Kunci Jawaban

Kunci Jawaban, 5 Posisi Kontrol Guru, Soal Post Test Modul 3 Disiplin Positif PMM 2024

Kunci Jawaban, Diane Gossen menyatakan ada lima Posisi Kontrol guru. Dua Posisi Kontrol di antaranya adalah: B. Pemantau dan Manajer

Penulis: Vanda Rosetiati | Editor: Vanda Rosetiati
GRAFIS TRIBUN SUMSEL
Kunci Jawaban, Diane Gossen menyatakan ada lima Posisi Kontrol guru. 

TRIBUNSUMSEL.COM - Kunci jawaban, 5 posisi kontrol guru, soal Post Test Modul 3 Disiplin Positif PMM 2024.

Pertanyaan selengkapnya dari soal post test Modul 3 Disiplin Positif Platform Merdeka Mengajar (PMM) 2024 Kurikulum Merdeka adalah sebagai berikut:

1. Diane Gossen menyatakan ada lima posisi kontrol guru. Dua Posisi Kontrol di antaranya adalah:

A. Pembuat Sslakit dan Pengendali

B. Pemantau dan Manajer

C. Penunjuk dan Penghukum

D. Teman dan Pembuat Disiplin

Jawaban: B. Pemantau dan Manajer

PEMBAHASAN:

Diane Gossen dalam bukunya Restitution-Restructuring School Discipline (1998) mengemukakan bahwa guru perlu meninjau kembali penerapan disiplin di dalam ruang-ruang kelas mereka selama ini. Melalui serangkaian riset dan berdasarkan pada teori Kontrol Dr. William Glasser, Gossen berkesimpulan ada 5 posisi kontrol yang diterapkan seorang guru, orang tua ataupun atasan dalam melakukan kontrol. Kelima posisi kontrol tersebut adalah Penghukum, Pembuat Rasa Bersalah, Teman, Pemantau dan Manajer.

  • Penghukum:

Seorang penghukum bisa menggunakan hukuman fisik maupun verbal. Orangorang yang menjalankan posisi penghukum, senantiasa mengatakan bahwa sekolah
memerlukan sistem atau alat yang dapat lebih menekan murid-murid lebih dalam lagi. Guruguru yang menerapkan posisi penghukum akan berkata:

“Patuhi aturan saya, atau awas!”
“Kamu selalu saja salah!”
“Selalu, pasti selalu yang terakhir selesai”

Guru seperti ini senantiasa percaya hanya ada satu cara agar pembelajaran bisa berhasil, yaitu cara dia.

  • Pembuat Merasa Bersalah:

pada posisi ini biasanya guru akan bersuara lebih lembut. Pembuat rasa bersalah akan menggunakan keheningan yang membuat orang lain merasa tidak nyaman,
bersalah, atau rendah diri. Kata-kata yang keluar dengan lembut akan seperti:

“Ibu sangat kecewa sekali dengan kamu”
“Berapa kali Bapak harus memberitahu kamu ya?”
“Gimana coba, kalau orang tua kamu tahu kamu berbuat begini?”

Di posisi ini murid akan memiliki penilaian diri yang buruk tentang diri mereka, murid merasa tidak berharga, dan telah mengecewakan orang-orang disayanginya.

  • Teman:
Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved