Pasutri Lansia Tewas di Bogor

Keseharian Hans dan Rita Tomasoa Pasutri Tewas di Bogor, Diurus Pihak Gereja, Anak Tak Pernah Jenguk

Pilu nasib Hans dan Rita Tomasoa, pasutri lansia yang ditemukan tewas di rumahnya, selama ini diurus gereja dan warga karena diterlantarkan 3 anaknya

|
Penulis: Thalia Amanda Putri | Editor: Weni Wahyuny
Facebook/Dian Deedee Ronawati
Keseharian Hans dan Rita Tomasoa Pasutri lansia tewas di rumah, diurus pengurus gereja. 

"Biasanya Opa akan menelepon gereja kalau memerlukan sesuatu. Tetapi kali ini tidak ada telepon," katanya di postingan Facebook.

Hans dan Rita biasanya menerima makanan dari warga dan jemaat gereja.

"Pernah bergantian mengantarkan makanan antar warga dan Presbiter SP3, sebelum akhirnya keluarga menyerahkan ke tetangga untuk memasakkan makanan untuk Oma dan Opa," jelasnya.

Tak hanya membantu kebutuhan sehari-hari saja, pihak gereja juga sampai membersihkan rumah Hans Tomasoa dan Rita Tomasoa.

"Kami sudah berupaya yang terbaik dalam memperhatikan dan menjaga oma dan Opa termasuk membersihkan rumah beliau. Mungkin minggu kemaren adalah waktu Tuhan bagi Oma dan Opa," katanya.

Baca juga: Sosok Hans dan Rita Tomasoa Pasutri Tewas di Rumah di Bogor, Suami Eks Pelaut, Istri Penyiar Radio

Baca juga: Penyebab Hans dan Rita Tomasoa Pasutri Lansia di Bogor Tewas Berdampingan di Rumah, Diduga Sakit

Disebutkan juga ketiga anak Hans dan Rita bak menelantarkan kedua orangtuanya itu.

Ketiga anak laki-laki itu disebut tak pernah menjenguk orangtuanya hingga akhirnya tewas tanpa diketahui.

Ia juga bercerita tetangga beberapa kali mencoba membujuk 3 anak tersebut untuk menjenguk Hans Tomasoa dan Rita Tomasoa.

"Kami hanya urut dada dan geleng kepala kalau menelpon anak-anak tersebut untuk memperhatikan Oma dan Opa," tulisnya juga di postingan Facebook.

Selama ini ia hidup bergantung pada suaminya, Hans Tomasoa.

"Oma sudah stroke. Tergantung Opa," katanya di kolom komentar Facebook.

Dian menduga Hans Tomasoa meninggal lebih dulu hingga tak ada yang mengurus kebutuhan Rita Tomasoa.

"Opa meninggal duluan, jadi gak ada yang urus makan Oma. Jadilah Oma meninggal. Sementara begitu perkiraannya," tulis Dian menjawab komentar netizen.

Terkait proses dan segala urusan pemakaman Hans dan Rita juga ditanggung warga.

"Seluruh biaya visum, peti, dan pemakaman ditanggung oleh Jemaat Cipeucang. Hanya itu yang bisa kami buat. Pemakaman Sabtu, 13 Juli 2024 kemaren dipimpin oleh Pdt. (Em.) J. M. Tambunan. Puji Tuhan, Beliau berkenan memimpin. Saya pribadi dan seluruh Pnt/Dkn (khususnya di SP3) bersama warga Jemaat sangat sedih dengan kejadian ini," pungkas Dian.

Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved