Berita Viral
AMA, Wanita di Tangsel Disekap Kekasih Gegara Hilangkan HP, Dianiaya hingga Babak Belur
Tak hanya di warung itu, AMA pula mendapat kekerasan di rumah pelaku yang lokasinya masih di kawasan warung tersebut.
TRIBUNSUMSEL.COM, TANGERANG SELATAN - I (22), seorang pria di Tangerang Selatan, Banten, sekap hingga aniaya kekasihnya, AMA (22) usai diduga menghilangkan handphone miliknya.
Peristiwa itu terjadi di sebuah warung bernama Warung Anggrek di kawasan Pondok Kacang, Pondok Aren, Tangerang Selatan, Jumat (7/6/2024) dini hari.
Tak hanya di warung itu, AMA pula mendapat kekerasan di rumah pelaku yang lokasinya masih di kawasan warung tersebut.
I diduga kesal kepada AMA karena ponselnya hilang saat dititipkan kepada korban di Warung Anggrek.
AMA telah melaporkan peristiwa ini ke Polsek Pondok Aren atas dugaan penganiayaan pada Jumat (7/6/2024) pukul 10.35 WIB.
Laporan AMA teregister dengan nomor LP/n/89/VI/2024/SPKT/Polsek Pondok Aren/Polres Tangerang Selatan/Polda Metro Jaya.
Awal masalah
Awalnya, I mengajak AMA pergi ke sebuah tempat bernama Warung Anggrek sekira pukul 01.00 WIB.
Kata korban, tempat itu remang-remang dan juga dijadikan oleh sejumlah pria untuk berkaraoke, minum minuman keras, dan ditemani oleh wanita.
Saat tiba Warung Anggrek, AMA duduk di bilik yang berbeda dengan I dan temannya.
Pelaku dan rekannya itu minum minuman beralkohol yang telah mereka pesan, sementara korban hanya diam sambil bermain ponsel.
Beberapa saat kemudian, I pergi ke kamar mandi.
Melihat kesempatan ini, teman pelaku mendekati AMA dan basa-basi dengan bertanya di mana keberadaan I.
“(Tiba-tiba) si I datang ke saya, terus saya dikata-katain sama I. 'apaan si lu, tolol'. Dia itu, kalau saya ngobrol sama temannya itu, dia kayak cemburu gitu,” kata AMA saat dihubungi Kompas.com, Jumat (14/6/2024).
Mendengar perkataan kasar dari I, AMA langsung kesal dan ke luar Warung Anggrek.
Dia pun duduk di bangku panjang yang berada di depan tempat itu dan kembali bermain ponsel.
“Pas keluar, saya bawa itu ponsel I karena dia titip, sama bawa kunci motor I. Di bangku panjang, ponsel I saya taruh di samping saya, tapi kunci motor saya pegang. Sedangkan, saya main ponsel saya sendiri,” ungkap AMA.
Teman I kembali menghampiri AMA lalu duduk di samping korban.
Mengingat teman I tengah mabuk, AMA langsung pindah tempat.
Kepada AMA, teman I berkata, “yailah, sini saja, I juga enggak marah. I juga lagi sama cewek di dalam.”
AMA bergegas ke dalam Warung Anggrek tanpa mengambil ponsel I di bangku panjang.
Korban terkejut karena melihat I sedang mabuk bersama wanita lain.
“Saya keluar, I langsung baik-baikin saya. Dia bilang gini, 'aku mabuk, handle aku'. Saya bilang, 'iya, tapi mabuknya jangan kayak gini'. Akhirnya dia masuk lagi ke dalam sama temannya berdua,” ujar AMA.
“Tapi, temannya itu, duduk di bangku panjang itu lama, yang ada handphone-nya si I. Selepas itu, mereka masuk lagi berdua,” lanjut dia.
Korban dipukul
Saat Warung Anggrek hendak tutup sekira pukul 03.00 WIB, AMA bertanya kepada I di mana ponsel kekasihnya itu.
I hanya bilang bahwa sebelumnya dia telah menitipkan ponsel kepada AMA.
“Saya bilang, 'enggak tahu, gue lupa'. Si I enggak pakai basa-basi apa pun, langsung tonjok saya di situ sekali. Saya keluar dan saya dipisahkan sama temannya,” ujar dia.
Berhubung I dalam kondisi mabuk, pelaku justru mengajak bertengkar siapa pun yang memisahkan dia dengan AMA, termasuk temannya. Alhasil, keributan tak terhindarkan.
Setelah I dan AMA berhasil dipisahkan, keduanya pergi untuk mengambil sepeda motor di parkiran.
Hanya saja, pelaku kembali memukul korban secara terus-menerus.
“Akhirnya, saya telepon adik saya, 'jemput, jemput', itu sambil nangis. Itu pas saya telepon adik saya sambil nangis juga, itu saya lagi dipukulin juga di parkiran. Adik saya bilang, 'iya, tunggu. Entar bang Amarullah (saudara) yang ke sana',” ungkap AMA.
Melihat ada celah, AMA melarikan diri dan berlari ke arah jalan raya.
Namun, pelaku mengejar korban menggunakan sepeda motor.
Dari ujung jalan, datang empat pemuda dengan dua sepeda motor.
Mereka hendak menolong korban yang sedang menangis dan terengah-engah.
“Pas saya mau naik motor pemuda itu, saya ditarik bajunya sama I, jatuh, terus dipukul lagi. Di situ ada pagar besi, jidat saya di dorong ke situ. Akhirnya jidat saya luka kan. Akhirnya saya diajak ke rumah dia,” tutur dia.
Disekap di rumah pelaku
Sesampainya di rumah I, korban kembali mendapatkan pukulan dan ancaman pembunuhan.
Sebab, AMA menolak diajak ke dalam kamar.
AMA menyebut I tinggal seorang diri di rumah.
Kedua orangtua pelaku telah meninggal dunia.
“Dia bilang begini, 'lu mau ke kamar, atau lu mau mati di sini?'. Ya sudah, saya nurutlah, ke kamar. Akhirnya saya dipukuli, dari hidung, mulut, kepala, kuping, semuanya saya dipukuli terus-menerus,” ujar AMA.
Di dalam kamar, I mencecar AMA mengenai ponsel yang dia titipkan di Warung Anggrek.
Korban juga diminta tidak bersuara saat pelaku menganiayanya.
Mendengar hal tersebut, AMA sujud di depan kaki I agar pelaku tidak menganiaya lagi.
Namun, usaha itu sia-sia karena pelaku tidak menghiraukannya.
“Dia sempat juga mau gebuk saya pakai tablet dia yang sudah rusak, mau gebuk kepala saya, tapi saya tahan. Pokoknya dia ancam-ancam mau bunuh saya terus. Tapi, selepas itu, dia minta maaf, dia peluk saya, minta maaf pokoknya, 'maafin gue sudah kasar',” imbuh AMA.
Pelaku pun keluar dari kamar lalu mengambil stick golf.
Dia juga berpamitan kepada AMA untuk mendatangi temannya yang mabuk bersamanya di Warung Anggrek.
“Dia pamit sama saya. 'Gue mau ke rumah teman gue yang tadi ambil handphone gue', kata dia gitu,” ujar AMA.
Meski begitu, I meninggalkan AMA dengan mengunci rumahnya.
Mengetahui ada kesempatan, korban kembali menghubungi keluarga untuk menjemputnya.
Baca berita lainnya di Google News
Bergabung dan baca berita menarik lainnya di saluran WhatsApp Tribunsumsel.com
Berita viral
BeritaViral
Dianiaya Kekasih
Dianiaya Kekasih di Tangsel
Dianiaya Kekasih karena Hilangkan HP
Wanita Disekap di Tangsel
Tribunsumsel.com
| Sosok Hafithar Anak Kelas 1 SD Viral Tempuh Jarak 70 Km Pergi Sekolah Naik KRL, Dikenal Siswa Cerdas |
|
|---|
| Kisah Hafithar, Siswa SD Berangkat Sendirian Naik KRL dari Tangerang ke Jaktim, Ada Cerita Pilu |
|
|---|
| VIDEO Fakta Pria Ngaku Anak Propam Bawa Mobil Barang Bukti ke Mal Bogor, Hindari Debt Collector |
|
|---|
| Penjelasan PU Makassar Soal Hamzah Hamid Anggota DPRD Sulsel Tolak Pengaspalan Jalan di Rumahnya |
|
|---|
| Inilah Penampakan Jalan Rusak di Area Rumah Hamzah Hamid Anggota DPRD Sulsel Menolak Diaspalkan |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/sumsel/foto/bank/originals/wanita-disekap-kekasih-di-tangerang-selatan.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.