Demo Ojol di Palembang
4 Km Dibayar Rp 5 Ribu, Ribuan Ojol Demo di Palembang, Minta Pj Gubernur Buat Aturan Batas Tarif
Driver online baik roda dua dan roda empat melakukan aksi damai meminta Penjabat (Pj) Gubernur Sumsel membuat kebijakan menentukan Batas Tarif
Penulis: Linda Trisnawati | Editor: Slamet Teguh
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Ribuan driver ojek online (ojol) di Palembang menggelar di Kantor Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel). Terpantau dari depan gerbang Kantor Gubernur Sumsel sampai ke jalan A Rivai ramai driver ojol.
Driver online baik roda dua dan roda empat melakukan aksi damai meminta Penjabat (Pj) Gubernur Sumsel membuat kebijakan menentukan Batas Tarif Bawah (BTA) dan Batas Tarif Atas (BTA) transportasi online.
Sebab selama ini aplikator membuat kebijakan tarif batas bawah dan batas atas yang berbeda antara satu aplikator dengan aplikator lainnya, sehingga kerap terjadi perang tarif.
Ketua Asosiasi Driver Online (ADO) Sumsel, Asrul Indrawan mengatakan, meminta agar Pj Gubernur Sumsel bisa membuat Peraturan Gubernur soal ketentuan tarif transportasi online agar tidak saling berperang antar driver.
"Perang tarif mematikan driver, karena tarif yang ditetapkan terlalu rendah tidak sebanding dengan biaya operasional yang harus dikeluarkan para driver," kata Asrul, Senin (2/9/2024).
Ia pun mencontohkan tarif yang ada sekarang hanya Rp 1.200 - Rp 1.500 per km, bahkan per 4 km hanya Rp 5.000. Sedangkan bensin saja satu liter Rp 10 ribu, itu pun paling hanya bisa untuk jarak tempuh 6 km. Belum macetnya dan lain-lain.
"Beberapa tuntutan yang disampaikan yaitu tolak tarif di bawah regulasi, sesuaikan harga delivery semua aplikasi, hapuskan goceng, slot, shopee hub dan untuk grab nego kami dengan tegas menolak masuk di Palembang," katanya
Lalu, diharapkan ada kepastian hukum untuk seluruh driver online. Meminta Pj Gubernur untuk mengeluarkan Pergub terkait ambang bawah dan atas ongkos online di Kota Palembang, khususnya dan Sumsel pada umumnya. Lalu sesuaikan potongan semua aplikasi.
Pemprov Teruskan Usulan Driver Online
Asrul Indrawan mengatakan, sebagai mitra aplikator para driver Ojol diminta mengikuti aturan yang ditentukan pengembang. Mereka dipaksa menerima orderan dengan harga tak masuk akal.
"Aksi kita hari ini meminta dihapuskan promo paket-paket hemat. Bayangkan saja jarak 4 km cuma dibayar Rp 5 ribu, belum lagi potongan aplikator dan lain-lain. Kami ingin tarif yang sesuai dengan kondisi yang ada," kata Asrul, Senin (2/9/2024).
Menurutnya, tadi sudah disampaikan ke Pemerintah Provinsi Sumsel untuk mengusulkan kenaikan tarif batas atas dan bawah. Untuk besarannya berapa? Masih akan dilakukan pembahasan untuk menentukan usulan tarif batas atas dan bawah.
"Sudah kami sampaikan ke Pemprov Sumsel agar ada Pergub mengenai tarif batas atas dan bawah. Mereka juga kita minta untuk untuk menjadi penengah. Idealnya berapa ? Nanti akan dibahas bersama," ungkapnya.
Sementara itu Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Sumsel, Arinarsa mengatakan, aspirasi dari aksi yang dilakukan para driver Ojol akan ditampung. Pihaknya akan menyampaikan keluhan ADO kepada instansi terkait.
Pemprov Sumsel Janji Teruskan Tuntutan Ojol Soal Penyesuaian Tarif ke Pemerintah Pusat |
![]() |
---|
Kisah Eli 8 Tahun jadi Driver Taksi Online di Palembang Demi Hidupi Anak, Berharap Penyesuaian Tarif |
![]() |
---|
Upaya Ribuan Driver Ojol di Palembang Tuntut Penyesuaian Tarif, Gelar Aksi di Kantor Gubernur Sumsel |
![]() |
---|
BREAKING NEWS: Ribuan Ojol di Palembang Gelar Aksi di Kantor Gubernur Sumsel Hari ini, 6 Tuntutannya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.