Bocah Dibunuh Ibu Tiri

Tangis Ichan, Ayah Nizam Ngaku Terpukul Temukan Jasad Anak Dalam Karung Dibunuh Istri: Ya Allah Nak

Ichan ayah Nizam tak kuasa menahan tangisnya merasa terpukul kepergiaan anak yang dibunuh istrinya.

|
Youtube CURHAT BANG Denny Sumargo
Ichan ayah Nizam (kanan) tak kuasa menahan tangisnya merasa terpukul kepergiaan anak yang dibunuh istrinya. 

TRIBUNSUMSEL.COM - Ichan ayah Nizam tak kuasa menahan tangisnya merasa terpukul kepergiaan anak yang dibunuh istrinya.

Diketahui, Ahmad Nizam Alfahri (6) di Pontianak ditemukan meninggal di dalam karung di rumah Komplek Purnama Agung 7, Kecamatan Pontianak Selatan, Kota Pontianak, Kalimantan Barat, Kamis (22/8/2024) malam.

Terbaru, ayah Nizam,Ichan bersama eks istrinya, Tiwi hadir dalam podcast Denny Sumargo.

Ichan mengaku sangat terpukul dan sedih dengan kepergian anaknya.

"Saya melihat kondisi anak saya seperti itu saya sedih rasanya, gak kuat rasanya karena saya nemui anak saya sudah kondisi meninggal jadi berat banget, mau cerita juga berat, saya gak bisa, saya terpukul sekali rasanya," kata Ichan sambil menangis lewat Youtube CURHAT BANG Denny Sumargo, Sabtu (31/8/2024).

Tabiat Iftahurrahman Ibu Tiri Bunuh Nizam, Dikenal Lembut Tapi Simpan Cemburu Suami Sayang Korban
Tabiat Iftahurrahman Ibu Tiri Bunuh Nizam, Dikenal Lembut Tapi Simpan Cemburu Suami Sayang Korban (youtube/CURHAT BANG Denny Sumargo)

Ichan pun menceritakan awal mula dirinya menemukan anaknya.

Awalnya, pelaku yang merupakan istri Ichan ini membuat alibi bahwa Nizam dibawa oleh kekasih eks istrinya.

"Alibi pertama pelaku bilang kalau Nizam gak ada di rumah dijemput sama ibu kandungnya yang nunggu di bandara, mau dijemput pacarnya mama Nizam. Saya langsung marah saya bilang 'beg*** banget kenapa diserahkan sama orang yang tidak dikenal, kenapa dikasihkan ke orang," jelasnya.

Baca juga: Siasat Iftahurrahmah Ibu Tiri Hubungi Dukun saat Bunuh Nizam, Suami Minta Hukum Berat: Busuklah Dia

Hingga akhirnya Ichan pun melaporkan kejadian langsung ke Polda Pontianak soal kehilangan anak.

Namun setelah ditelusuri hingga menghubungi eks istri, rupanya itu hanya kebohongan  Iftahurrahman, ibu tiri Nizam.

"Akhirnya saya ke Polsek mau lapor kehilangan anak diculik, saat itu kata Polsek langsung lapor ke Polda," terangnya.

"Saya langsung lapor ke Polda, dengan santainya dia tidak merasa bersalah itu yang bikin saya," imbuhnya.

Siasat Iftahurrahman Ibu Tiri Hubungi Dukun saat Bunuh Nizam, Suami Geram Minta Hukuman Berat
Siasat Iftahurrahman Ibu Tiri Hubungi Dukun saat Bunuh Nizam, Suami Geram Minta Hukuman Berat (youtube/CURHAT BANG Denny Sumargo)

Dihubungi Ibu Pelaku

Saat itu, Ichan pun dihubungi ibu pelaku yang memintanya untuk melihat karung yang berada di belakang rumah.

Tak lama kemduian Ichan pun dibuat histeris saat mengetahui isi karung yang terikat pocong yang ditemukan Nizam didalamnya.

"Gak lama ada telepon masuk dari ibunya pelaku tadi 'Nak coba lihat di belakang rumah didalam karung', pas saya lihat ada karung diikat pocong saya pegang 'Yaallah ini anak' berat saya bang," ucap Ichan sambil menangis.

Baca juga: Ayah dan Ibu Kandung Nizam Ingin Ibu Tiri Tersangka Pembunuhan Dihukum Mati: Saya Gak Rela

Selain itu, diakui Ichan, selama tiga tahun menikah dengan pelaku, ia tidak curiga sama sekali bahwa anaknya disiksa begitu kejam.

Sebab jika di depan suami, pelaku selalu berperilaku baik nan lemah lembut.

"Dia (pelaku) itu kelihatannya orang baik banget, dari keluarga baik-baik, saya pikir kayak gitu. Akhirnya saya suka, saya nikahi, kan sebelumnya saya tanya 'gimana saya punya anak'. Dia oke 'gimana nantinya apa dengan saya atau mamanya atau nenek kakek'. Kata (pelaku) 'enggak bisa Nizam itu tanpa saya, karena Nizam bisa jalan karena saya, belajar makan dari dia'," kata Ichan dilansir dari Podcast Curhat Bang Denny Sumargo, Minggu (1/9/2024).

Atas perbuatan sang istri, Ichan mengaku sangat murka dan meminta agar pelaku membusuk di penjara.

Disisi lain, ibu kandung Nizam, Tiwi belakangan membongkar fakta mengejutkan dari pelaku.

Kepada ibu kandung Nizam, pelaku mengakui perbuatannya seraya mengurai alasan kenapa menghabisi nyawa sang anak tiri.

Selama ini pelaku cemburu karena anak kandungnya tidak diberikan perhatian besar seperti Nizam.

"Saya merasa papa Nizam lebih sayang Nizam dibanding adiknya. Nizam itu dulu waktu masih kecil selalu papa Nizam, sementara adiknya enggak pernah digendong papa Nizam," kata pelaku dicontohkan oleh ibu kandung Nizam.

Dari bukti itulah Tiwi meyakini bahwa pembunuhan anaknya telah direncanakan pelaku sejak lama.

"Ada indikasi ini bisa aja pembunuhan berencana karena si tersangka merasa kalau papa Nizam lebih sayang dibanding adiknya (anak pelaku). Pelaku di depan penyidik dia mengutarakan itu," ungkap Tiwi.

Tak hanya itu saja, fakta mengejutkan lainnya diungkap oleh Tiwi.

Rupanya ia berhasil menemukan bukti bahwa pembunuhan anaknya, Nizan adalah perencanaan yang dibuat oleh pelaku, Ifta.

Bukti baru yang diurai Tiwi itu salah satunya berasal dari dukun.

Ternyata sebelum aksi sadis pembunuhannya kepada Nizam terbongkar hingga ke hadapan polisi, pelaku sempat menghubungi dukun.

Dari percakapan antara dukun dan pelaku itulah didapatkan fakta soal dugaan pembunuhan berencana.

"Kemarin saya menyerahkan bukti tambahan, ada percakapan tersangka sama dukun. Jadi pada saat Nizam sudah kolaps seperti itu, dia (pelaku) menghubungi dukun. Jadi si tersangka menghubungi dukun untuk meminta saran kepada dukun itu bagaimana Nizam harusnya," pungkas Tiwi.

"Pada saat kolaps?" tanya Denny Sumargo.

"Pada saat Nizam itu sudah kayak gitu, dalam keadaan entah meninggal atau sudah tidak sadarkan diri. Dia (pelaku) panik, dia menghubungi dukun. Nah dukun itu pada saat dia (pelaku) menghubungi itu dia (dukun) merekam," kata Tiwi.

Alih-alih menjerumuskan pelaku, sang dukun justru mengarahkan pelaku agar mengakui perbuatan kejinya ke polisi.

Sebab sang dukun sadar bahwa pelaku sudah melakukan pembunuhan.

"Saya ada rekamannya, jadi dia (pelaku) nanya 'gimana kalau misalnya Nizam kayak gini'. Si dukun sudah tahu 'wah kalau kayak gini namanya pembunuhan, silahkan kamu laporkan ke polisi atau RT untuk diproses lebih lanjut'. Tapi dia (pelaku) enggak mau," imbuh Tiwi.

Namun setelah disadarkan oleh dukun, pelaku malah mengelak dan kian ketakutan.

Hingga akhirnya pelaku malah mengatur skenario pura-pura korban diculik oleh pria berinisial Y.

"Kan (pelaku) ngasih tahu kronologinya, Nizam itu kenapa-napa. Dia (pelaku) ngurung Nizam di luar, Nizam enggak sadarkan diri. Dukunnya malah ngasih arahan 'kamu harus pergi ke kantor polisi atau RT setempat, itu sudah tidak bagus'. Akhirnya sudah ditutup teleponnya, dia tidak melakukan apa yang disarankan dukun itu," pungkas Tiwi.

Mengetahui nasib pilu Nizam, Tiwi juga berharap pelaku bisa dihukum maksimal yakni hukuman mati.

"Saya enggak rela, saya menuntut seadil-adilnya. Saya sedih, yang tersisa di hati saya ini cuma rasa untuk membalas, berjuang untuk anak saya. Gimana caranya tersangka dapat vonis maksimal hingga dapat hukuman mati," imbuh Tiwi.

Seperti diketahui, Nizam ditemukan tak bernyawa di dalam karung di halaman belakang rumahnya di Kota Pontianak, Kalimantan Barat pada 22 Agustus 2024.

Mayat Nizam yang sudah terbujur kaku pertama kali ditemukan oleh sang ayah kandung, Ichan.

Belakangan diketahui bahwa Nizam sudah meninggal dunia sejak tanggal 19 Agustus 2024.

Untuk itu Ichan dan Tiwi selaku orangtua kandung Nizam memperjuangkan nasib putra mereka yakni agar pelaku dihukum seberat-beratnya bahkan sampai hukuman mati.

Baca juga berita lainnya di Google News

Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved