Seputar Islam

Teks Khutbah Jumat Singkat Edisi 9 Agustus 2024 Keutamaan Berbuat Kebaikan, Tersedia LINK PDF Disini

Berikut akan disajikan materi Khutbah Jumat singkat edisi 9 Agustus 2024 tentang berbuat kebaikan kepada sesame muslim, tersedia juga format PDF yang

TRIBUNSUMSEL.COM
Teks Khutbah Jumat Singkat Edisi 9 Agustus 2024 Keutamaan Berbuat Kebaikan, Tersedia LINK PDF Disini 

Artinya: Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan ucapkanlah perkataan yang benar.

Hadirin rahimakumullah.

Dunia merupakan kehidupan yang sementara, sehingga siapapun yang ada di dunia pasti akan meninggal dunia. Bahkan sementaranya dunia kalah jauh dengan akhirat, karena akhirat merupakan tempat paling abadi.

Hidup yang sementara ini sudah selayaknya kita menjadi hamba yang baik saja, karena kebaikan yang kita tanam di dunia akan kita petik di akhirat. Jika kita menanamkan keburukan di dunia, maka kita juga akan memanen keburukan di akhirat.

Salah satu kebaikan dan kebajikan yang harus kita tanam dan pupuk di dunia ini adalah untuk selalu berbuat baik kepada orang lain, berbuat baik kepada keluarga, tetangga, masyarakat, rakyat, kaum muslimin dan umat manusia.

Pernyataan tersebut dikuatkan oleh hadits Nabi saw, sebagaimana yang dikisahkan oleh Abu Musa:

عَنْ اَبِىْ مُوْسَى رَضِىَ اللهُ عَنْهُ قَالَ، قُلْتُ يَا رَسُوْلَ اللهِ، أَيُّ الْمُسْلِمِيْنَ اَفْضَلُ ؟

'An abii Muusa Radhiyallahu 'anhu qaala, qultu yaa Rasulullah, ayyul Muslimiina afdlalu

Artinya: Suatu ketika, sahabat Abu Musa ra berkata kepada Baginda Nabi Muhammad saw, Ya Rasulullah, orang Muslim seperti apa yang paling utama?

قال "مَنْ سَلِمَ الْمُسْلِمُوْنَ مِنْ لِسَانِهِ وَيَدِهِ

Qalaa man salimal muslimuuna min lisaanihi wayadihi

Artinya: Nabi bersabda, Muslim yang paling utama adalah seorang Muslim dimana orang-orang Muslim (lainnya) selamat dari keburukan mulut dan tangannya.

Dari ayat di atas sudah sangat jelas, bahwasanya seorang Muslim yang baik tidak berbuat buruk, yang berasal dari mulut dan tangannya untuk keburukan Muslim yang lainnya.

Dengan adanya hadits ini, maka kita dianjurkan untuk bermawas diri, introspeksi diri, bagaimana kita berkeluarga, bertetangga, bermasyarakat, apakah sudah benar atau belum? Apakah sudah menciptakan kemanfaatan bagi orang lain, atau justru hanya merugikan bagi orang lain?

Selalu memberikan kemanfaatan kepada manusia yang lain merupakan ajaran Nabi Muhammad saw, tidak memandang dari mana ia berasal. Nabi Muhammad saw bersabda

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved