800 Pekebun Sawit di Sumsel Berhasil Dididik BPI Bersama BPDPKS & DITJENBUN Selama 3 Tahun

Direktur Utama BEST PLANTER INDONESIA (BPI) Ir. Heri DB, MM menjelaskan bahwa total peserta dari Sumsel yang dilatih BPI sejak tahun 2022 s/d 2024

|
Editor: Sri Hidayatun
dokumentasi BPI
BEST PLANTER INDONESIA (BPI) sebagai provider pelatihan sawit yang lolos seleksi BPDPKS & DITJENBUN selama 3 (tiga) tahun berturut-turut mengucapkan banyak terimakasih kepada BPDPKS & DITJENBUN yang telah memberi kepercayaan melatih pekebun sawit rakyat Sumsel selama 3 tahun berturut-turut sejak tahun 2022 berlanjut 2023 dan 2024 

TRIBUNSUMSEL.COM- Sebanyak total 800 peserta pekebun sawit rakyat Sumsel berhasil dididik oleh BEST PLANTER INDONESIA (BPI) selama tiga tahun berturut- turut.

Direktur Utama BEST PLANTER INDONESIA (BPI) Ir. Heri DB, MM menjelaskan bahwa total peserta dari Sumsel yang dilatih BPI sejak tahun 2022 s/d 2024 mencapai lebih dari 800 peserta yang berasal dari 4 kabupaten antara lain MUBA, OKI, MUARA ENIM dan LAHAT.

"Sebagai provider pelatihan sawit yang lolos seleksi BPDPKS & DITJENBUN selama 3 tahun berturut-turut mengucapkan banyak terimakasih kepada BPDPKS & DITJENBUN yang telah memberi kepercayaan melatih pekebun sawit rakyat Sumsel selama 3 tahun berturut-turut sejak tahun 2022 berlanjut 2023 dan 2024," ujarnya.

Demikian juga kepada seluruh pimpinan dan tim dari Dinas Perkebunan Propinsi maupun Dinas Perkebunan Kabupaten serta kepada seluruh stakeholder terkait penyelenggaraan pelatihan, manajemen BPI menyampaikan ucapan terimakasih atas semua dukungan dan kerjasamanya sehingga pelatihan dalam upaya memajukan pekebun sawit terselenggara dengan baik. 

"Untuk tahun 2024 peserta pelatihan dari 4 kabupaten tersebut sebanyak 578 orang dan telah dimulai sejak 24 April 2024 yang lalu," tutur dia.

Lanjutnya, ia mengapresiasi  pemerintah Sumsel karena pencapaian program PSR nasional adalah tertinggi yaitu hampir 70.000 ha, PSR adalah momentum emas bagi pekebun sawit untuk memperbaiki produktifitas tanamannya.

"Karena rata-rata nasional produktifitas kebun rakyat saat ini masih sangat rendah yaitu 2,5 – 3,5 ton CPO per ha per tahun, sementara apabila kebun rakyat dapat dikelola dengan manajemen budidaya yang memenuhi standar, potensi kenaikan menjadi minimal 5-6 ton CPO per ha per tahun masih sangat mungkin untuk dicapai," tegas dia.

BEST PLANTER INDONESIA (BPI) sebagai provider pelatihan sawit yang lolos seleksi BPDPKS & DITJENBUN selama 3 (tiga) tahun berturut-turut mengucapkan banyak terimakasih kepada BPDPKS & DITJENBUN yang telah memberi kepercayaan melatih pekebun sawit rakyat Sumsel selama 3 tahun berturut-turut sejak tahun 2022 berlanjut 2023 dan 2024
BEST PLANTER INDONESIA (BPI) sebagai provider pelatihan sawit yang lolos seleksi BPDPKS & DITJENBUN selama 3 (tiga) tahun berturut-turut mengucapkan banyak terimakasih kepada BPDPKS & DITJENBUN yang telah memberi kepercayaan melatih pekebun sawit rakyat Sumsel selama 3 tahun berturut-turut sejak tahun 2022 berlanjut 2023 dan 2024 (dokumentasi BPI)

Tambahnya, tiga syarat utama untuk menghasilkan produktifitas sesuai potensi tanaman adalah bibit unggul, dimana ini pasti sudah dilakukan bagi yang mengikuti program PSR.

Baca juga: Kepergok Curi 86 Janjang Sawit Oleh Pemilik, Buruh Asal Megang Sakti Musi Rawas Ditangkap Polisi

Lalu menjaga populasi tanaman minimal 136 pokok per ha dengan cara antisipatif terhadap serangan jamur patoghen Ganoderm dan memenuhi kebutuhan pupuk tanaman dimana salah satunya agar menyisihkan min 200 rupiah setiap kg TBS yang dijual, sehingga dalam satu tahun akan mempunyai cadangan dana pupuk minimal 5 jt rupiah per ha, dengan demikian kekurangan dana pupuk yang akan dipinjam dari bank tidak lagi terlalu besar.

"Para pekebun yang sekarang sudah melakukan replanting agar mengikuti semua ketentuan koperasi terkait potongan pupuk dan rawat pada saat TM nanti, agar generasi berikutnya, kebun sawit dapat dibangun kembali tanpa hutang agar pekebun tidak pusing dengan hutang," tegas dia.

Ia juga menyoroti pentingnya pelatihan para  mandor kebun yang berada dibawah Koperasi atau KUD karena mandor adalah manager terdepan yang akan mengeksekusi semua pekerjaan di lapangan.

BPI berhasil didik pekebun sawit sumsel
BEST PLANTER INDONESIA (BPI) sebagai provider pelatihan sawit yang lolos seleksi BPDPKS & DITJENBUN selama 3 (tiga) tahun berturut-turut mengucapkan banyak terimakasih kepada BPDPKS & DITJENBUN yang telah memberi kepercayaan melatih pekebun sawit rakyat Sumsel selama 3 tahun berturut-turut sejak tahun 2022 berlanjut 2023 dan 2024.

Sebagai praktisi sawit lebih dari 25 tahun, Heri DB yang pernah dinobatkan sebagai  salah satu dari 110 tokoh sawit nasional versi Majalah Sawit Indonesia 2021 memastikan bahwa semua sumberdaya kebun seperti bahan tanam, dana investasi, tanah, peralatan dll hanya bisa dikelola secara efektif dan efisien apabila SDM memiliki kompetensi dan terlatih dalam mengelola kebun sawit.

"BPDPKS yang kini telah banyak memberikan dana PSR dan pelatihan khususnya kepada para pekebun sebagai pemilik kebun, maka giliran para pekebun dan koperasi memikirkan untuk mengirim para mandor mandornya sebagai eksekutor pekerjaan untuk dilatih secara mandiri atau swadaya  di lembaga – lembaga  pelatihan terpercaya dengan durasi yang lebih lama, karena pada pelatihan mandor komposisi praktek harus lebih banyak daripada di kelas disamping untuk membangun habits membutuhkan waktu lebih panjang," pungkasnya.

Baca berita menarik lainnya di google news

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA
    KOMENTAR

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved