Jampidsus Kejagung Dibuntuti

Panggil Kapolri, Ini Kata Presiden Jokowi Terkait Dugaan Oknum Densus 88 Buntuti Jampidsus Kejagung

Presiden Jokowi tidak menjelaskan apa hasil pemanggilan tersebut dan meminta awak media untuk menanyakannya langsung kepada Kapolri yang kala itu bera

|
Editor: Weni Wahyuny
(dok.Sekretariat Presiden)
Presiden Joko Widodo saat memberikan pernyataan soal surat dari FIFA di Istana Merdeka pada Jumat (7/10/2022). Terbaru, presiden Jokowi menanggapi soal isu oknum Densus 88 buntuti Jampidsus Kejagung saat makan malam 

TRIBUNSUMSEL.COM - Isu Anggota Densus 88 diduga menguntit Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejaksaan Agung (Kejagung), Febri Andriansyah, berbuntut panjang.

Presiden Joko Widodo bereaksi hingga memanggil Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo dan Jaksa Agung ST Burhanuddin terkait isu tersebut.

"Sudah saya panggil tadi," kata Jokowi usai menghadiri acara Inagurasi Kepengurusan GP Ansor di Istora, Senayan, Jakarta, Senin (27/5/2024).

Namun, Presiden Jokowi tidak menjelaskan apa hasil pemanggilan tersebut dan meminta awak media untuk menanyakannya langsung kepada Kapolri yang kala itu berada di sisi kirinya.

Mendengar hal tersebut, Kapolri hanya memberikan senyum saat ditunjuk Presiden Jokowi.

"Tanyakan langsung ke Kapolri. Tanyakan ke Kapolri langsung," katanya.

Baca juga: Ini Kata Kapolri Terkait Isu Oknum Densus 88 Buntuti Jampidsus Kejagung saat Makan Malam di Restoran

Sebelumnya, dalam kesempatan berbeda, Kapolri mengatakan tidak ada masalah antara Polri dengan Kejagung.

"Intinya tidak ada apa apa," kata Listyo.

Sementara itu, Jaksa Agung memilih bungkam sambil sesekali tersenyum saat ditanya kasus tersebut.

Diketahui pada Selasa (28/5/2024), Kapolri dijadwalkan menemui Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Hadi Tjahjanto buntut peristiwa tersebut.

Namun belum diketahui apa hasil pertemuan tersebut.

Sebelumnya, setelah Densus 88 diduga memata-matai Jampidsus itu, Kejagung sampai memperketat pengamanan dengan menambah personel keamanan dari TNI.

Baca juga: Awal Mula Oknum Densus 88 Ketahuan Diduga Buntuti Jampidsus Kejagung saat Makan Malam di Restoran

Peningkatan pengamanan itu dilakukan karena saat ini Kejagung memang tengah menangani kasus-kasus besar.

“Peningkatan keamanan biasa-biasa saja itu kan. Kita lagi menangani perkara gede, eskalasi pengamanan harus kita tingkatkan," kata Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung, Ketut Sumedana.

Komisi III DPR Bakal Undang Jaksa Agung dan Kapolri

Mengenai kasus yang tengah ramai tersebut, Komisi III DPR RI bakal mengundang Jaksa Agung dan Kapolri.

Ketua Komisi III DPR RI, Bambang Wuryanto mengatakan, pemanggilan tersebut bertujuan agar kabar adanya pembuntutan itu menjadi jelas.

"Nanti resmi seperti dulu diundang. Diundang, iya, kan dulu begitu kalian dapat penjelasan dari Pak Kapolri langsung clear kan gitu toh," kata Bambang Pacul saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (27/5/2024).

Dikatakan Bambang, pihaknya kini masih menjadwalkan pamanggilan tersebut, kemudian nanti akan dilakukan rapat secara terbuka.

"Ini kan tadi baru dijadwalkan, tapi ini kita kan anggaran ditunggu. Jadi kita selesaikan anggaran sambil dilakukan lobi-lobi, rapat konsultasi pimpinan, baru setelah itu kita lakukan rapat secara terbuka," ungkapnya.

Baca juga: Oknum Densus 88 Diduga Buntuti Febrie Adriansyah Jampidsus Kejagung saat Makan Malam di Restoran

Bambang juga mengakui kasus itu menjadi peristiwa yang menarik dan diperhatikan oleh masyarakat.

Sehingga, ia ingin pihaknya mengklarifikasi hal tersebut agar semua menjadi jelas.

"Kalau ini kan menjadi berita yang menarik, isu yang menarik, dan itu menimbulkan banyak spekulasi dengan tataran yang agak berbeda, tapi spekulasi muncul seperti kasus Sambo toh. Atau kasus Duren Tiga. Peristiwa Duren Tiga kan juga menimbulkan spekulasi yang banyak," katanya.

"Izinkan komisi III untuk mengklarifikasi ini agar semua jelas, jadi saya juga tidak kalau aku berpendapat hari ini kan juga tentu saya juga pakai opini toh, persepsi toh, itu keliru. Nanti bisa salah malah memperburuk situasi. Jadi seperti dulu saja, kita perjelas nanti dalam rapat di Komisi III DPR," sambungnya.

Tanggapan Menko Polhukam

Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Hadi Tjahjanto menanggapi dugaan anggota Densus 88 Polri membuntuti Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Febrie Adriansyah.

Hadi mengatakan Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo telah menghadap Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).

“Kemarin juga saya melihat saat di acara SPBE, Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik, saya lihat berdua kelihatannya sudah menghadap Bapak Presiden, tapi yang dibicarakan saya tidak tahu, dari jauh saja,” kata dia kepada wartawan di Jakarta, Selasa (28/5/2024), dipantau dari YouTube Kompas TV.

“Mudah-mudahan ke depan ini semuanya bisa berjalan dengan baik, kita lihat nanti hasil pendalamannya.”

Hadi juga mengaku yakin permasalahan-permasalahan yang ada bisa diselesaikan dengan baik, terlebih selama ini Kapolri dan Jaksa Agung terlihat sering bersama.

“Saya yakinlah dengan melihat Pak Kapolri dan Pak Jaksa Agung ke sana-sini juga bersama, dengan saya juga iya, saya kira permasalahan-permasalahan bisa diselesaikan.”

Ia mengatakan kedua pimpinan institusi tersebut sampai sekarang masih terus menjalankan fungsinya masing-masing.

“Situasinya juga aman terkendali, komunikasi juga baik.”

“Dengan isu yang tadi disampaikan bahwa saat ini terus dilakukan pendalaman, penyelidikan, apa yang terjadi yang sebetulnya,” tambahnya.

Saat ini, lanjut Hadi, Jaksa Agung dan Kapolri terus menjaga muruah masing-masing dan tetap saling menguatkan, saling mengisi antara dua institusi. Sebab, kata dia, tugas sebagai criminal justice system tetap harus dikerjakan.

“Pendalaman ini terus kita lakukan, karena marwahnya ini sangat diperlukan untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan kriminal.”

“Saya pun sudah berbicara dengan kedua pimpinan ini dan tetap fokus pada pelaksanaan tugas sesuai tugasnya masing-masing,” tuturnya.

Kronologi Jampidsus Dikuntit

Diberitakan sebelumnya, Jampidsus Febrie Adriansyah diduga dikuntit sejumlah anggota Densus 88 Polri di sebuah restoran di Jakarta Selatan pada Minggu, 19 Mei 2024.

Dilansir Kompas.id, dua orang yang mengetahui peristiwa itu bercerita bahwa kejadian itu terjadi sekitar pukul 20.00 WIB atau 21.00 WIB.

Aksi pengintaian kemudian diketahui oleh Polisi Militer yang telah ditugaskan mengawal Febrie semenjak Kejaksaan Agung (Kejagung) mengusut kasus korupsi timah senilai Rp271 triliun.

Dilansir Tribunnews.com, anggota Densus 88, Bripda IM, terciduk saat membuntuti Febrie.

Ia menyamar sebagai karyawan perusahaan BUMN dengan inisial HRM.

Berdasarkan informasi yang diterima, IM saat itu tengah menjalankan misi "Sikat Jampidsus."

Aksi tersebut tidak dilakukan IM seorang diri.

Ia diduga menjalankan misi tersebut bersama lima orang lainnya yang diduga dipimpin oleh seorang perwira menengah kepolisian.

 

Baca berita lainnya di Google News

Ikuti dan baca berita menarik lainnya di saluran WhatsApp Tribunsumsel.com

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kata Jokowi setelah Panggil Kapolri dan Jaksa Agung Buntut Dugaan Densus 88 Kuntit Jampidsusa

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved