Tawuran di Palembang

Tangis Penyesalan Ayah Arif Remaja Tewas Korban Tawuran di Palembang, Ingat Janji Belikan Anaknya HP

Baharudin (39 tahun) tak kuasa menahan tangis mengingat nasib anaknya Arief (18 tahun) yang tewas menjadi korban tawuran di Palembang. 

|
TRIBUNSUMSEL.COM/RACHMAD KURNIAWAN
Baharudin (39 tahun) ayah korban tawuran menangis ketika mengingat Permintaan anaknya, Senin (24/6/2024). 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Baharudin (39 tahun) tak kuasa menahan tangis mengingat nasib anaknya Arief (18 tahun) yang tewas menjadi korban tawuran di Palembang. 

Saat ditemui di rumah duka di Jalan Temon Lorong Tangga Raja, Kelurahan 27 Ilir, Burhanudin mengaku teringat dengan permintaan terakhir anaknya yang belum bisa dia wujudkan karena keterbatasan ekonomi. 

Sebelum meninggal, sang anak sempat meminta dibelikan handphone.

"Dia minta dibelikan handphone. Dia bilang beliin handphone yah, saya jawab minta sama ibu be. Karena uangnya belum cukup saya janjikan tiga hari lagi," ujar Baharudin sambil menangis, Senin (24/6/2024).

Permintaan itu bahkan baru saja disampaikan korban pada hari Minggu.

Seolah menyesal karena belum bisa memenuhi permintaan anaknya, Baharudin menangis dan mengusap air matanya.

"Baru kemarin betul dia ngomong. Hari Minggu," katanya.

Baca juga: BREAKING NEWS: Elen Setiadi Resmi Dilantik Jadi Pj Gubernur Sumsel, Besok ke Palembang

Arief yang putus sekolah sehari-hari bekerja dengan ikut berjualan mie tek-tek.

"Kesehariannya ikut jualan mie tek-tek," katanya.

Baharudin berharap polisi bisa segera menangkap pelaku yang membacok anaknya segera ditangkap.

"Semoga pelaku bisa ditangkap dan kejadian yang sama (tawuran) tidak terjadi lagi," katanya.

Diberitakan sebelumnya, aksi tawuran antar pemuda di Kota Palembang kembali memakan korban kali ini dari warga di Kelurahan 27 Ilir, Senin (24/6/2024) dinihari.

Korban bernama Arief (18 tahun) tewas dengan luka bacok akibat aksi tawuran di kawasan celentang Kecamatan Kalidoni, Palembang. 

Korban sempat dilarikan ke Rumah Sakit Boom Baru pasca kejadian namun tak lama berselang akhirnya meninggal dunia.

Ditemui di rumah duka beralamat di Jalan Temon Lorong Tangga Raja, Kelurahan 27 Ilir, ayah kandung korban Baharudin (39 tahun) sapaannya mengatakan awalnya ia mendapat informasi kalau anaknya sudah meninggal dari sang kakak.

"Kakak menghubungi saya sekitar jam 3 dinihari. Kalau Arief sudah meninggal di rumah sakit, " ungkap Baharudin.

Korban yang sehari-hari tinggal dengan nenek dan uak-nya, pergi tidak pamit dari rumah. 

Sebelumnya korban pulang ke rumah sekitar pukul 12 malam, kemudian pergi lagi usai dijemput teman-temannya satu jam kemudian.

"Dia sempat pulang jam 12 malam. Posisi lagi ada saya juga. Setelah saya pulang ke mau ke Plaju sekitar jam 1 malam ada temannya yang jemput," katanya.

Menurutnya Arief dibacok ketika posisi sedang dibonceng sepeda motor. 

"Soalnya lukanya di punggung dan robek. Polisi sudah menunjukkan rekaman CCTV di sekitar lokasi memang ada tawuran disana," katanya.

Rencananya korban akan dimakamkan di TPU Puncak Sekuning pada pukul 16:00 WIB sore nanti. Banyak dari kerabat dan tetangga berdatangan di rumah duka untuk menyampaikan belasungkawa.

Ia segera membuat laporan ke pihak kepolisian dengan harapan pelaku yang membacok anaknya ditangkap.

"Sekarang ada dua teman anak saya yang lagi dimintai keterangan di kantor polisi. Laporan polisi segera kami buat," katanya.
 

 

Baca artikel menarik lainnya di Google News

Ikuti dan bergabung di saluran WhatsApp Tribunsumsel

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved