Kunci Jawaban

Ki Hadjar Dewantara Meyakini Bahwa Proses Belajar Harus Selaras Dengan Kodrat Anak, Pre Test Modul 1

Ki Hadjar Dewantara meyakini bahwa proses belajar harus selaras dengan kodrat anak, Soal Pre Test Modul 1.

Penulis: Vanda Rosetiati | Editor: Vanda Rosetiati
GRAFIS TRIBUN SUMSEL
Ki Hadjar Dewantara meyakini bahwa proses belajar harus selaras dengan kodrat anak, Soal Pre Test Modul 1. 

TRIBUNSUMSEL.COM - Ki Hadjar Dewantara meyakini bahwa proses belajar harus selaras dengan kodrat anak, Soal Pre Test Modul 1, kunci jawabannya akan disajikan pada artikel berikut ini.

Soal Pre Test Modul 1 pada platform merdeka mengajar (PMM) harus dijawab Bapak/Ibu Guru calon guru penggerak peserta program pendidikan guru penggerak (PPGP).

SOAL selengkapnya:

Ki Hadjar Dewantara meyakini bahwa proses belajar harus selaras dengan kodrat anak. Pada tiap periode usia anak memiliki kekhususan yang harus dijadikan bahan pertimbangan dalam proses belajar. Pada periode wirama, anak mulai menata bagaimana agar masa depannya senantiasa seirama dengan sesama dan semesta. Anak dipaparkan pada keputusan-keputusan mengenai bagaimana menebalkan jati dirinya di tengah masyarakat dan lingkungan.
Mereka sadar bagaimana membawa diri sebagai manusia yang merdeka. mereka sadar betul bahwa ini hidup mereka, ini negara-bangsa-dan tanah air mereka. Apa yang sebaiknya guru lakukan pada periode ini?


JAWABAN:

Ki Hadjar Dewantara, Bapak Pendidikan Indonesia menekankan pentingnya keselarasan antara proses belajar dan kodrat anak.

Setiap periode usia anak memiliki kekhususan perlu dipertimbangkan dalam merancang proses belajar yang efektif dan optimal.

Berikut beberapa poin penting tentang kodrat anak dan proses belajar pada periode wirama yang bisa dilakukan seorang guru pada periode wirama usia 17-24 tahun. 


1. Membangun Kesadaran Diri dan Identitas

Guru harus membantu anak-anak memahami siapa mereka, nilai-nilai apa yang penting bagi mereka, dan bagaimana mereka ingin berkontribusi dalam masyarakat. Ini bisa dilakukan melalui refleksi diri, kegiatan eksplorasi, dan diskusi kelompok tentang nilai-nilai dan identitas budaya.

2. Mendorong Kemandirian

Anak-anak pada periode ini perlu diajak untuk mengambil tanggung jawab atas keputusan-keputusan mereka sendiri. Guru dapat memberikan kesempatan bagi mereka untuk memecahkan masalah, mengambil inisiatif, dan mengelola waktu mereka sendiri. Hal ini akan membantu mereka membangun kemandirian dan kepercayaan diri.

3. Mengajarkan Nilai-nilai Kewarganegaraan

Guru harus membantu anak-anak memahami peran mereka dalam membangun komunitas yang inklusif dan berkelanjutan. Ini bisa dilakukan melalui pembelajaran tentang nilai-nilai seperti toleransi, kerjasama, dan tanggung jawab sosial. Guru juga dapat memfasilitasi proyek-proyek kolaboratif yang membantu anak-anak merasakan dampak positif dari kontribusi mereka dalam masyarakat.

4. Memberikan Pemahaman Tentang Pentingnya Harmoni dengan Alam

Pada periode wirama, anak-anak perlu belajar menghargai dan menjaga lingkungan alamiah. Guru dapat mengintegrasikan pembelajaran tentang keberlanjutan dan tanggung jawab lingkungan ke dalam kurikulum mereka, serta memberikan pengalaman praktis untuk menjaga alam sekitar mereka.

Dengan memberikan pengalaman belajar yang mendalam dan bermakna dalam hal identitas, kemandirian, kewarganegaraan, dan keberlanjutan lingkungan, guru dapat membantu anak-anak pada periode wirama untuk berkembang menjadi individu yang sadar akan peran mereka dalam masyarakat dan lingkungan.

===

*) Disclaimer:
Kunci jawaban di atas hanya hanya digunakan sebagai panduan bagi Guru Penggerak. Soal bersifat terbuka sehingga memungkinan ada jawaban lainnya.

Baca juga: Alasan Utama Mengapa Sekolah Perlu Melakukan Adaptasi Terhadap Kurikulum dari Pemerintah, Soal PMM

Baca berita dan artikel lainnya langsung dari google news

Ikuti dan bergabung di saluran WhatsApp Tribunsumsel.com

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved