Siswa SMP di Padang Dianiaya Polisi

Beda Keterangan Teman Afif Maulana & Polisi, Kasus Siswa SMP di Padang Tewas Diduga Dianiaya Polisi

Beda keterangan teman Afif Maulana, siswa SMP yang ditemukan tewas diduga dianiaya oknum polisi.

Penulis: Laily Fajrianty | Editor: Slamet Teguh
Tribunnews.com
Beda keterangan teman Afif Maulana, siswa SMP yang ditemukan tewas diduga dianiaya oknum polisi. 

"Hingga saat itu, korban A tidak pernah lagi melihat korban AM," kata Indira Suryani dikutip TribunnewsBogor.com dari web LBH Padang.

Baca juga: Bantah Siswa SMP di Padang Tewas Dianiaya Polisi, Kapolda Sumbar Sebut Afif Sengaja Terjun ke Sungai

Adit mengaku disiksa dengan cara ditendang sampai disetrum.

"Serta diancam apabila melaporkan kejadian yang dialami maka akan ditindaklanjut," katanya.

Setelah itu Adit bersama korban lain dibawa ke Polda Sumbar dengan disuruh jalan jongkok dan berguling sampai muntah.

"Kalau belum muntah belum boleh berhenti. Hingga pukul 10.00 WIB dan setelah membuat perjanjian untuk tidak melakukan kesalahan yang sama, korban A dan korban-korban lainnya dibolehkan pulang kerumah masing-masing," katanya.

Penjelasan Polisi

Sementara berbeda dengan penjelasan polisi.

Kapolda Sumbar Irjen Pol Suharyono mengatakan bahwa Adit mengaku diajak lompat ke sungai oleh Afif Maulana.

Pasalnya saat itu kata Suharyono, keduanya berencana melakukan tawuran.

Suharyono menuturkan, saat malam kejadian, polisi mengerahkan lebih dari 30 anggota untuk mengurai massa yang sedang terlibat tawuran.

Dia menuturkan, apabila polisi tak bergerak cepat, maka akan banyak timbul korban lantaran tawuran ini disertai dengan adanya senjata tajam.

"Kemudian perlu kami luruskan di sini, bahwa telah viral di media massa, justifikasi seolah-olah polisi bertindak salah, polisi telah menganiaya seseorang sehingga berakibat hilangnya nyawa orang lain. Namun, tidak ada bukti dan saksi sama sekali," katanya, dikutip dari TribunPadang.com.

Ia memastikan AM tewas lantaran sengaja terjun dari Jembatan Kuranji saat menghindari kejaran polisi.

Suharyono mengatakan, saat kejadian AM dan sejumlah siswa terlibat tawuran.

Untuk mengurai tawuran tersebut, pihaknya mengerahkan sekira 30 personel.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved