Berita Selebriti

Hetty Koes Endang Disomasi Terkait Dugaan Ubah Lirik Lagu 'Kasih' Tanpa Izin, Pencipta Lagu Meradang

Penyanyi senior Hetty Koes Endang mendadak disomasi oleh pencipta lagu dan musisi senior Richard Kyoto, Nyanyikan lagu tanpa izin sang pencipta

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Kharisma Tri Saputra
Tribunnews/Jeprima
Penyanyi senior Hetty Koes Endang mendadak disomasi oleh pencipta lagu dan musisi senior Richard Kyoto, Nyanyikan lagu tanpa izin sang pencipta 

TRIBUNSUMSEL.COM - Penyanyi senior Hetty Koes Endang mendadak disomasi oleh pencipta lagu dan musisi senior Richard Kyoto.

Somasi tersebut dilayangkan Richard Kyoto pada Selasa (16/7/2024).

Somasi tersebut berawal dari lagu ciptaannya berjudul 'Kasih' dinyanyikan tanpa izin oleh pedangdut Hetty Koes Endang, dalam konser 'Satu Suara Volume 2' di Malaysia tahun 2015 lalu.

Richard Kyoto menyebut bahwa Hetty Koes Endang diduga telah menghilangkan asal usul lagu 'Kasih' yang ia ciptakan, diganti dengan nama Muh Nasir bin Muhammed diduga berkwarganegaraan Malaysia.

Baca juga: Sosok Ari Bias Somasi Agnez Mo dan Tuntut Rp1,5 M Terkait Lagu Bilang Saja, Komposer Para Musisi

Hetty Koes Endang dinilai telah melakukan dugaan pelanggaran hak cipta.

Alasan Richard baru mempermasalahkan kasus tersebut, lantaran ia abru mengetahuinya lewat Youtube baru-baru ini.

"Akhir tahun 2023 saya lihat di YouTube. Saya cek videonya, kredit titlenya lagu Kasih itu bukan nama saya. Padahal saya yang menciptakan," kata Richard Kyoto dalam jumpa persnya di kawasan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, dilansir dari Wartakotalive.com, Selasa (16/7/2024).

Selain itu, lagu tersebut ternyata didokumentasikan dalam cakram optik (DVD) yang diedarkan dan diperjual belikan kepada masyarakat luas.

Dalam judul cover DVD tertulis “Konser Satu Suara Volume 2, Dato’ Sri Siti Nurhaliza, penampilan khas Datuk Ramli Sarip & Hetty Koes Endang” serta diproduksi oleh Siti Nurhaliza Production dan Universal Music Malaysia.

Richard mengaku telah menghubungi Hetty Koes Endang guna mendapatkan konfirmasi terkait hal tersebut.

Namun, Hetty Koes Endang justru tak memberikan respon yang baik.

Bahkan, menurut pengakuan Richard, kalau Hetty tidak mengakui kesalahannya yang diduga telah melanggar hak cipta.

"Saya akhirnya layangkan somasi tertulis. Lalu saya dan Hetty komunikasi, tapi Hetty bilangnya dia tidak pernah berbuat kesalahan," ucapnya.

Baca juga: Sosok Elly Rudy Pencipta Tari Tanggai Meninggal Dunia, Dikenal Tetap Semangat Berkarya di Usia Senja

Richard menduga kalau Hetty berusaha lepas tangan dan menyerahkan masalah ini, kepada penyelenggara konser serta kabel rekaman milik Siti Nurhaliza.

"Karena ini kesalahan sudah fatal banget, ubah lirik dan tidak menuliskan nama saya dalam pencipta lagu Kasih," ucapnya.

"Pas ditegur, dia malah membanggakan diri sudah menyanyikan 1.500 lagu," imbuhnya.

"Saya pikir apa hubungannya. Kalau salah ya akuin salah dong," sambungnya.

Download (Unduh) Lagu Minang Terlengkap Pulanglah Uda - Hetty Koes Endang
Download (Unduh) Lagu Minang Terlengkap Pulanglah Uda - Hetty Koes Endang (Tribunsumsel.com/youtube)

Karena tidak menerima itikad baik dari Hetty Koes Endang, Richard Kyoto mengirimkan somasi sampai tiga kali, tapi tidak digubris oleh Hetty.

Kemudian, Richard Kyoto melayangkan somasi terbuka kepada Hetty Koes Endang, untuk mengakui perbuatannya, memulihkan namanya dalam lagu Kasih, serta membayar denda perkara.

Hetty Koes Endang diberikan waktu selama 7 hari untuk segera merespon somasi terbuka tersebut.
Jika tidak pihak Richard Kyoto akan membawa permasalahan ini ke jalur hukum.

"Karena nggak ada itikad baik akhirnya kami somasi lagi, meminta Hetty dalam tujuh hari ke depan melakukan klarifikasi," tandas Richard Kyoto.

Atas perbuatannya, penyanyi 66 tahun ini terancam dikenakan pasal 5, pasal 9, dan pasal 113 UU Hak Cipta No. 28 tahun 2014.

Adapun ancaman hukumannya adalah kurungan penjara paling lama 3 tahun dan denda maksimal Rp 500 juta.

"Setiap orang yang tanpa hak atau tanpa izin pencipta atau pemegang hak cipta melakukan pelanggaran ekonomi pencipta sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 9 ayat 1, untuk penggunaan secara komersial, di pidana penjara paling lama 3 tahun dan atau pidana denda paling banyak 500 juta," tutur Purwadi, kuasa hukum Richard Kyoto.

Profil Hetty Koes Endang

Nama Hetty Koes Endang sudah tak asing lagi di telinga pecinta musik di Indonesia.

Penyanyi dengan nama asli Hetty Koes Madewy ini lahir di Jakarta pada 6 Agustus 1957.

Ia adalah putri dari pasangan Raden Endang Umar dan R.S. Koerniwulan.

Ayahnya, Raden Endang Umar, adalah seorang tentara, sedang ibunya, R.S. Koerniwulan, merupakan ibu rumah tangga.

Hetty Koes Endang menikah dengan Yusuf Erwin Faisal.

Dari pernikahan itu keduanya dikarunia empat orang anak yang diberi nama Ameer Mahmed, Afifah Yusuf, Suci Melani, dan Ismail.
Hetty Koes Endang memulai kariernya dengan menjadi penyanyi pada 1973.

Baca juga: Profil Agnez Mo Dilaporkan Pelanggaran Hak Cipta Tak Izin Bawa Lagu Ari Bias, Penyanyi Internasional

Pada 1973 ia mengeluarkan album Pop Melayu, setelah itu pada 1974 ia kembali mengeluarkan album berjudul Astaga.

Satu tahun kemudian, pada 1975 ia mengeluarkan album "Orkes Melayu".

Selain menjadi penyanyi, Hetty Koes Endang juga menekuni dunia seni peran.

Beberapa film yang ia perankan seperti, "Pelacur", "Akulah Vivian", "Assoy", dan "Memble Tapi Kece".

Kariernya di dunia hiburan pun makin melejit.

Ia bahkan berhasil menyabet beberapa penghargaan dari tingkat provinsi hingga tingkat nasional.

Album studio

- Pop Melayu (1973)

- Astaga (1974)

- Orkes Melayu (1975)

- Bing & Nona Anna (1976)

- Pop Indonesia Vol. 2 (1977)

- Pop Indonesia Vol. 3 (1977)

- Kartini (1978)

- Pop Indonesia Vol. 5 (1979)

- Sumpahku (1979)

- Selimut Malam (1980)

- Lihatlah Air Mata (1980)

- Hati Lebur Jadi Debu (1982)

- Hati Seorang Kawan Baru (1982)

- Sampai Tua (1982)

- Hati dalam Dadaku (1983)

- Merdeka (1983)

- Berjumpa dan Berpisah (1983)

- Resesi Lagi (1983)

- Bibir dan Mata (1984)

- Rindu (1984)

- Resah (bersama Adjat Sudrajat, 1984)

- Demi Cinta Ni... Ye... (1985)

- Mari Berdangdut Bersama (1985)

- Sorga Neraka (1985)

- Koq Jadi Gini (1987)

- Berdiri Bulu Romaku (1987)

- Dag Dig Dug Der (1987)

- Soundtrack Film Memble Tapi Kece (bersama Jaja Mihardja, 1987)

- Aku Bukan Boneka (1988)

- Baru 3 Bulan (1988)

- Kecolongan (1988)

- Siapa Menabur Siapa Menuai (1989)

- Jangan Salahkan Aku (1989)

- Hati yang Luka (1989)

- Keroncong Asli (1989)

- Kemesraan (1990)

- Cintaku Sehebat Rinduku (1990)

- Koboi Cinta (1990)

- Hati yang Luka (bersama Obbie Messakh, 1990)

- Pulanglah Uda (1991)

- Jodoh (1991)

- Untukmu (1991)

- Keroncong Pop Nostalgia: Usah Kau Harap (1991)

- Pop Sunda: Cinta (1991)

- Pop Sunda: Tanda Cinta (1991)

- Pop Sunda: Aduh Manis (1991)

- Widuri (1992)

- Lagu-lagu Melayu Dang Dut (1992)

- Pop Sunda: Pasrah (1993)

- Tak Ingin Sendiri (1993)

- Tak Ingin Berpisah (1994)

- Hadirlah Kasih (1994)

- Pop Sunda: Pangumbaran (1995)

- Anugerah (1996)

- Alunan Emas 25 Tahun Kegemilangan (1999)

- Sepanjang 25 Tahun Persembahanku (1999)

- Dingin (versi keroncong, 2000)

- The Golden Voice (Live in Concert) (2002)

- Pop Keroncong (Live in Concert) (2002)

- Memori Lagenda (2005)

- Pop Sunda Karya Nano S. (2012)

Kompilasi

- Tak Ingin Sendiri (1985)

- Koleksi Emas Hetty Koes Endang (2010)

Album Lain

- Sayang - 1983

- Festival Lagu Populer Indonesia 1975

- Festival Lagu Populer Jakarta 1976

- Festival Lagu Populer Jakarta 1977

- Festival Lagu Populer Indonesia 1980

- Festival Lagu Populer Indonesia 1981

- Festival Lagu Populer Indonesia 1984

- Lomba Cipta Lagu Pembangunan 1987

Film

- Pelacur (1975) disutradarai oleh Ratno Timoer

- Akulah Vivian (1977) disutradarai oleh M. Endraatmadja

- Assoy (1977) disutradarai oleh Ratno Timoer

- Memble Tapi Kece (1986) disutradarai oleh Nawi Ismail

Acara TV

- Every Body Superstar (Trans TV)

- D Academy Asia (Indosiar)

- D Academy (Indosiar)

Penghargaan

1. 1972, 1973, 1974 - Juara 1 Festival Penyanyi se-Jawa Barat.

2. 1975 - Peringkat ke-5 Festival Penyanyi Tingkat Nasional.

3. 1976 - Juara 2 Festival Penyanyi Tingkat Nasional (juara 1 - Grace Simon dan juara 3 - Margie Siegers).

4. 1977 - Juara 1 Festival Penyanyi Tingkat Nasional (juara 2 - Melky Goeslaw & Diana Nasution, juara 3 - Ira Puspita, juara 4 - Dewi Yull), lagu: "Damai Tapi Gersang " (Aji Bandi) dan Kepergian Mama (Titik Puspa)

5. 1978 - Juara 1 Festival Penyanyi Tingkat Nasional (juara 2 - Zwetzy Wirabhuana) dengan lagu "Waktu", "Lahir Lagi Satu" (Pance Pondaag), juga "Bahana Perdamaian", dan "Cinta Putih (Titik Puspa)

Baca berita lainnya di google news

Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved