HUT KE 79 RI dI IKN
Sosok I Nyoman Nuarta Seniman Dibalik Kemegahan Istana IKN Berbentuk Garuda
Mengenal sosok I Nyoman Nuarta seniman dibalik perancang Istana Garuda di Ibu Kota Nusantara (IKN).
Penulis: Laily Fajrianty | Editor: Kharisma Tri Saputra
TRIBUNSUMSEL.COM - Mengenal sosok I Nyoman Nuarta seniman dibalik perancang Istana Garuda di Ibu Kota Nusantara (IKN).
Diketahui, Istana Garuda Ibu Kota Nusantara (IKN) memiliki desain yang khas di mana terdapat rangka yang membentuk sebuah sayap yang lebar dan berlapis.
Kemudian pada tengahnya terdapat kepala Garuda yang merunduk sebagai penyempurna dari sayap-sayap tersebut.
Adapun makna dasar dari bangunan itu adalah persatuan nasional.
Perupa sekaligus perancang Istana Garuda Ibu Kota Nusantara (IKN) bernama I Nyoman Nuarta.
I Nyoman Nuarta merupakan pria kelahiran Tabanan, Bali pada 14 November 1951 dan anak ke-6 dari sembilan bersaudara pasangan Wirjamidjana dan Samudra.

Dikutip dari Kompas.com, pria berusia 72 tahun tersebut pernah mengenyam pendidikan di Institut Teknologi Bandung (ITB) pada 1973 hingga 1979 dan mengambil Jurusan Seni Lukis.
Setelah satu tahun, Nyoman memilih untuk pindah jurusan ke Seni Patung karena dianggap unik dan pengerjaannya menarik.
Baca juga: Makna Desain Istana Garuda IKN, Menggambarkan Persatuan Ribuan Suku di Indonesia
Dikutip dari Badan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Nyoman sering bekerja di kampus meskipun pada waktu itu sedang libur semester atau libur panjang.
Arsitek sekaligus pematung tersebut merupakan salah satu pelopor Gerakan Seni Rupa Baru pada 1976.
Selama di ITB, Nyoman menghasilkan lebih dari seratus karya seni patung selama masa kuliahnya.

Ia kemudian bergabung dalam Gerakan Seni Rupa Baru di Indonesia pada 1977 bersama beberapa kawannya, yaitu pelukis Hardi, Dede Eri Supria, Harsono, dan Jim Supangkat.
Kelompok seni ini tidak hanya menampilkan karyanya di Indonesia, tetapi hingga ke luar negeri seperti Australia.
Nyoman merupakan seniman beraliran modern hingga gaya naturalistik, atau menyerupai bentuk aslinya.
Baca juga: Segini Besaran Honor Paskibraka Nasional 2024, Bisa Capai Rp10 Juta, Ada 76 Anggota Pengibar Bendera
Tak hanya bergabung dengan komunitas di dalam negeri, Nyoman juga ikut dalam organisasi internasional seperti International Sculpture Center Washington, Amerika Serikat (AS), dan Royal British Sculpture Society, Inggris.
Pada 2021, ia menerima gelar Doktor Honoris Causa sebagai Tokoh Culturepreneur dalam Bidang Ilmu Seni Rupa (Patung).
Seniman asal Bali ini sudah membuat beberapa patung terkenal di Indonesia, yaitu Patung Garuda Wisnu Kencana di Badung, Bali, Monumen Jalesveva Jayamahe di Surabaya, Jawa Timur, Monumen Proklamasi Indonesia di Jakarta, Tugu Zapin di Pekanbaru, Riau, dan terakhir Istana IKN di Kalimantan Timur.
Perancang Patung Arjuna
Pada 1979, Nyoman mengikuti lomba desain untuk Monumen Proklamasi dan keluar sebagai pemenangnya. Desainnya digunakan sebagai Monumen Proklamasi dan sempat ada beberapa revisi dari pihak istana.
Karyanya yang apik membuat Presiden Soeharto saat itu meminta Nyoman untuk mewujudkan Patung Arjuna Wijaya.
Patung yang menggambarkan perjuangan Arjuna didampingi Sri Kresna dalam peperangan Baratha Yudha melibatkan 40 seniman dan menghabiskan biaya senilai Rp 2 miliar.
Nyoman terus mengukirkan karyanya dengan membangun proyek Garuda Wisnu Kencana (GWK) yang merupakan keinginannya.
Peletakan batu pertama dilakukan pada Minggu, 8 Juni 1997 dan satu tahun kemudian, tepatnya pada 1998, proyek tersebut sempat mandek karena Indonesia dilanda krisis ekonomi.
Patung tersebut baru dilanjutkan pengerjaannya pada 2013 dan sudah rampung pada 2018. Kini, Nyoman dipercaya untuk mendesain Istana Garuda di IKN pada masa pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Istana Garuda di IKN menggunakan simbol Burung Garuda yang dapat memberikan kesan ikonik serta dapat menarik perhatian wisatawan, dikutip dari laman resmi ITB.
"Untuk Istana Garuda, saya mengusulkan konsep archsculpt yang menggabungkan seni patung dengan arsitektur. Seperti yang dilakukan oleh seniman besar seperti Michelangelo, Leonardo da Vinci, dan I Gusti Nyoman Lempad pada bangunan seperti gereja dan pura,” ungkap Nyoman.
Makna Desain Garuda
Perupa sekaligus perancang Istana Garuda Ibu Kota Nusantara (IKN) Nyoman Nuarta mengatakan, makna dasar dari bangunan itu adalah persatuan nasional.
Menurut seniman asal Bali itu, esensi dasar desain Istana Garuda adalah menyatukan sekitar lebih dari 1.300 suku yang ada di Indonesia.
Dia juga memilih representasi Garuda sebagai bentuk bangunan menghindari sentimen negatif dari berbagai suku di Indonesia.
"Saya pilih Garuda sebagai ide dasar karena semua sudah kenal, dan juga tidak mungkin semua identitas suku terserap dalam satu bangunan," kata Nyoman saat dihubungi, seperti dikutip dari Kompas.com
Bentuk Garuda, kata Nyoman, menjadi pilihan dasar dari istana sebab ribuan suku itu mempunyai adat istiadat masing-masing yang khas.
"Ada rumah adatnya, ada kerajinannya. Ada tekstilnya. Supaya tidak terjadi kecemburuan, saya menghindari identitas salah satu suku saya gunakan dalam membangun istana. Rasanya tidak adil. Dengan demikian saya pilih Garuda sebagai ide dasar," ucap Nyoman.
Menurut Nyoman, Garuda sudah sangat dikenal oleh semua suku yang ada di Indonesia sebagai lambang negara, sehingga konsep itu dia terapkan dalam mendesain Istana Garuda.
Selain itu, lanjut Nyoman, lambang Garuda Pancasila juga dibuat oleh Sultan Hamid II dari Kalimantan, bukan seperti yang dituduhkan Garuda berasal dari budaya Hindu.
"Nah setelah saya pakai itu, tidak ada satu pun dari suku-suku yang begitu banyaknya yang protes, yang protes kaum arsitek, yang kalah berkompetisi. Ini kan hasil kompetisi. Jadi konsep saya begitu, karena saya tidak ingin terjadi perpecahan akibat desain yang enggak benar," papar Nyoman.
Sementara, Ketua Umum Asosiasi Museum Indonesia, Putu Supadma Rudana mengapresiasi desain Istana Garuda Ibu Kota Nusantara (IKN).
Putu mengungkapkan Istana Garuda IKN merupakan hasil kreasi orisinal anak bangsa.
"Kita harus bangga, desain Istana Garuda IKN merupakan karya orisinalitas anak bangsa yang menunjukkan rasa bangga dan percaya diri bangsa Indonesia dalam bidang pembangunan infrastruktur," kata Putu dalam keterangan tertulis, Selasa (13/8/2024).
Putu menuturkan desain istana tersebut melibatkan 44 orang ahli, mulai dari profesor, doktor, ahli tanah, dan berbagai spesialis lainnya yang berkontribusi untuk memastikan bahwa desain istana tidak hanya indah, tetapi juga aman dan fungsional.
"Demi menciptakan aspek ketahanan bangunan yang akan menjadi simbol nasional," kata Putu.
Menurut Putu, perancang Istana Garuda, I Nyoman Nuarta, merupakan seorang maestro kelas dunia.
Menurutnya, ide desain Istana Garuda Nyoman Nuarta mempunyai arti penyatuan lebih dari 1.300 suku yang ada di Indonesia.
Filosofi itu diwujudkan melalui pilihan bentuk Garuda sebagai representasi bangunan, yang dianggap mampu merangkul keberagaman suku di Indonesia tanpa menimbulkan kecemburuan antardaerah.
"Desain ini menunjukan bahwa istana negara harus menggambarkan ciri sebuah bangsa yang berwibawa dan kuat. Di kerangka 'sayap' Istana Garuda bentuknya hendak memeluk, yang menurut saya mempunyai makna sebagai pelindung bangsa Indonesia yang mampu merangkul keberagaman suku di Indonesia tanpa menimbulkan kecemburuan satu sama lain," imbuhnya.
Putu juga menilai pembangunan Istana Garuda menggunakan produk lokal sesuai dengan peraturan tentang Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).
Baja yang digunakan dalam struktur dan badan 'garuda' dibeli dari Krakatau Steel, dan proses pembuatannya dilakukan di pabrik-pabrik baja besar di dalam negeri.
"Selain itu, proses pembangunan dan penyusunannya melibatkan teknologi canggih seperti las laser untuk memastikan bahwa logam yang digunakan tetap stabil, tahan cuaca dan tidak bergelombang yang bisa bertahan hingga ratusan tahun. Belum lagi penggunaan kaca antipeluru, beton dengan ketebalan tertentu yang membuat Garuda tampak gagah dengan kepala yang menengok ke depan," katanya.
Diketahui, istana IKN menjadi sorotan karena ingin menjadi tempat perayaan HUT RI.
Baca berita lainnya di Google News
Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com
Tangis Ibu Fifandra Ardiansyah Berharap Biaya Sekolah Dijamin Usai jadi Danpok Upacara HUT RI di IKN |
![]() |
---|
Tangis Ibu Fifandra Ardiansyah Harap Biaya Sekolah Dijamin usai Anak jadi Paskibraka HUT RI di IKN |
![]() |
---|
Bangganya Livenia Evelyn, Pembawa Baki Upacara HUT Ke-79 RI di IKN, Ternyata Cita-cita Sejak Kecil |
![]() |
---|
Sosok Juliana Moechtar Istri Inf Nur Wahyudi Komandan Upacara HUT ke 79 RI di IKN, Artis FTV |
![]() |
---|
Kisah Cinta Inf Nur Wahyudi Komandan Upacara HUT ke 79 RI di IKN Menikahi Artis Juliana Moechtar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.