Berita Viral

Akhir Kasus Brigpol Putri Cikita Marahi Pria Saat Makan Berdamai, Polda Jatim Minta Hentikan Polemik

Akhir kasus Kasus Brigpol Putri Sirty Cikita Sabunge marahi seorang pria saat makan sebut tak sopan.

|
Tribunbengkulu.com
Polda Jawa Timur bersama Andi, pria yang dimarahi Brigpol Putri Cikita. 

TRIBUNSUMSEL.COM - Akhir kasus Kasus Brigpol Putri Sirty Cikita Sabunge marahi seorang pria saat makan sebut tak sopan.

Polemik ini kini sudah ditangani Polda Jatim.

Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Dirmanto, didampingi Kabid Propam Polda Jatim, Kombes Pol Imam Setiawan menjelaskan, video yang viral itu merupakan kegiatan patroli yang diliput oleh salah satu media televisi nasional.

Peristiwa tersebut terjadi di sebuah warung kopi di kawasan Tambaksari, Surabaya yang terjadi pada tanggal 22 Juli 2024 bulan lalu.

"Kejadian itu memang benar namun itu penggalan video yang diangkat oleh beberapa netizen sehingga viral," ujar Kombes Pol Dirmanto, Senin (26/8), dikutip TribunBengkulu.com 

Menurut Kombes Dirmanto, di tempat kejadian perkara (TKP) tersebut memang benar ditemukan ada seorang warga yang sedang minum minuman keras.

"Melihat hal tersebut, anggota patroli kemudian menegur yang selanjutnya terjadi miss komunikasi antara petugas dan orang yang sedang minum minuman keras tersebut," jelas Kombes Dirmanto.

Baca juga: Fakta Brigpol Putri Sirty Cikita Viral Marahi Pria Saat Makan, Ternyata Tenggak Miras Tempat Umum  

Belakangan diketahui, pria yang terekam dalam video tersebut diketahui bernama Ali Darmawan

Oleh karena itu, Polda Jatim akhirnya memanggil Ali Darmawan untuk dimintai keterangan.

Selain itu, petugas patroli, Ipda Yan Braja juga telah dipanggil Bidpropam Polda Jatim untuk diperiksa.

"Jadi keduanya telah kita periksa dan kedua belah pihak itu juga sudah saling memahami kesalahan masing-masing," kata Kombes Dirmanto.

Terungkap awal mula Brigpol Putri Sirty Cikita Sabunge marahi seorang pria saat makan sebut tak sopan.
Terungkap awal mula Brigpol Putri Sirty Cikita Sabunge marahi seorang pria saat makan sebut tak sopan. (Ig@palembang_bedesau.id)

Selain itu di akun media sosial Brigadir Putri Cikita, juga sudah meminta maaf secara pribadi maupun ke publik.

"Semua pihak yang terlibat saat itu juga sudah saling memaafkan," lanjut Kombes Dirmanto.

Lebih lanjut, Polda Jatim mengimbau agar masyarakat khususnya warganet untuk tidak memframing lagi video tersebut karena kedua belah pihak sudah saling menerima dan memaafkan.

"Kami berharap setelah saya memberikan statment ini, teman-teman netizen jangan di-framming lagi karena mereka sudah menyadari kesalahan masing masing," kata Kombes Dirmanto.

Sebagaimana diketahui, kejadian itu terjadi di Jalan Teratai, Kecamatan Tambaksari, Surabaya yang diambil satu bulan lalu.

Baca juga: VIDEO Brigpol Putri Sirty Cikita Muncul Minta Setop Dihujat usai Tegur Pria Makan Tak Sopan Viral

Awal Mula Tegur Pria

Adapun awal mulanya, sejumlah pihak kepolisian mendatangi salah satu warung di Surabaya.

Terlihat sejumlah pria yang tengah berkumpul di warung sedang mengkonsumsi alkohol.

Polisi pun menemukan bukti tutup botol dan gelas minuman keras.

Saat itu Brigpol Putri Cikita bersama polisi laki-laki yang turut menasihati orang itu yakni Ipda Ian Braja.

"Yang sedang merokok mohon dimatikan dulu rokoknya, maaf," kata Brigpol Putri. Dikutip dari Instagram @palembang_bedesau.id, Senin (26/8/2024).
 
 "Karena disini kita ada nemu yang lagi minum, kan gak boleh minum di umum," sambung sang polwan.

Petugas akhirnya memberikan teguran secara lisan atas tindakan pria yang mengonsumsi minuman keras tersebut. 

Pihak kepolian pun turut memeriksa biodata pria yang sedang duduk dan menanyakan terkait meminum alkohol.

"Kamu minum gak," tanya polisi.

Pria yang sedang memakan pun lantas mengau tengah meminum alkohol.

"Iya" jawabnya.

Saat diinterogasi, pria tersebut lanjut memakan hingga ditegur Brigpol Putri

"Eh mas kalau lagi ngobrol itu emang sopan ya sambil makan, sopan gak kayak gitu saya tanya," tanya Brigpol Putri.

Momen itu pun sontak menyita perhatian publik hingga tuai beragam komentar.

Penjelasan Poltabes Surabaya

Sementara, Kasi Humas Polrestabes Surabaya AKP Haryoko Widhi mengatakan, video viral itu adalah potongan dari program stasiun televisi swasta.

Episode dari potongan video viral itu tayang beberapa waktu lalu. 

"Video yang viral itu potongan dari program televisi yang menayangkan kegiatan Patroli Perintis Satsamapta Polrestabes Surabaya," kata Haryoko, Minggu (25/8/2024), dikutip dari Kompas.com.

Adapun, polisi yang turut memeriksa pria yang sedang makan bersama Brigadir Putri Sirty Cikita Sabunge adalah Ipda Ian Braja.

Dijelaskan Haryoko, pemuda yang disebut Brigpol Putri tak sopan itu ternyata tengah dalam pengaruh alkohol. 

"Saat itu petugas menemukan sekelompok pemuda yang sedang mengonsumsi minuman keras di tempat umum," ungkap Haryoko.

"Salah satu pemuda dalam pengaruh alkohol, tidak sopan saat diinterogasi," tambahnya.

Meski demikian, Haryoko tidak menjelaskan soal teguran polwan terhadap pria yang sedang makan itu. 

Dia hanya menjelaskan bahwa petugas akhirnya memberikan teguran secara lisan atas tindakan pria yang mengonsumsi minuman keras tersebut. 

"Pemuda tersebut kemudian diberikan teguran lisan dan tertulis karena minum minuman keras di tempat umum," ujarnya. 

Berdasarkan informasi, video polwan memarahi pelanggan yang tengah makan itu diambil satu bulan yang lalu. Lokasinya di sekitar Jalan Teratai, Kecamatan Tambaksari, Surabaya. 

"Diharapkan masyarakat dapat memahami konteks sebenarnya dari video yang viral tersebut," ucapnya.

Sementara itu, Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) telanjur marah dan membela warga yang dimarahi polwan Putri Cikita saat lagi makan.

Kompolnas Yusuf Warsyim bereaksi terkait video viral polwan marahi warga dalam tayangan TV The Police.

"Sementara memang apabila dicermati, anggota polisi yang sedang bertugas komunikasi kurang patut. 

Seolah ada seseorang yang sedang makan diinterogasi seperti itu," ujarnya saat dilansir dari Kompas.com, Senin (26/8/2024).

Yusuf menilai cara polisi itu berkomunikasi kurang patut saat menanyai warga sipil. Karena itu, pihaknya akan meminta klarifikasike Polri secepatnya.

Kompolnas juga merasa harus mendapatkan video lengkap percakapan yang terjadi dalam video viral tersebut. 

"Kita sarankan kepada Polri untuk memberikan penjelasan dan klarifikasi bagaimana peristiwa sebenarnya," tegas Yusuf. 

Sementara, Komisioner Kompolnas, Poengky Indarti menyatakan dirinya belum tahu alasan beberapa anggota kepolisian itu mendatangi warung tempat warga sedang makan yang tayangan dalam acara televisi itu.

"Tapi saya melihat pendekatan polisi pada warga tersebut kaku, apalagi mereka pakai baju seragam, dan polwannya judes sekali," ungkapnya.

Poengky menilai, warga yang sedang makan seharusnya tidak diajak bicara kecuali warga itu menjadi target penangkapan. 

Jika polisi bermaksud mendatangi warga untuk melakukan pencegahan kejahatan dan menyapa, lanjut dia, sebaiknya melihat situasi dan kondisi. Jangan seolah mengepung dan menghakimi warga.

"Sopan gak sih diajak bicara kok makan? Lha wong memang yg diajak bicara lagi makan. Malah polisinya yang terkesan mengganggu orang makan dan tidak sopan," tambah Poengky.

Dia juga menyebut, tindakan polisi itu justru menunjukkan polisi yang paling mengetahui sopan santun.

Sementara warga tidak sopan. Padahal, belum tentu begitu.

Poengky menyarankan, meski adegan video viral itu tayangan televisi, polisi harus belajar bersikap sehumanis saat menyapa masyarakat.

 "(Contohnya) perkenalkan diri, 'saya Ipda A dan ini anggota saya B, C, D. Mohon maaf mengganggu bapak makan;. 

Bila perlu sambil ikut duduk di samping warga dan ikut pesan makanan. 'Ini dengan Bapak siapa?'

Setelah dijawab, baru dilanjutkan, 'kami ingin bertanya apakah situasi di daerah ini aman menurut bapak?' Dan seterusnya," tuturnya mencontohkan.

Dia menambahkan, sikap polisi yang humanis akan memberi kesan akrab antara polisi dan masyarakat. Polisi tidak boleh membuat masyarakat seolah menjadi 'tersangka' apalagi sampai bersikap judes seperti dalam video viral itu.

Terkait tayangan televisi yang cuplikan videonya viral itu, Poengky terutama mengkritik si polisi pimpinan yang tidak menggunakan pendekatan humanis dan malah menakutkan warga.

Dia juga mengkritik polwan yang sok judes, tidak menerapkan senyum, sapa, dan salam, serta sok tahu sopan santun. 

Padahal, polwan itu dinilai justru tidak sopan karena mendorong badan warga.

 "Untung warganya sabar," tandas Poengky.

Sebelumnya, sosok Briptu Putri Sirty Cikita Sabunge viral karna marah marah dengan seorang pria yang sedang makan dilansir dari akun instagram @viralno.1, Sabtu (24/8/2024).

Saat itu Briptu Putri Sirty Cikita Sabunge dan beberapa rekannya mendatangi pria yang tengah makan di warung.

Mereka kemudian menanyakan beberapa pertanyaan soal pekerjaan pria tersebut.

Sang pria kemudian mengaku dirinya adalah salah satu pekerja teknisi di pelabuhan.

Tak disangka, Bripka Putri Sirty Cikita Sabunge marah dengan pria tersebut.

Sebab saat itu sang pria masih mengunyah dan memegang makanan ketika ditanya pihak kepolisian.

“Eh mas kalau diajak ngobrol tuh sopan ya sambil makan?,” kata polwan.

“Yang sopan ya, kita datang kesini baik-baik,” tandasnya.

Bahkan sang Polwan mendorong bahu pria tersebut.

"Coba kalau saya gak menghargai masnya, saya dorong dorong gitu, enak gak? katanya

Namun pria tersebut mengadu ke polisi pria disebelahnya dengan sabar.

"Biarin aja biar gusti Allah yang bales," katanya.

"Yang sopan gitu, kita datang ke sini baik baik ya," jelasnya.

Aksi Bripka Putri Sirty Cikita Sabunge sontak viral di media sosial.

Tak sedikit yang justru menyebut sang Bripka dan rekannya yang tak sopan karena mengajak orang makan berbicara.

"Mbanya lucu, org makan diajak ngobrol... Sipaling sopan".

"Emang itu oknum sopan kah? Tiba2 ngeintrogasi orang yg lagi makan...".

"Itu kan orang lagi makan, trus mereka datang tanya, brarti harusnya yang tau sopan santun ya yang nanya, orang lagi makan kok ditanya tanya".

Baca juga berita lainnya di Google News

Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved