Seputar Islam

Sholat Dhuha di Jam Kerja, Boleh atau Jadi Riya? Penjelasan Hadits tentang Mengamalkan Sholat Sunnah

Afdholu sholatil mar i fi baitihi illal maktubati, Artinya: Sebaik-baik shalat seseorang adalah di rumahnya kecuali shalat wajib.(HR Bukhari & Muslim)

Penulis: Lisma Noviani | Editor: Lisma Noviani
tribunsumsel/lisma
Sholat Dhuha di Jam Kerja, Boleh atau Jadi Riya? Penjelasan Hadits tentang Mengamalkan Sholat Sunnah 

TRIBUNSUMSEL.COM— Berikut ini adalah beberapa kutipan hadits Rasulullah SAW tentang melaksanakan sholat sunnah, salah satunya adalah sholat dhuha.

Sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

أَفْضَلُ صَلاَةِ المَرْءِ فِي بَيْتِهِ إِلاَّ المَكْتُوْبَة

Arab latin:

Afdholu sholatil mar i fi baitihi illal maktuubati

Artinya:


“Sebaik-baik shalat seseorang adalah di rumahnya kecuali shalat wajib.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

اِجْعَلُوا مِنْ صَلاَتِكُمْ فِي بُيُوْتِكُمْ وَلاَ تَتَّخِذُوْهَا قُبُوْرًا

“Jadikanlah shalat-shalat kalian di rumah kalian dan janganlah jadikan rumah tersebut seperti kuburan.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Salah satu sholat sunnah yang dilakukan bukan dilakukan di malam hari adalah sholat dhuha.

Dari keterangan hadits nabi di atas, dikatakan bahwa, sholat sunnah dianjurkan dilaksanakan di rumah.

Hati hati kalau dilaksanakan di luar rumah misal di tempat kerja, bukannya dinilai ibadah, salah salah ada terselip ingin riya (pamer) atau justru akan mengganggu ritme kerja.

Hendaklah seorang pegawai tidak meninggalkan pekerjaan yang jelas lebih wajib dengan alasan ingin melaksanakan amalan sunnah.

Jika memungkinkan, pegawai tersebut bisa melaksanakan shalat Dhuha di rumahnya sebelum ia berangkat kerja, yaitu setelah matahari setinggi tombak. Waktunya kira-kira 15 menit setelah matahari terbit.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved