Berita Viral
Tampang CJ Tomasoa, Putra Bungsu Pasutri Meninggal di Rumah di Bogor Saat Datangi Makam Orangtua
Inilah tampang Ciro Juliano Tomasoa alias CJ, anak bungsu pasutri lansia, Hans Tomasoa dan Rita Tomasoa yang tewas membusuk di rumahnya...
Penulis: Thalia Amanda Putri | Editor: Kharisma Tri Saputra
Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Thalia Amanda Putri
TRIBUNSUMSEL.COM - Inilah tampang dari anak pasangan suami istri lansia, Hans Tomasoa dan Rita Tomasoa yang tewas membusuk di rumah di Jonggol, Bogor, Jawa Barat saat datangi makam orangtuanya.
Diketahui jika CJ Tomasoa memiliki nama lengkap Ciro Juliano Tomasoa.
Baca juga: Sosok CJ Tomasoa Anak Pasutri Lansia Meninggal di Bogor Datangi Makan Orangtua, Ucapkan Terimakasih
Pria berkepala plotos, memakai kacamatan dan berkumis itu adalah putra bungsu dari Hans Tomasoa dan Rita.
Ia memiliki dua kakak pria lain.
Namun CJ datang sendiri tanpa didampingi kedua kakaknya.
CJ memiliki tampang perawakan mirip dengan sang ayah, Hans Tomasoa.

Saat hadir, ia memakai pakaian serba hitam dan menyampaikan terimakasih kepada jemaat gereja yang selama ini merawat orangtuanya.
"Saya ucapkan terimakasih sebanyak-banyaknya, gak hanya kepada keluarga jemaat yang dalam iman selalu menjaga dan merawat orangtua kami," kata dia dilansir dari Facebook @Vina Zerenesia
Kemudian ia pun terlihat berfoto bersama para jemaat di dekat makam Hans Tomasoa dan Rita Tomasoa.
Diduga, CJ memiliki kedekatan lebih dengan kedua orangtuanya itu.
Sebab sebelumnya CJ sempat didampingi Hans dan Rita Tomasoa saat menikahi seorang wanita berinisial GJ Tuwanakotta.
Dalam momen tersebut Opa Hans Tomasoa dan Oma Rita Tomasoa hadir di pernikahan putranya dua tahun lalu di sebuah gereja di Jakarta.
Bahkan acara pemberkatan pernikahan mereka disiarkan secara live pada 15 Desember 2021.
Terlihat sang anak dengan telaten memapah Opa Hans Tomasoa yang terlihat sudah sulit berjalan.
Opa Hans Tomasoa tampak berjalan dengan dibantu tongkat.
Baca juga: Kronologi Hans dan Rita Tomasoa Pasutri Lansia di Bogor Tewas di Rumah, Berawal Kecurigaan Tetangga
Baca juga: Keseharian Hans dan Rita Tomasoa Pasutri Tewas di Bogor, Diurus Pihak Gereja, Anak Tak Pernah Jenguk
Sementara Oma Rita Tomasoa duduk di kursi roda karena mengalami stroke.
Namun pilu, sang anak justru menelantarkan kedua orangtuanya.
Hans dan Rita Tomasoa pasutri yang ditemukan tewas di rumahnya di Perumahan Citra Indah Bukit Raflesia, Desa Singajaya, Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor, pada Selasa (16/7/2024).
Saat itu keduanya ditemukan tewas lantaran tak dapat perhatian dari anak anaknya.
Kronologi Kejadian
Kapolsek Jonggol Kompol Wagiman mengungkap kronologi penemuan jasad HT dan RT.
Semua bermula dari kecurigaan para tetangga yang sudah beberapa hari tidak melihat keduanya.
Warga kemudian melapor ke ketua RT guna melakukan pemeriksaan ke rumah korban pada Sabtu (13/7/2024).
"Setelah itu ketua RT datang dengan satpam. Di TKP melakukan panggilan tidak ada respons hingga memutuskan membuka paksa," jelasnya dilansir dari TribunNewsBogor.com
"Kemudian ditemukan pasangan sudah ditemukan dalam kondisi meninggal di dalam ruangan yang sama," urai Wagiman.
Berdasarkan informasi warga, HT dan RT hanya tinggal berdua jauh dari anak dan keluarga.
Sedangkan kondisi sang istri menderita stroke sebelum akhirnya ditemukan meninggal bersama sang suami.
Wagiman menambahkan, petugas sudah membawa jasad keduanya ke Rumah Sakit Cilengsi guna diautopsi.
"Untuk hasilnya masih menunggu. (Untuk penyebab meninggalnya) karena sakit atau karena hal lain kita tunggu hasilnya," tandasnya.
Diketahui jika jasad Hans dan Rita ditemukan warga pada Selasa (16/7/2024).
Penemuan keduanya berawal dari kecurigaan warga setelah mencium aroma tidak sedap berhari-hari dari rumah keduanya.
Warga terkejut mendapati keduanya sudah tidak bernyawa di atas kasur yang berdampingan.
"Pak RT mendatangi rumah tersebut berusaha membuka tapi tidak bisa karena dikunci dari dalam, kemudian bersama satpam membuka paksa pintu tersebut," terang Kapolsek Jonggol Kompol Wagiman
Polisi dari jajaran Polsek Jonggol tengah mendalami kasus tewasnya pasangan lansia ini.
Berdasarkan hasil visum, pasutri tersebut meninggal diperkirakan 3 atau 4 hari yang lalu.
Informasi tambahan, hasil olah TKP sementara polisi tidak menemukan tanda-tanda kekerasan.
Diurus Gereja
Hans dan Rita Tamasoa selama ini hidup berdua dan mendapat bantuan dari gereja.
Termasuk soal urusan kesehatan di mana gereja mengirim tenaga medis untuk melakukan pemeriksaan.
Baca juga: Sosok Hans dan Rita Tomasoa Pasutri Tewas di Rumah di Bogor, Suami Eks Pelaut, Istri Penyiar Radio
"Pihak gereja kadang menengok ke situ," katanya.
"Selama ini mengecek kesehatan pasutri dari pihak gereja. Pihak gereja juga kehilangan kontak dengan anak tersebut," ungkap Wagiman dilansir dari TribunNewsBogor. , Kamis (18/7/2024).
Kematian keduanya diduga karena tak ada yang mengurus.
Hans Tomasoa merupakan mantan pelaut, usianya 83 tahun selama ini mengurus istrinya, Rita Tamasoa mantan penyiar radio RRI yang mengalami stroke.
Hans Tomasoa lah yang selalu merawatnya hingga akhir hayatnya.
"Diduga dalam keadaan sakit," kata Kapolsek Jonggol Kompol Wagiman, Rabu, (17/7/2024).
Menurut Kompol Wagiman, Hans dan Rita masih memiliki seorang adik yang sering menjenguk ke Jonggol.
"Dia punya adik, tinggal di Jakarta," katanya
Kini, pihak kepolisian menegaskan pihaknya masih berusaha mencari keberadaan anak HT dan RT yang masih misteri.
"Dia hanya tinggal berdua suami istri, keterangan saksi tidak tahu keberadaan anaknya di mana. Sudah lama (anaknya tidak menjenguk)," katanya.
Kata Tetangga
Tetangganya, Dian Deedee Ronawati menyebut bahwa Hans dan Rita selama ini juga dibantu warga sekitar.
Biasanya jika memerlukan sesuatu Hans Tomasoa selalu menelepon.

"Biasanya Opa akan menelepon gereja kalau memerlukan sesuatu. Tetapi kali ini tidak ada telepon," katanya di postingan Facebook.
Hans dan Rita biasanya menerima makanan dari warga dan jemaat gereja.
"Pernah bergantian mengantarkan makanan antar warga dan Presbiter SP3, sebelum akhirnya keluarga menyerahkan ke tetangga untuk memasakkan makanan untuk Oma dan Opa," jelasnya.
Tak hanya membantu kebutuhan sehari-hari saja, pihak gereja juga sampai membersihkan rumah Hans Tomasoa dan Rita Tomasoa.
"Kami sudah berupaya yang terbaik dalam memperhatikan dan menjaga oma dan Opa termasuk membersihkan rumah beliau. Mungkin minggu kemaren adalah waktu Tuhan bagi Oma dan Opa," katanya.
Disebutkan juga ketiga anak Hans dan Rita bak menelantarkan kedua orangtuanya itu.
Ketiga anak laki-laki itu disebut tak pernah menjenguk orangtuanya hingga akhirnya tewas tanpa diketahui.
Ia juga bercerita tetangga beberapa kali mencoba membujuk 3 anak tersebut untuk menjenguk Hans Tomasoa dan Rita Tomasoa.
"Kami hanya urut dada dan geleng kepala kalau menelpon anak-anak tersebut untuk memperhatikan Oma dan Opa," tulisnya juga di postingan Facebook.
Selama ini ia hidup bergantung pada suaminya, Hans Tomasoa.
"Oma sudah stroke. Tergantung Opa," katanya di kolom komentar Facebook.
Baca juga: Rencana Pegi Setiawan Bebas Tersangka Kasus Vina, Ingin Kerja di Bali, Kini Belajar Bahasa Inggris
Dian menduga Hans Tomasoa meninggal lebih dulu hingga tak ada yang mengurus kebutuhan Rita Tomasoa.
"Opa meninggal duluan, jadi gak ada yang urus makan Oma. Jadilah Oma meninggal. Sementara begitu perkiraannya," tulis Dian menjawab komentar netizen.
Terkait proses dan segala urusan pemakaman Hans dan Rita juga ditanggung warga.
"Seluruh biaya visum, peti, dan pemakaman ditanggung oleh Jemaat Cipeucang. Hanya itu yang bisa kami buat. Pemakaman Sabtu, 13 Juli 2024 kemaren dipimpin oleh Pdt. (Em.) J. M. Tambunan. Puji Tuhan, Beliau berkenan memimpin. Saya pribadi dan seluruh Pnt/Dkn (khususnya di SP3) bersama warga Jemaat sangat sedih dengan kejadian ini," pungkas Dian.
Namun terkait banyaknya isu soal alasan anak-anak itu tak pernah menjenguk Hans dan Rita ia tak mau memberikan komentar.
"Saya tidak bisa ceritakan di sini," katanya.
Pekerjaan Hans dan Rita Tamasoa
Terungkap pekerjaan Hans dan Rita Tamasoa selaku pasutri di Jonggol, Bogor yang ditemukan tewas dirumahnya pada Selasa, (16/7/2024) lalu.
Hans dan Rita ternyata memiliki pekerjaan dengan jabatan mentereng.
Dian, tetangga korban mengatakan jika Hans Tomasoa merupakan mantan pelaut.
Sedangkan Rita Tomasoa adalah mantan bintang radio di RRI.
Bahkan sosok bernama Inta Permata Sari menerangkan dalam kolom komentar bahwa Hans Tomasoa adalah seorang kapten kapal.
"Dia adalah captain kapalku. Beliau sempat menjadi bos saya," tulis Intan.
Selain itu Hans Tomasoa juga aktif di gereja.
"Bung Hans pernah jadi Diaken d GPIB Menara Iman, pindah (atestasi) ke GPIB Cipeucang - Jonggol. Alm berusia 80 thn, dulu bekerja d Samudera Indonesia," jelasnya dilansir dari TribunNewsBogor.
Sedangkan Rita Tomasoa juga pernah bekerja di perusahaan BUMN.
"Rita Wattimena berusia 73 thn, dulu bekerja d PLN. Mereka pernah tinggal lama d Hamburg - Jerman. Berdua tinggal tanpa ada yg menemani. Punya 3 org anak laki2 yang semua sdh menikah dan tinggal terpisah," katanya.
Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com
(*)
Baca juga berita lainnya di Google News
Leganya Ridwan Kamil Hasil Tes DNA Buktikan CA Bukan Anaknya, Fitnah Lisa Mariana Terpatahkan |
![]() |
---|
Ini Pekerjaan Sintya Cilla Buat Denny Sumargo Syok, Rela Berkorban Uang Demi Ketemu Dj Panda |
![]() |
---|
Pekerjaan Mentereng Salsa Erwina Berani Tantang Ahmad Sahroni Debat Terbuka, Tinggal di Denmark |
![]() |
---|
Mama Muda Tewas Dibunuh di Tegal, Suami Sengaja Tak Dikabari Keluarga karena Sedang Berlayar |
![]() |
---|
Alasan Ahmad Sahroni Tolak Tantangan Salsa Erwina Debat Buntut Pernyataan "Tertolol Sedunia" |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.