Kasus Vina Cirebon

Pesan Menyentuh Dedi Mulyadi Untuk Aep Saksi Kasus Vina Cirebon, Singgung Sikap Ksatria : Minta Maaf

Dedi Mulyadi sampaikan pesan khusus kepada AEP terkait kasus Vina Cirebon.Adapun sang politisi berharap  Aep turut menceritakan apa yang sebenarnya

Editor: Moch Krisna
youtube/KANG DEDI MULYADI CHANNEL
Dede Tantang Aep Sumpah Pocong Terkait Kesaksian BAP Kasus Vina, Dedi Mulyadi Puji Keberaniannya 

TRIBUNSUIMSEL.COM -- Dedi Mulyadi sampaikan pesan khusus kepada AEP terkait kasus Vina Cirebon.

Adapun sang politisi berharap  Aep turut menceritakan apa yang sebenarnya terjadi dan tidak ditutup-tutupi. 

"Kalau kata Dede kan Aep melakukan itu karena dendam (dengan para terpidana), karena pernah dipukulin ketika ada penggerebekan, ada perempuan di dalam (tempat cuci steam mobil)," ujar Dedi saat berbincang dengan Marwan Iswandi, kuasa hukum Pegi Setiawan seperti dikutip dari Youtube Channel, Kang Dedi Mulyadi, Jumat (2/8/2024).

Dedi mengajak Aep untuk bersikap ksatria dengan berbicara kepadanya dan publik. 

Ia meminta pemuda tersebut tidak bersembunyi dari masalah ini. 

"Yuk, sebagai Ksatria Bhayangkari Negara, kita temui keluarga terpidana, kita minta maaf," katanya lagi. 

Potret Dedi Mulyadi, Mantan Bupati Purwakarta sekaligus anggota DPR RI Kini Bereaksi Usai Pegi Setiawan Dicibir Belum Temui Dirinya, Buka Pintu Pakuan Minggu Depan
Potret Dedi Mulyadi, Mantan Bupati Purwakarta sekaligus anggota DPR RI Kini Bereaksi Usai Pegi Setiawan Dicibir Belum Temui Dirinya, Buka Pintu Pakuan Minggu Depan (youtube/KANG DEDI MULYADI CHANNEL)

Jika Aep mengakui perbuatannya seperti apa yang diceritakan Dede, Dedi mengatakan itu bisa menjadi novum atau fakta baru untuk Peninjauan Kembali (PK) para terpidana.  
 
"Yuk ajuin PK bareng-bareng ini novum. Mereka (para terpidana) akhirnya keluar penjara, dibebasin. Mereka saling memaafkan. Indonesia itu berdasarkan Pancasila, damai sudah tidak ada saling gugat menggugat, keren kan?" kata Dedi. 

Namun, Dedi Mulyadi merespons serangan Aep dengan santai dan tak panik. 

Ia malah memuji Aep yang disebut hebat dan bernyali telah melaporkannya ke polisi. 

"Hebatnya Aep itu, bernyali, saya dilaporin pak," ujar Dedi saat berbincang santai dengan Marwan Iswandi, Kuasa Hukum Pegi Setiawan di channel Youtube-nya yang tayang pada Kamis (1/8/2024). 

Dedi, dilaporkan Aep karena diduga ikut membantu menyebarkan keterangan bohong yang disampaikan Dede di channel Youtube Kang Dedi Mulyadi.

Dede mengakui bahwa kesaksiannya di tahun 2016 bohong belaka karena mendapatkan arahan dari Aep dan Iptu Rudiana.  

"Jadi, saya (dituduh) menyebarkan berita hoaks. Dede mencabut pernyataan kesaksian di 2016. Jadi Dede menyampaikan berita hoaks. Yang bener katanya Dede ikut menyaksikan," ujar Dedi tertawa. 

Marwan Iswandi pun heran dengan pelaporan tersebut. 

"Orang sadar sudah mengaku dan dia (Dede) siap bertanggung jawab, sekarang ini dilaporin," ujar Marwan. 

Dilaporkan ke Polda Metro Jaya

Polda Metro Jaya tengah mengusut kasus dugaan penyebaran kabar bohong alias hoaks terkait kesaksian palsu kasus pembunuhan Vina dan Eky yang melibatkan Dede Riswanto dan akun Youtube Kang Dedi Mulyadi Channel.

Sebelumnya, dugaan penyebaran kabar bohong itu dilaporkan oleh saksi kasus pembunuhan Vina dan Eky, Aep Rudiansyah.

"Kewajiban Polda Metro Jaya setelah menerima laporan dari masyarakat adalah melakukan pendalaman. Apakah peristiwa yang dilaporkan oleh masyarakat itu ada dugaan tindak pidana atau tidak," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi saat ditemui di Polda Metro Jaya, Rabu (31/7/2024) seperti dikutip Kompas.com. 

Dalam laporannya, Aep menduga bahwa Dede Riswanto telah menyebarkan hoaks yang menyangkut dirinya melalui tayangan video Youtube Kang Dedi Mulyadi Channel.

Adapun Dede dan Aep merupakan saksi kunci kasus pembunuhan Vina dan Eky di Cirebon pada 2016 lalu. Saat itu, keduanya bekerja di tempat cuci dekat lokasi pembunuhan Vina dan Eky.

"(Di video Youtube), dalam percakapannya, ada seseorang bernama Dede dan Dedi Mulyadi di mana dalam percakapannya, Dede memberi keterangannya atau berita bohong tentang korban (pelapor, Aep). Dan, ini ditonton oleh banyak masyarakat," ujar Ade. Saat ini polisi masih mendalami pemilik akun Youtube Kang Dedi Mulyadi Channel. Proses penyelidikan pun masih dalam tahap awal karena laporan baru diterima pada Selasa (30/7/2024) lalu.

Sebelumnya, laporan polisi ini dibuat Aep Rudiansyah melalui kuasa hukumnya, Pitra Romadoni Nasution.

"Aep telah membuat laporan polisi atas kasus penyebaran berita bohong sehingga status Aep kini telah naik menjadi pelapor (korban hoaks)," tutur Pitra dalam konferensi pers, Selasa (30/7/2024).

Pitra mengatakan, akibat tuduhan-tuduhan Dede lewat konten YouTube Kang Dedi Mulyadi, Aep dan keluarganya merasa terintimidasi.

Aep juga disebut mendapat hujatan dari masyarakat akibat informasi bohong yang disampaikan oleh Dede, dan menimbulkan kerugian signifikan baik materil maupun immateril.

"Atas penyebaran informasi bohong tersebut terhadap Aep, kini Dede dan salah satu politikus telah naik dan ditingkatkan statusnya menjadi terlapor yang dibuktikan telah diterimanya Laporan Polisi AEP dengan nomor laporan polisi: LP/B/4352/VII/SPKT/POLDA METRO JAYA," tutur Pitra.

Aep Menangis

Diam-diam Aep ternyata mendatangi sang ayah Rudi Pelor di kediaman Dedi Mulyadi tengah malam.

Adapun Aep menangis dipelukan sang ayah cukup lama.

Hal tersebut diceritakan Rudi Pelor saat berbincang dengan Dedi Mulyadi melansir dari kanal youtubenya, Jumat (2/8/2024).

Abah Rudi melanjutkan, ia sempat memberikan wejangan kepada putranya Aep.

"Aep kalau memang Aep sayang sama orang tua, ikutin saran bapak," kata Rudi Pelor mengulang ucapannya kepada Aep.

Menurutnya, tak banyak pembicaraan kepada sang anak lantaran putranya datang didampingi oleh beberapa pengacara.

"Ngomongna teh teh muter-muter we. kudu kumaha atuh," kata dia.

Namun, ia menegaskan ucapannya kepada Aep hanya ingin menyadarkan putranya dan bisa berkata jujur tentang kasus Vina Cirebon yang kini menjadi sorotan publik.

"Abah teh ngan ngelingan (menyadarkan) si Aep hungkul," kata Rudi Pelor kepada Dedi Mulyadi.

Aep Dikawal 4 Pengacara

Rudi Pelor mengaku didatangi oleh putra kandungnya, Aep di Lembur Pakuan, rumah milik mantan Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi.

"Malam teh anak (Aep) datang," kata pria yang akrab disapa Abah tersebut.

Dedi Mulyadi mengatakan, saat pertemuan Rudi Pelor dan Aep, dirinya sedang tidak ada di rumah.

Sebab, ia sedang menonton wayang golek di wilayah Kuningan, Jawa Barat hingga menjelang subuh.

"Saya geus lalajo golek Bah di kuningan tadi peuting, pulang setengah tilu (setengah tiga)," kata Dedi Mulyadi kepada lelaki yang akrab disapa Abah olehnya.

Abah Rudi bercerita, kedatangan Aep tak sendirian.

Putranya tersebut dikawal 4 orang yang tak ia kenal.

"Empat orang itu pengacaranya (Aep), sempat telepon saya juga," kata Dedi Mullyadi dikutip TribunnewsBogor.com dari Youtube Kang Dedi Mulyadi Channel.

Rudi Pelor mengaku tak bisa leluasa berbicara dengan putranya lantaran selalu dikawal 4 pengacaranya.

"Gimana mau saling curhat, kita duduk ngerendeng, yang satu disamping saya, yang satu disamping Aep.

Ia menyebut, 4 orang yang mengawal Aep itu 3 wanita dan seorang laki-laki.

Ia pun kesal lantaran sulit berbicara dari hati ke hati dengan Aep.

"Hayang (ingin) ngobrol jeung anak teh kumaha carana (gimana caranya). saya teh pengennya kalau ngobrol sama anak teh tak usah didampingi (pengacara)," kata Rudi.

(*)

 

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved