barang miliknya.  

Tidak berkenannya Rasulullah SAW terhadap Abu Hurairah membawakan barang-barangnya menunjukkan bahwa Nabi bukanlah sosok yang sangat suka dimuliakan orang lain, atau dalam istilah sekarang “gila hormat”. 

Rasulullah menolak ketika akan diperlakukan istimewa yang berbeda dari umumnya orang, padahal adalah seorang nabi sekaligus rasul yang paling mulia di antara semua nabi dan rasul di sisi Allah. 

Penolakan itu menunjukkan bukti bahwa Rasulullah memang orang yang sangat rendah hati sehingga tidak merasa martabatnya turun hanya karena membawa barang-barang sendiri, dan bukannya dibawakan orang lain.   

Jamaah Jumat Rahimakumullah

Bukti lain yang menunjukkan Rasulullah SAW tidak gila hormat adalah sebagaimana dikisahkan dalam kitab Maulid al-Barzanji, halaman 123. sebagaimana kutipan berikut: 

   يَمْشِيْ خَلْفَ أَصْحَابِهِ وَيَقُوْلُ خَلُوْا ظَهْرِيْ لِلْمَلَائِكَةِ الرُّوْحَانِيَّةِ
 
Artinya: Nabi Muhamamd SAW berjalan di belakang para sahabatnya, dan berkata kepada mereka: Biarkan di belakangku malaikat saja yang tidak kelihatan.  

Dari kisah ini kita tahu para sahabat berjalan mendahului sehingga mereka membelakangi. Rasulullah SAW tidak mencap kesediaan mereka mendahului sebagai su’ul adab. Ketika para sahabat berjalan di depan Nabi, kesan yang tampak kemudian Rasulullah SAW seperti tidak lebih penting atau terhormat dari pada para sahabat. Di sinilah kerendahan hatinya yang sulit dibantah.   

Tetapi dari sisi lain dalam konteks keamanan, ada hikmah di balik peristiwa itu, yakni sebagai seseorang pemimpin  sedang memberikan contoh bahwa seorang pemimpin tidak selalu harus berada di depan terutama ketika ancaman musuh berasal dari belakang. 

Ancaman atau bahaya yang datangnya dari arah depan tentu dapat diantisipasi sendiri oleh para sahabat karena mata mereka (dan juga mata kita tentunya) berada di depan. 

Sedangkan kemungkinan adanya ancaman kepada Rasululullah SAW yang datangnya dari belakang, Nabi memasrahkan hal itu kepada Allah semata dengan meyakini di belakangnya ada malaikat yang sudah pasti sangat halus sehingga tidak tampak.   

Jamaah Jumat Rahimakumullah

Bukti lain lagi, adalah Nabi lebih suka mendahului menyampaikan salam dari pada didahului sebagaimana dikisahkan dalam kitab Maulid al-Barzanji, masih di halaman 123, sebagaimana kutipan berikut: 

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved