Ratusan Peserta Ikuti Seminar Digital Generations and Positive Peace Diselenggarakan Rotary Club

TRIBUNSUMSEL.COM -- Rotary Club Palembang dan Rotary Club Jakarta Metropolitan mengadakan Seminar Digital Generations and Positive Peace di Kampus Universitas MDP, Jalan Rajawali yang dihadirkan ratusan peserta.

Dengan narasumber yaitu Dosen Universitas MDP Idham Cholid S.E, M.E, Post President Rotary Club Jakarta Metropolitan Arry Basuseno dan Motivator ternama Abu Marlo.

Perubahan gaya hidup cukup besar, mencari informasi cukup diakses menggunakan handphone. Tapi ada sisi positif dan negatifnya dari kemajuan zaman?. 

Idham Cholid mengatakan, bayangkan apa yang berubah saat ini, style (musik, pakaian, pola, konsumsi dan lain-lain), tatanan hidup atau sosial dan teknologi.

"Nokia pada zaman waktu itu luar biasa teknologinya, namun kini sudah berganti. Untuk itu kita perlu beradaptasi, karena perubahannya lebih cepat. Kalau tidak beradaptasi akan ketinggalan," kata Idham, Sabtu (24/8/2024).

Menurutnya, Artificial Intelligence (AI) adalah sebuah sistem kecerdasan manusia yang dibuat untuk memudahkan pekerjaan. Bahkan sebenarnya AI ini sudah ada sejak 1950, hanya siapa yang bisa paling cepat beradaptasi.

"Teknologi membuat kita lebih mudah, artinya saat ini harus lebih produktif. Karena yang jadi pemenang yang paling cepat beradaptasi. Semua menawarkan supaya jauh lebih efektif, aktif dan kreatif," ungkapnya.

Sementara itu menurut Arry Basuseno, manusia akan bisa musnah kalau tidak beradaptasi. Keberadaan anda di dunia ini sedang terancam, karena setiap orang bisa menghancurkan planet ini.

"Positive Peace, damai bukan hanya ada perang. Namun damai merupakan kondisi pikiran kita yang harus ada kedamaian dalam pikiran dan hidup kita, itulah yang dikatakan damai," kata Arry.

Menurutnya, konsep damai, menghilangkan semua penyebab pokok dari peperangan, baik itu kekerasan dan ketidakadilan. 

Sedangkan Abu Marlo menambahkan, kalau manusia hilang bumi akan tetap baik-baik saja. Artinya Anda mau berkontribusi seperti apa terhadap bumi ini?

"Peperangan terjadi karena identitas contohnya siapapun kita punya identitas yang berbeda-beda. Lihat manusia nya jangan lihat identitas nya. Kita semua manusia dan tunggal. Tidak ada peace, kecuali kita mau membuka pikiran kita," katanya

(*)