Berita Viral

Fajar Ketua Osis SMAN Cawas Klaten Tewas Tersetrum Sempat Ditolong Teman, Awalnya Dikira Kram

Sebelum meninggal saat dapat kejutan ultah, Fajar Ketua OSIS SMAN 1 Cawas dikira kram diceburkan di kolam, ternyata tak bisa berenang dan tersetrum..

Penulis: Thalia Amanda Putri | Editor: Moch Krisna
Tribun Solo / Istimewa
Fajar Ketua Osis SMAN Cawas Klaten Tewas Saat Ultah Dikira Kram, Tak Bisa Berenang Lalu Tersetrum 

Fajar meninggal dunia tepat di hari ulang tahunnya yang ke 18 lantaran diceburkan ke kolam saat mendapat kejutan dari teman temannya.

Fajar diceburkan teman-teman OSISnya ke kolam sekolah dengan kedalaman 3 meter pada sekitar pukul 14.00 WIB.

Baca juga: Keluarga Fajar Ketua OSIS SMAN Cawas Klaten Tewas Saat Dapat Kejutan Ultah Tak Lapor Polisi, Ikhlas

Fajar yang tidak bisa berenang mencoba menyelamatkan diri dan meraih seutas kabel di dekat kolam saat berusaha naik ke atas.

Ternyata kabel tersebut terdapat aliran listrik, sehingga korban tersetrum.

Teman-teman korban kemudian terjun ke kolam dan berusaha menolong korban.

Mengetahui ada saluran listrik, salah satu teman korban meminta mematikan saklar listrik yang tersambung ke kolam.

"Ada satu teman korban yang dirawat di rumah sakit karena mengalami sesak saat berusaha menolong korban," kata Umar.

Umar menambahkan, keluarga korban sudah menerima kejadian tersebut sebagai musibah. Korban akan dimakamkan keluarga siang ini.

Jenazah korban dimakamkan pada Selasa (9/7/2024) pukul 11.00 WIB di pemakaman umum Desa Cawas, Kecamatan Cawas, Kabupaten Klaten.

"Siang ini korban akan dimakamkan pihak keluarga," terang Umar.

Kapalsek Cawas, Iptu Umar Mustofa mengatakan, peristiwa itu terjadi ketika korban dan teman-temannya OSIS sekitar 30 orang melakukan pertemuan di sekolah.

Tujuan mereka berkumpul untuk pembagian tugas guna mencari sponsorship lomba pengembangan prestasi minat bakat siswa pada 25 Juli 2024.

Pada saat pembagian tugas, ada temannya yang mengetahui korban sedang berulang tahun dan ingin merayakannya.

Selesai makan siang dan salat Dzuhur, korban langsung ditaburi tepung kemudian diceburkan teman-temannya ke kolam sekolah.

"Pembagian tugas dari jam 9 sampai Dzuhur kemudian dari temannya ada yang tahu korban ulangnya sekarang (Senin kemarin). Terus dicarikan tepung kemudian disiram tepung. Pas dia dari kamar mandi langsung dibopong teman-temannya terus diceburkan ke kolam sekolah," kata Umar dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (9/7/2024).

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved