Pasutri Lansia Tewas di Bogor
Sosok Adik Opa Hans yang Kerap Menjenguknya Sebelum Tewas Bersama Istri di Bogor, Tinggal di Jakarta
Adik opa hans yang dihubungi pengurus RT usai pasutri tewas ditemukan warga pada Selasa (16/7/2024) di rumahnya di Jonggol, Bogor, Jawa Barat.
Penulis: Laily Fajrianty | Editor: Weni Wahyuny
TRIBUNSUMSEL.COM - Hans Tomasoa, namanya belakangan jadi ramai diperbincangkan karena meninggal bersama istrinya, Rita Wattimena di Perumahan Citra Indah Bukit Raflesia, Desa Singajaya, Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor, Jawa Barat pada Sabtu (13/7/2024).
Pasangan suami istri yang sudah lanjut usia ini hanya tinggal berdua di rumah.
3 anaknya disebut tetangga tak pernah mengunjungi hingga akhir hayat mereka.
Selain tetangga dan jemaat gereja, ada satu anggota keluarga yang peduli ke Oma Hans dan Oma Rita, begitulah para tetangga memanggilnya.
Dia adalah adik Opa Hans.
Menurut Kapolsek Jonggol Kompol Wagiman, Hans dan Rita masih memiliki seorang adik yang sering menjenguk ke Jonggol.
"Dia punya adik, tinggal di Jakarta," katanya, Rabu (17/7/2024).
Dari informasi yang didapatkan, adik Opa Hans bernama Alan.
Alan pula pihak keluarga yang bisa dihubungi usai tewasnya pasutri lansia itu.
Pasalnya, salah satu anak opa Hans tidak ada respons saat dihubungi oleh pengurus RT setempat setelah jasad Hans dan Rita ditemukan.
Karena tak punya nomor telepon anak pertama dan kedua, hingga akhirnya menghubungi pihak keluarga adik opa Hans, opa Alan.
Alan dihubungi terkait kondisi kakaknya yang telah tiada.
"Anak ketiga kita kontak tidak ada jawaban, sampai akhirnya kita terhubung kepada adik opa," kata Pengurus RT, Jonathan Tobing kepada TribunnewsBogor.com, Kamis (18/7/2024).
Keesokan harinya, anak-anaknya Hans dan Rita juga tak kunjung muncul, bahkan saat jasad dibawa ke RSUD Cileungsi pun mereka tetap tak datang.
Hingga akhirnya, anak bungsu opa Hans dan oma Rita akhirnya muncul di akhir pemakaman.
"Peti jenazah itu udah turun ke liang tapi belum ditutup karena masih khutbah firman, proses itulah (anaknya datang)," jelas Jonathan lagi.
Baca juga: Teganya 3 Anak Pasutri yang Tewas Membusuk di Bogor Ternyata Tak Pernah Jenguk Orangtua Sejak 2017
Anak Tak Pernah Jenguk Orangtua
Dari keterangan warga setempat, tiga anak Hans dan Rita itu sebelumnya diketahui tidak pernah menjenguk orang tuanya.
Padahal, anak-anak Hans dan Rita tinggal tidak jauh, yakni di Jakarta, Bandung, dan Bekasi.
Rita diketahui sudah menderita stroke cukup lama, sementara Hans sudah tampak tertatih saat berjalan.

Namun, tidak ada anak-anaknya yang datang untuk sekadar menjenguk dan merawat mereka.
Sehingga, pasutri lansia itu hanya hidup berdua saja dengan dibantu warga sekitar dan jemaat gereja.
Setelah orang tuanya meninggal, ketiga anak tersebut baru datang.
Baca juga: 7 Fakta Pasutri Tewas Membusuk di Bogor, Hidup Berdua Tak Dijenguk Anak, Kondisi Memprihatinkan
Ketiga anak ketiga pasutri ini disebut-sebut tak pernah menjenguk orangtuanya sejak tahun 2017
Hal ini diakui oleh Jonathan Tobing, selaku pengurus RT setempat.
"Sejauh sepengetahuan saya memang betul anak dari almarhum tidak pernah, atau kalaupun memang pernah saya tidak tahu, atau mungkin menjenguknya hanya sebentar, tapi menurut pengakuan temen-temen yang lain itu tidak pernah," ujarnya saat dijumpai TribunnewsBogor.com, Kamis (18/7/2024).
Jonathan Tobing mengatakan, Hans Tomasoa dan Rita Tomasoa menempati rumah tersebut antara akhir tahun 2017 atau awal tahun 2018 hanya berdua.
Sedangkan tiga anaknya tinggal di luar kota, ada yang di wilayah Jakarta, Bandung, dan Bekasi.
"Saya engga tau apakah ada warga lain yang bukan jajaran pengurus pernah melihat (berkunjung), tapi dari sesama kita, kita tidak pernah melihat ada kunjungan dari anak-anaknya," terangnya.
Namun, setelah kedua orang tuanya meninggal dunia, ketiga anaknya pun akhirnya muncul.
Jonathan mengatakan anak bungsu opa dan oma muncul saat proses pemakan sedang berlangsung.
Sementara anak pertama dan anak kedua dari pasangan lansia tersebut baru muncul pada malam harinya.
"Jujur saya pertama kali melihat anak-anak dari almarhum itu setelah kejadian, sebelumnya saya tidak pernah melihat sama sekali," katanya.
Kata Kapolsek
Sementara, Kapolsek Cigudeg Bogor, Kompol Wagiman berhasil menghubungi dan mengungkapkan alasan anaknya tak pernah datang menjenguk orangtuanya karena mempunyai kesibukan masing-masing.
"Kami berhasil menghubungi pihak keluarga yaitu anaknya, yang berada di Bandung dan Jakarta," kata Wagiman lewat Youtube tvOneNews, Kamis (18/7/2024).
"Waktu saya lakukan intrograsi bahwa memang sudah beberapa saat yang bersangkutan belum mengunjungi orang tuanya karena mempunyai kesibukan masing-masing," imbuhnya.
Seperti diketahui, Diketahui, jasad Hans Tomasoa dan Rita Tomasoa ditemukan warga pada Selasa (16/7/2024) di rumahnya di Jonggol, Bogor, Jawa Barat.
Pasutri ini mempunya tiga anak laki-laki.
Kondisi Terakhir Lansia Sebelum Meninggal
Pengurus RT 12 Jonggol, Jonathan Tobing mengungkapkan kondisi terakhir lansia sebelum meninggal dunia.
Rita Tomasoa sang istri dikabarkan mengalami stroke hingga tidak bisa bergerak lagi tanpa dibantu.
Sementara kondisi Hans Tomasoa sudah tua renta dan jalan tertatih-tatih.
"Almarhum oma Rita ini memang kondisinya tidak bisa bergerak tanpa bantuan orang lain, sedangkan opa kondisinya sudah lansia 83 tahun jalannya juga sudah tertaih-tarih, jadi kita yang perlu aktif melihat kondisi beliau," kata Jonathan Tobing lewat Youtube Metro TV, Kamis (18/7/2024).
"Yang sakit oma Rita, sementara kondisi lutut opa juga sudah terganggu karena usia, jadi berjalannya tertatih," sambungnya.
Jonathan mengatakan dirinya memang sudah beberapa minggu ini tidak menjenguk kedua lansia tersebut.
Namun baru beberapa hari ini salah satu warga setempat sempat bertemu dengan opa Hans yang masih berjalan keluar rumah.
Setelah tiga hari opa Hans tidak terlihat, sekuriti akhirnya memberitahu kepada pengurus RT dan mengecek kondisi rumah tersebut.
"Kalau menjenguk langsung dalam minggu-minggu ini emang tidak ada tapi warga kita ada sekitar tanggal 8 Juli, melihat opa masih berjalan keluar, kemudian setelah itu beberapa hari tidak terlihat dari sekuriti menginfokan ke kita pengurus RT dari situ kita intruksikan sekuriti untuk mengecek rumahnya dipanggil tidak direspon," jelas Jonathan.
Saat didatangi rumah tersebut, warga pun tidak menendengar jawaban dari kedua lansi yang berada didalam rumah itu.
"Kemudian tanggal 12 Juli malam saya beserta pak RT dan dua warga lain datang ke rumah itu tapi tidak ada jawaban," katanya.
"Kita mencoba mencari aroma-aroma yang mencurigakan tapi tidak tercium juga pada Jumat itu," imbuhnya.
Pengurus RT dan warga setempat pun akhirnya berdiskusi menghubungi anaknya, namun tidak ada respon.
Tak lama kemudian menghubungi adik opa Hans untuk meminta izin membuka rumah tersebut.
"Setelah itu kami berdiskusi untuk menghubungi anaknya, pada saat itu kita terhubung kepada adik almarhum opa kita minta izin mau bongkar rumahnya," jelasnya.
"Jadi hari sabtu kita lakukan pembukaan rumah opa Hans," sambungnya.
Ia pun menegaskan bahwa opa Hans tidak terlihat baru beberapa hari ini saja bukan sebulan yang lalu.
"Opa hans tidak terlihat baru beberapa hari ini bukan sebulan terakhir," tegasnya.
Sementara warga mengaku selalu membantu memberikan makan untuk Opa dan Oma Rita setiap harinya.
"Setiap hari kita akan membuat jadwal untuk warga membantu Opa dan Oma. Biasanya Senin siapa, selasa siapa. Jadi kita ngak biarin susah makan," kata Jonathan.
Kronologi kejadian
Sementara disisi lain, Kapolsek Jonggol Kompol Wagiman turut membeberkan kronologi penemuan jasad HT dan RT.
Semua bermula dari kecurigaan para tetangga yang sudah beberapa hari tidak melihat keduanya.
Warga kemudian melapor ke ketua RT guna melakukan pemeriksaan ke rumah korban pada Sabtu (13/7/2024).
"Setelah itu ketua RT datang dengan satpam. Di TKP melakukan panggilan tidak ada respons hingga memutuskan membuka paksa."
"Kemudian ditemukan pasangan sudah ditemukan dalam kondisi meninggal di dalam ruangan yang sama," urai Wagiman.
Berdasarkan informasi warga, HT dan RT hanya tinggal berdua jauh dari anak dan keluarga.
Sedangkan kondisi sang istri menderita stroke sebelum akhirnya ditemukan meninggal bersama sang suami.
Wagiman menambahkan, petugas sudah membawa jasad keduanya ke Rumah Sakit Cilengsi guna diautopsi.
"Untuk hasilnya masih menunggu. (Untuk penyebab meninggalnya) karena sakit atau karena hal lain kita tunggu hasilnya," tandasnya.
Informasi tambahan, hasil olah TKP sementara polisi tidak menemukan tanda-tanda kekerasan.
Baca juga berita lainnya di Google News
Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com
Pasutri Lansia Tewas di Bogor
Pasutri Lansia di Bogor Tewas di Rumah
Alan Adik Opa Hans
Anak Hans dan Rita Tomasoa
Hans Tomasoa
Hans dan Rita Tomasoa
Rita Tomasoa
Tribunsumsel.com
Momen Terakhir Aris Tomasoa Temui Orangtua Pada Tahun 2022, Sempat Antar ke Rumah Sakit |
![]() |
---|
Bantah Hubungan Keluarga Tak Harmonis, Anak Pertama Opa Hans Akui Sering Rebutan Urus Orangtua |
![]() |
---|
Sosok Bradley Anak Kedua Opa Hans dan Oma Rita, Disebut Rajin Komunikasi dengan Orangtua |
![]() |
---|
Singgung Soal Warisan, Aris Anak Pertama Opa Hans Ingin Tempati Rumah Orangtua, Sebut Berhak Terima |
![]() |
---|
Minta Kedua Adiknya Tak Disalahkan, Aris Anak Sulung Opa Hans dan Oma Rita Akui Jarang Komunikasi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.