Pasutri Lansia Tewas di Bogor

Cerita Tetangga Antarkan Opa Hans Tamasoa ke ATM, Dikirim Anak Uang Rp100 Ribu Ternyata Saldo Kosong

Kini tabiat asli anak Hans Tomasoa dan Rita Tomasoa ikut terungkap terlantarkan orangtua, sempat bohong kirim uang hingga tak tepati janji berkunjung

|
Penulis: Thalia Amanda Putri | Editor: Weni Wahyuny
Facebook @Vina Zerenesia
Hans Tomasoa dan Rita Tomasoa semasa hidup bersama anak-anaknya. Kini keduanya meninggal dunia dengan kondisi tak diurus anaknya dan viral. Tetangga bercerita pernah antar Opa Hans ke ATM ambil uang, ternyata uang yang katanya dikirim anak nyatanya bohong. 

Kendati demikian, Jonathan Tobing mengatakan dengan kondisi Opa Hans dan Oma Rita yang memprihatinkan, warga sekitar dan juga jemaat gereja sangat memperhatikannya.

Mulai dari makanan, kesehatan, hingga kebersihan rumahnya diurus oleh orang-orang yang peduli terhadapnya.

"Kita tidak menutup mata sebenarnya dengan keberadaan opa dan oma, kita perhatiin walaupun memang kita juga bukan manusia sempurna yang bisa memenuhi segala kebutuhan mereka," pungkasnya.

Oleh itulah warga sekitar merasa iba dan berinisiatif membuat jadwal untuk saling membantu pasutri lansia tersebut.

Mengingat, tiga anak Hans dan Rita sama sekali sudah lama kunjung datang melihat kondisi orang tuanya.

"Kita dari warga itu buat jadwal, ibu-ibu swadaya sebenarnya buat jadwal hari Senin siapa, Selasa siapa, Rabu siapa itu terisi penuh, jadi kita tidak mau opa dan opa ini sampai tidak makan," tandas Jonathan.

Anak Pertama dan Kedua Datang Tanya Rumah

Tak berhenti disitu saja, anak tertua dan kedua pasutri Hans Tomasoa dan Rita Tomasoa yang tewas membusuk di rumah di Jonggol, Bogor, Jawa Barat ternyata datang setelah pemakaman orang tua.

Hal ini diungkap oleh pengurus RT setempat, Jonathan Tobing yang mengatakan bertemu dengan anak tertua dan anak kedua opa Hans.

Rupanya kedua anaknya tersebut datang pada malam harinya setelah pemakaman orangtuanya.

Putra pertama dan kedua Hans Tomasoa dan Rita Tomasoa datang ke komplek perumahan dan bertemu dengannya.

Dalam pertemuan tersebut kedua anaknya mengaku ingin masuk ke dalam rumah dari mendiang oma dan opa.

Pernyataan itu lantas dijawab ketus oleh pengurus RT yang mengungkapkan kekecewaanya terhadap kedua anaknya itu.

"Saya yang ketemu itu anak pertama dan kedua tapi dia tidak menyampaikan apa-apa, hanya menyampaikan keinginannya ingin ke rumah tapi saya bilang buat apalagi ke rumah? saya sudah sampaikan jujur kami pengurus kecewa terhadap kalian, kalo sekarang buat apalagi," ujarnya saat dijumpai TribunnewsBogor.com, Kamis (18/7/2024).

Baca juga: Pekerjaan Hans dan Rita Tomasoa Pasutri Tewas di Rumah, Punya Jabatan Mantan Kapten dan Penyiar

Baca juga: Keseharian Hans dan Rita Tomasoa Pasutri Tewas di Bogor, Diurus Pihak Gereja, Anak Tak Pernah Jenguk

Meski begitu, Jonathan Tobing kemudian memintanya untuk mendatangi Polsek Jonggol untuk memberikan keterangan kepada penyidik atas kejadian ini.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved