Densus 88 Tangkap Terduga Teroris

HOK Pelajar di Malang Ditangkap Densus 88, Hendak Lakukan Aksi Bom Bunuh diri 2 Rumah Ibadah

Seorang pelajar berinisial HOK terduga teroris ditangkap Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri di Jalan Langsep, Batu, Malang, Jawa Timur.

Editor: Moch Krisna
(KOMPAS.com/ Nugraha Perdana )
Lokasi terduga penangkapan teroris di Dusun Jeding, Desa Junrejo, Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Jawa Timur pada Kamis (1/8/2024). 

TRIBUNSUMSEL.COM -- Seorang pelajar berinisial HOK terduga teroris ditangkap Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri di Jalan Langsep, Batu, Malang, Jawa Timur.

Proses penangkapan HOK terjadi pada Rabu tepatnya pukul 19.15 WIB.

Melansir dari Tribunnews.com, Kamis (1/8/2024) Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko hasil pemeriksaan, HOK hendak melakukan penyerangan dengan bahan peledak.

"Tersangka berdasarkan hasil penyelidikan diketahui berencana melakukan aksi teror bom bunuh diri dengan menggunakan bahan peledak jenis TATP (Triaceton Triperoxide)" tuturnya.

Lokasi terduga penangkapan teroris di Dusun Jeding
Lokasi terduga penangkapan teroris di Dusun Jeding, Desa Junrejo, Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Jawa Timur pada Kamis (1/8/2024).

Adapun sasaran yang akan dilakukan penyerangan bom bunuh diri ini yakni dua rumah ibadah di Malang, Jawa Timur.

"Berencana melakukan bom bunuh diri di dua tempat peribadahan di Malang, Jawa Timur," jelasnya.

Atas perbuatannya, HOK telah diamankan dengan dijerat pasal 15 jo pasal 7 dan atau pasal 9 undang-undang no. 5 tahun 2018 tentang perubahan atas undang-undang nomor 15 tahun 2003 tentang penetapan peraturan pemerintah pengganti undang-undang nomor 1 tahun 2002 tentang pemberantasan tindak pidana terorisme.

Dikenal Tertutup

Tiga terduga teroris yang ditangkap Densus 88 di Dusun Jeding, Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Jawa Timur (Jatim), merupakan satu keluarga. Ketiganya diduga berasal dari Jakarta dan tinggal di Batu selama satu tahun terakhir.

Ketua RT 1 RW 8 Dusun Jeding, Yulianto, mengungkapkan bahwa keluarga tersebut terdiri dari suami, istri, dan seorang anak laki-laki. Kegiatan mereka di lingkungan sekitar tergolong tertutup.

Namun, dia tidak mengetahui secara pasti aktivitas sehari-hari dari keluarga tersebut.

"Yang ngontrak itu kemungkinan tiga gitu. Itu di KK (Kartu Keluarga) orang Jakarta, satu keluarga. Suami istri sama anak. Kerjanya apa saya kurang tahu," kata Yulianto, Kamis (1/8/2024).

"Berjanggut, istrinya pake cadar. Anaknya usia sekitar 17 atau 18 tahun," katanya.

Dia menyampaikan bahwa polisi telah menyelidiki tiga terduga teroris tersebut sejak seminggu sebelum pengamanan.

Yulianto sendiri sebelumnya tidak mengetahui bahwa keluarga tersebut dicurigai terlibat dalam aktivitas terorisme hingga dilakukan pengamanan.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved