Maling Kursi Roda di Lubuklinggau

Aisyah Anak Disabilitas di Lubuklinggau Tak Lagi Ceria, Baru 3 Hari dapat Bantuan Kursi Roda Dicuri

Aisyah (10 tahun) anak disabilitas di Lubuklinggau kini tak lagi ceria setelah kursi roda yang baru didapatnya dari bantuan Dinsos hilang dicuri.

Penulis: Eko Mustiawan | Editor: Shinta Dwi Anggraini
Handout
Aisyah saat mendapat bantuan kursi roda dari Dinsos Lubuklinggau. Kini kursi roda tersebut hilang dicuri. 

Laporan wartawan Tribunsumsel.com, Eko Hepronis

 

TRIBUNSUMSEL.COM, LUBUKLINGGAU -- Aisyah (10 tahun) anak disabilitas di Lubuklinggau kini tak lagi ceria setelah kursi roda yang baru didapatnya dari bantuan Dinas Sosial (Dinsos) Lubuklinggau hilang dicuri. 

Pilunya, kursi roda itu baru didapat Aisyah tiga hari dan selama itu dia merasa sangat bahagia. 

Namun kenyataan pahit harus dirasa warga Jalan Ramayana Kelurahan Taba Pingin Kecamatan Lubuklinggau Selatan II itu.

 Kursi roda yang sempat menjadi kebahagiaannya kini hilang dicuri saat tertinggal di luar rumah.

Mila bibi Aisyah mengatakan semenjak kursi roda itu hilang keponakannya itu kembali menjalani aktivitas seperti sebelumnya.

"Kalau di rumah kembali ngesot lagi, ke belakang ke depan juga, kasihan sekali," ungkapnya saat dihubungi Tribunsumsel.com, Minggu (1/9/2024).

Padahal semenjak ada kursi roda itu Aisyah sangat senang, wajahnya ceria banyak aktivitas bisa dilakukannya meski harus dibantu orang lain.

"Jalan depan rumahnya itukan sudah aspal bisa kulu kilir (hilir mudik) didorong oleh teman-temannya, senang nian dia (Aisyah)," ujarnya.

Aisyah saat itu begitu gembira hampir semua tetangga dan warga yang berjumpa dengannya disapanya.

"Ketika didorong teman-temannya ketemu orang disapanya pakai tangan, apalagi kemarin ada lomba Senam dia nonton," ujarnya.

Selama tiga hari kemarin dengan kursi roda baru itu aktivitas Aisyah berubah, setiap sore sehabis mandi ia sudah naik kursi roda minta diantar ke lapangan volly.

"Ada orang main volly dekat rumah, jadi dia mau nonton terus di sana setiap sore," ungkapnya.

Namun, semenjak kursi itu hilang kini Aisyah kembali murung, bahkan Aisyah sempat berkata kepada kedua orang tuanya ia tidak bisa lagi nonton volly.

"Dak cak gi aku nonton olly (tidak bisa lagi aku nonton volly)," ujar Mila menirukan ucapan Aisyah pada orang tuanya.

Aisyah berbeda dengan bayi pada umumnya, sejak lahir memang tidak bisa berjalan sama sekali, keadaan kedua kakinya lumpuh, bahkan tidak bisa berdiri sama sekali.

"Badannya saja besar tapi tidak bisa jalan, sekolah saja tidak, karena kondisinya seperti itu," ujarnya.

Kronologi

Sabtu (31/8/2024) sore kemarin orangtua Aisyah lupa memasukkan kursi roda dari  teras rumahnya, kemudian saat teringat ketika dilihat diluar sudah tidak ada lagi.

"Masih baru nian baru tiga hari dipakai," ungkapnya.

Sebelum hilang kursi roda tersebut, situasi keamanan Jalan Ramayana memang agak rawan pencurian, dibelakang pamannya itu sempat juga terjadi aksi pencurian, korbannya seorang mahasiswa.

"Mahasiswa itu kehilangan motor dengan HP. Jadi wilayah itu sudah dua kali kehilangan terakhir kursi roda ini," bebernya.

Menurut Mila para pelaku itu tidak punya hati nurani lagi, sekelas kursi roda saja diambil, kalau ngambil motor masih mungkin.

"Kalau ngambil motor masihlah walaupun itu perbuatan salah, masih masuk akal, ini maling kursi roda," ungkapnya.

Dengan viralnya kasus pencurian kursi roda ini semoga pelaku membaca dan melihat, harapannya segera dikembalikan kepada Aisyah dan keluarganya.

"Harapannya dikembalikan dengan kami, semoga viral pelaku baca dan melihat, lalu  mengembalikan kursi roda itu pada kami," ujarnya. 

 

Baca artikel menarik lainnya di Google News

Ikuti dan bergabung di saluran WhatsApp Tribunsumsel

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved