Seputar Islam

Khutbah Jumat Edisi 26 Juli 2024, Singkat dan Berkesan: Jauhilah Perselingkuhan dalam Rumah Tangga

Berikut ini akan disajikan materi Khutbah Jumat edisi 26 Juli 2024 tentang Perselingkuhan dalam Rumah Tangga yang singkat dan berkesan untuk dibagikan

Tribunsumsel.com
Khutbah Jumat Edisi 26 Juli 2024, Singkat dan Berkesan: Jauhilah Perselingkuhan dalam Rumah Tangga 

Orang yang melakukan perselingkuhan ia sebut dengan tegas bukan sebagai bagian dari umatnya.

عنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَيْسَ مِنَّا مَنْ خَبَّبَ امْرَأَةً عَلَى زَوْجِها أو عَبْدًا عَلَى سَيِّدِه

Artinya, “Dari Abu Hurairah ra, ia berkata bahwa Rasulullah saw bersabda, ‘Bukan bagian dari kami, orang yang menipu seorang perempuan atas suaminya atau seorang budak atas tuannya,’” (HR Abu Dawud).

Orang yang berselingkuh adalah orang yang tidak bersyukur dan tidak jujur karena ‘bermain di belakang’ dengan membohongi pasangan sahnya. Perselingkuhan adalah hubungan terlarang yang bisa menjadikan seseorang melakukan perbuatan zina. Jangankan melakukan perbuatan zina, mendekati zina pun tidak diperbolehkan dalam agama Islam.

Allah menegaskannya dalam Al-Qur’an surat Al-Isra' ayat 32:

وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنٰىٓ اِنَّهٗ كَانَ فَاحِشَةًۗ وَسَاۤءَ سَبِيْلًا

Artinya: “Janganlah kamu mendekati zina. Sesungguhnya (zina) itu adalah perbuatan keji dan jalan terburuk.”

Selain tidak berlaku jujur, orang yang berselingkuh juga merupakan orang yang memiliki sifat tipu daya dan suka berkhianat. Allah juga mengingatkan dalam Surat Yusuf ayat 52:

ذٰلِكَ لِيَعْلَمَ اَنِّيْ لَمْ اَخُنْهُ بِالْغَيْبِ وَاَنَّ اللّٰهَ لَا يَهْدِيْ كَيْدَ الْخَاۤىِٕنِيْنَ

Artinya: “(Yusuf berkata,) “Yang demikian itu agar dia (al-Aziz) mengetahui bahwa aku benar-benar tidak mengkhianatinya ketika dia tidak ada (di rumah) dan bahwa sesungguhnya Allah tidak meridai tipu daya orang-orang yang berkhianat.”

Oleh karena itu, Maasyiral Muslimin Rahimakumullah Menjadi kewajiban dan keharusan bagi kita untuk menghindari perbuatan selingkuh yang banyak menimbulkan bahaya dan dampak negatif.

Bukan hanya berdampak pada keutuhan rumah tangga pasangan suami-istri, perselingkuhan juga bisa mengakibatkan dampak psikologis dan masa depan anak-anak serta berimbas pada berbagai aspek kehidupan dan tatanan masyarakat.

Bahaya dan dampak perselingkuhan pada keluarga sudah jelas bisa kita lihat sendiri yakni berupa kehancuran rumah tangga. Pasalnya, perselingkuhan sering kali berujung pada perceraian atau perpisahan. Ketidaksetiaan menghancurkan kepercayaan, yang merupakan fondasi penting dalam hubungan pernikahan.

Selanjutnya, perselingkuhan menciptakan ketegangan, pertengkaran, dan konflik berkepanjangan dalam rumah tangga. Hal ini dapat mengurangi kualitas hidup dan kebahagiaan anggota keluarga.

Jika kondusifitas rumah tangga sudah tidak baik, maka kondisi ini akan memberi dampak negatif bagi anak-anak.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved