Eks Bupati Jembrana dan Istri Tewas

Sosok Ida Bagus Ardana Eks Bupati Jembrana Ditemukan Tewas Membusuk Bersama Istri, Dikenal Ramah

Ida Bagus Ardana, eks Bupati Jembrana ditemukan tewas bersama istrinya pada Kamis, (8/7/2024).

|
Youtube SEJARAH BALI
Ardana Eks Bupati Jembrana ditemukan tewas bersama istrinya. 

TRIBUNSUMSEL.COM - Ida Bagus Ardana, eks Bupati Jembrana ditemukan tewas bersama istrinya pada Kamis, (8/7/2024).

Jasad keduanya tergelak di dalam rumah Jalan Gurita IV, Sesetan, Denpasar Selatan, Denpasar, Bali.

Dikutip dari jembranakab.go.id, Ida Bagus Ardana merupakan Bupati Jembrana yang ke-7.

Dia memimpin Kabupaten Jembrana menggantikan Bupati Letkol Liek Rochadi.

Periode pertama Ida Bagus Ardana menjabat pada tahun 1980-1985.

Sedangkan periode kedua antara tahun 1985-1990.

Ia mulai resmi menjabat pada 26 Agustus 1980 dan berakhir di 27 Agustus 1990.

Jabatan Ida Bagus Ardana kemudian digantikan oleh Bupati Ida Bagus Indugosa, S.H.

Ida Bagus Ardana sendiri memiliki gelar Doktorandus (Drs).

Drs ini adalah gelar yang diadopsi dari dunia pendidikan di Belanda.

Pada zaman sekarang, Drs setara dengan strata 1 atau S-1.

Baca juga: Seorang Petani Tewas Dibunuh di Kawasan Pintu Tol Keramasan Palembang, Sempat Terjadi Perkelahian

Aparat kepolisian memasang garis polisi dalam peristiwa penemuan Ida Bagus Ardana yang ditemukan tewas di rumahnya Jalan Gurita IV, Kelurahan Sesetan, Kecamatan Denpasar Selatan, Kota Denpasar, Bali, pada Kamis (8/8/2024) sore.
Aparat kepolisian memasang garis polisi dalam peristiwa penemuan Ida Bagus Ardana yang ditemukan tewas di rumahnya Jalan Gurita IV, Kelurahan Sesetan, Kecamatan Denpasar Selatan, Kota Denpasar, Bali, pada Kamis (8/8/2024) sore. (Kompas.com)

Dirangkum dari Tribun-Bali.com, Ida Bagus Ardana memulai kariernya sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS).

Ia dipercaya jadi Sekretaris Wilayah Daerah (Sekwilda) Tingkat II Jembrana.

Saat meninggal, Ida Bagus Ardana sudah berumur sekitar 80 tahun.

Dikenal Baik

Sementara, Kepala Lingkungan Karya Dharma Sesetan, Putu Gede Igar Bramandita mengenal sosok mantan Bupati Jembrana sebagai pribadi baik.

Ida Bagus Ardana bukan orang tertutup, ia kerap bersosialisasi dengan tetangga.

Bahkan, saat ada permasalahan, yang bersangkutan menyelesaikan secara komunikatif.

"Bapaknya ramah, baik. Pernah ada komunikasi, dulu masalah parkir, beliau terhalang tidak bisa keluar karena ada parkir orang. Itu (kejadian) sudah lama, lalu kalau ada apa menelepon. Misal rumput depan belum dipotong," katanya dikutip dari Tribun-Bali.com.

Bramandita melanjutkan, ia kerap melihat Ida Bagus Ardana berolahraga.

Mendiang jalan-jalan di sekitar lingkungan rumahnya.

Sementara peremuan terakhir Ida Bagus Ardana dan Bramandita terjadi pada lima bulan lalu.

"Saya bertemu terakhir bulan Maret kemarin bawa surat edaran," akunya.

Ditemukan Membusuk

Menurut Kepala Lingkungan Karya Dharma Sesetan, Putu Gede Igar Bramandita, kedua jenazah ditemukan di ruangan berbeda dalam rumah.

Mayat eks Bupati Jembarana ditemukan di dapur.

Sedangkan istrinya, A.A Ayu Sri Wulan Trisna (64) ditemukan di kamar.

"Saya lihat, tapi tidak terlalu berani mendekat, kalau mayat bapaknya tergeletak di dapur, untuk adanya luka yang tidak tahu pasti sudah tergeletak, kalau darah ada sih sepertinya tadi," kata Bram dijumpai di lokasi, dilansir Tribun-Bali.com.

Putu Gede Igar Bramandita mengatakan kondisi rumah Ida Bagus dalam keadaan terkunci.

Bahkan bau busuk tercium dari luar rumah.

"Istrinya di kamar, untuk istrinya kamarnya terkunci, sudah mengeluarkan bau busuk. Diketahuinya anaknya ibu ini mencari ibunya, kamarnya terkunci, ada jendela dibuka sudah ada bau menyengat," lanjutnya.

Adapun awal mula ditemukannya jenazah mantan Bupati Jembrana itu berawal dari kecurigaan tetangga.

Pasalnya, sejak tiga hari terakhir kedua pasutri itu tidak ada aktivitas sama sekali kemudian rumah terkunci dan tampak kotor.

"Saya ditelepon tetangga, sekitar pukul 18.35 Wita, rumah Pak Ardana 3 hari dikunci, dilihat kotor rumahnya, lalu kami masuk, saya motong gembok dari dalam dibantu warga pakai gerinda, lalu ditemukanlah mayat Pak Ardana," jelasnya.

Senada dengan Kaling, Kelian Tempekan, I Wayan Kartawan, mengisahkan bahwa almarhum IB Ardana punya kebiasaan beraktivitas olahraga jalan-jalan di sekitar perumahan.

"Almarhum Pak Ardana sudah lama tinggal di sini, ini sudah rumah lama, biasa jalan-jalan, bapak sering olahraga, saya bertemu terakhir bulan Maret kemarin bawa surat edaran," ujar dia.

Tak Terlihat Sudah 3 Hari

Menurut keterangan tetangga rumah yang ditinggali keduanya tidak terlihat ada aktivitas sejak tiga hari terakhir hingga akhirnya keduanya ditemukan meninggal dunia.

Muncul berbagai spekulasi di kalangan warga sekitar perumahan mengenai peristiwa ini, ada dugaan keduanya sakit, bunuh diri, hingga kejadian perampokan.

Saat dikonfirmasi mengenai dugaan awal penyebab meninggalnya kedua jenazah yang ditemukan, Kasih Humas Polresta Denpasar, AKP I Ketut Sukadi belum bisa memberikan penjelasan, ia mengaku masih mendalami kasus ini.

"Masih dalam konfirmasi," kata AKP Sukadi, pada Jumat 9 Agustus 2024.

Sementara itu, semalam jenazah IB Ardana dan istrinya dievakuasi dengan dua unit ambulans tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Denpasar sekitar pukul 21.00 WITA.

Kedua jenazah dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Prof dr IGNG Ngoerah Denpasar. Sedangkan untuk kepentingan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) kediaman dipasang garis polisi.

Baca juga berita lainnya di Google News

Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved