HUT KE 79 RI dI IKN
Sosok Yudian Wahyudi Kepala BPIP Minta Maaf Soal Paskibraka Putri Lepas Hijab Saat Pengukuhan
Mengenal sosok Yudian Wahyudi Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Yudian Wahyudi meminta maaf soal paskibraka Nasional 2024 lepas hijab
Penulis: Laily Fajrianty | Editor: Kharisma Tri Saputra
TRIBUNSUMSEL.COM - Mengenal sosok Yudian Wahyudi Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Yudian Wahyudi meminta maaf soal paskibraka Nasional 2024 yang lepas hijab saat pengukuhan oleh Presiden Joko Widodo.
Diketahui, ada 18 orang Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) di Istana Negara Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur pada Selasa (13/8/2024).
Pengurus Pusat Purna Paskibraka Indonesia (PPI) menyayangkan adanya 18 calon paskibraka putri tingkat nasional yang lepas jilbab saat pengukuhan di IKN pada Selasa kemarin.
Kini, Yudian Wahyudi muncul meminta maaf soal adanya putri paskibraka yang lepas hijab saat pengukuhan oleh Presiden Joko Widodo.

Dikutip dari laman resmi UIN Kalijaga, Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi merupakan Rektor UIN Sunan Kalijaga saat ini.
Ia menjabat sebagai Rektor sejak 2016.
Selain itu, ia merupakan Guru Besar Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga.
Baca juga: 9 Paskibraka Jadi Pembawa Baki Bendera Merah Putih di HUT RI Era Presiden Jokowi, Ada Jadi Perwira
Lelaki kelahiran Balikpapan, 17 April 1960 ini menamatkan pendidikan S3 dari MCGill University tahun 2002.
Sebelumnya, ia menyelesaikan pendidikan S2 dan S1 di UIN Sunan Kalijaga.
Sejumlah hal yang pernah ia kerjakan antaralain mendirikan yayasan Nawesea serta mendirikat tarekat Sunan Anbia.

Riwayat jenjang pendidikan Yudian sebagai berikut:
S3 - McGill University jurusan Islamic Studies.
Ia mendapat gelat PhD pada 2002 lalu.
S2 - IAIN Sunan Kalijaga dengan jurusan Islamic Studies.
Ia mendapat gelar MA pada 1993 lalu.
S1 - IAIN Sunan Kalijaga jursan Peradilan Agama.
Yudian memperoleh gelar Dr, pada 1987 lalu.
Melahirkan satu karya publikasi yakni 'Hukum Islam antara Filsafat dan Politik .
Karya itu diterbitkan oleh Pesantren Nawesea Press pada tahun 2015.
Bantah Paksa Lepas Hijab
Dikutip dari Kompas.com, Rabu (14/8/2024) Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi meminta maaf soal adanya 18 orang Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) putri Nasional 2024 yang lepas jilbab saat pengukuhan oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur pada Selasa (13/8/2024).
Yudian juga mengapresiasi seluruh atensi masyarakat soal pemberitaan tentang jilbab tersebut.
"BPIP menyampaikan terima kasih atas peran media memberitakan Paskibraka selama ini. BPIP juga menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia atas pemberitaan yang berkembang. BPIP mengapresiasi seluruh aspirasi masyarakat yang berkembang tersebut," ujar Yudian dilansir siaran pers BPIP pada Selasa.
Yudian juga menegaskan bahwa BPIP tidak melakukan pemaksaan lepas jilbab.
"Penampilan Paskibraka putri dengan mengenakan pakaian, atribut dan sikap tampang sebagaimana terlihat pada saat pelaksanaan tugas kenegaraan yaitu Pengukuhan Paskibraka adalah kesukarelaan mereka dalam rangka mematuhi peraturan yang ada," ujarnya.
Ia memastikan, paskibraka putri hanya melepas hijab saat pengukuhan paskibraka dan pengibaran sang Merah Putih pada upacara kenegaraan saja.
Dalam kesempatan lain, paskibraka yang berhijab bisa mengenakan jilbabnya.
Yudian menambahkan, BPIP menghormati hak kebebasan penggunaan jilbab tersebut.
Diberitakan sebelumnya, pengurus Pusat Purna Paskibraka Indonesia (PPI) menyayangkan adanya 18 calon paskibraka putri tingkat nasional yang lepas jilbab saat pengukuhan di IKN pada Selasa kemarin.
Ketua Umum (Ketum) PPI Gousta Feriza meminta BPIP selaku pengelola dan penanggung jawab program Paskibraka memberikan klarifikasi.
"Tentunya BPIP selaku Pengelola dan Penanggung Jawab Program Paskibraka bersedia mengevaluasi semua kebijakan dan keputusan-keputusannya yang bertentangan dengan nilai-nilai luhur Pancasila," kata Gousta dalam konferensi pers di Kantor PPI, Jakarta, Rabu.
Menurut Gousta, kejadian ini sudah menimbulkan gejolak di berbagai daerah.
Oleh karenanya, PPI Pusat memberikan sikap menolak tegas kebijakan yang melarang Paskibraka putri mengenakan jilbab.
Dia juga berharap, BPIP mengklarifikasi soal ini agar tidak menimbulkan kegaduhan publik.
"Kami, pengurus pusat meminta klarifikasi dari BPIP selaku penanggungjawab program kenapa hal ini bisa terjadi, dan kami harapkan ini adalah hal yang terakhir kali dan tidak ada lagi hal-hal seperti ini untuk upacara yang akan datang," ungkapnya.
Lebih lanjut, ia meminta pada saat Upacara Hari Kemerdekaan nanti semua Paskibraka yang memang mengenakan jilbab tidak lagi diminta melepaskan jilbabnya.
Baca juga berita lainnya di Google News
Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com
Tribunsumsel.com
berita nasional
Yudian Wahyudi
Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP)
Paskibraka
Tangis Ibu Fifandra Ardiansyah Berharap Biaya Sekolah Dijamin Usai jadi Danpok Upacara HUT RI di IKN |
![]() |
---|
Tangis Ibu Fifandra Ardiansyah Harap Biaya Sekolah Dijamin usai Anak jadi Paskibraka HUT RI di IKN |
![]() |
---|
Bangganya Livenia Evelyn, Pembawa Baki Upacara HUT Ke-79 RI di IKN, Ternyata Cita-cita Sejak Kecil |
![]() |
---|
Sosok Juliana Moechtar Istri Inf Nur Wahyudi Komandan Upacara HUT ke 79 RI di IKN, Artis FTV |
![]() |
---|
Kisah Cinta Inf Nur Wahyudi Komandan Upacara HUT ke 79 RI di IKN Menikahi Artis Juliana Moechtar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.