Berita Viral

Sosok Devi Karmawan, Mayat Ditemukan Dalam Toren Air di Pondok Aren, Terungkap dari Tato di Badan

Inilah identitas Devi Karmawan (27), mayat pria yang ditemukan membusuk di dalam toren di Pondok Aren, Tangerang Selatan, menghilang 2 hari

|
Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Weni Wahyuny
shutterstock
Ilustrasi pria- Inilah identitas Devi Karmawan (27), mayat pria yang ditemukan membusuk di dalam toren di Pondok Aren, Tangerang Selatan, menghilang 2 hari 

TRIBUNSUMSEL.COM - Inilah identitas mayat pria yang ditemukan membusuk di dalam toren di Pondok Aren, Tangerang Selatan.

Adapun sosoknya diketahui bernama Devi Karmawan (27) yang ditemukan tetangganya Sutrisno (46) di rumahnya, pada Senin (27/5/2024).

Diketahui, Devi sempat dinyatakan menghilang selama 2 hari.

Baca juga: Cerita Sutrisno Warga Pondok Aren Gosok Gigi hingga Wudu Pakai Air Toren, Kaget Ternyata Ada Mayat

Untuk memastikan identitas mayat, keluarga korban menyebut ada tato tulisan 'Devoy' di tubuh Devi, letaknya di punggung.

"Untuk identitasnya belum diketahui, cuma dia memiliki tato 'Devoy' di punggung sebelah kanan," kata Kapolsek Pondok Aren Kompol Bambang Askar, dilansir dari Tribunnews.com.

Diketahui, rumah duka Devi berjarak kurang lebih 100 meter dari TKP.

Di rumah duka Devi pada pukul 11.48 WIB, sejumlah pelayat mulai berdatangan untuk berbelasungkawa kepada keluarga.

Pihak keluarga belum memberikan keterangan karena masih syok dan menunggu kedatangan jenazah Devi.

Sementara, toren berwarna oranye ini tepat berada di belakang rumah Sutrisno.

Baca juga: Kronologi Sopir Mobil Fortuner Lindas Balita 2 Tahun hingga Meninggal di Sidoarjo, Melaju Masuk Gang

Betapa terkejutnya Sutrisno saat tahu toren itu berisi mayat.

Pasalnya, air di dalam toren itu digunakan untuk keperluan sehari-hari keluarganya.

“Sempat pakai mandi, gosok gigi, wudhu juga,” ujar Sutrisno saat ditemui di tempat kejadian perkara (TKP), Selasa (28/5/2024).

Awal Mula Ditemukan

Penemuan mayat ini bermula pada Minggu (26/5/2024) saat istri Sutrisno mengeluhkan soal airnya yang terasa bau dan tampak keruh.

Istri Sutrisno meminta suaminya untuk menguras toren. Tetapi, dia menolak karena baru beberapa waktu lalu menguras toren.

Di lain hari, yakni Senin (27/5/2024), aroma air di rumah Sutrino mulai sangat tidak sedap dan terasa licin.

Oleh karena itu, Sutrino dan mertuanya, Abu Suud (60), mengecek toren yang ada di belakang rumah dengan melewati kediaman tetangga.

Pemilik rumah bernama Sutrisno (46) saat menunjukkan posisi toren yang ada di belakang rumahnya. Di dalam toren tersebut, ditemukan mayat pria pada Senin (27/5/2024).
Pemilik rumah bernama Sutrisno (46) saat menunjukkan posisi toren yang ada di belakang rumahnya. Di dalam toren tersebut, ditemukan mayat pria pada Senin (27/5/2024). (KOMPAS.com/BAHARUDIN AL FARISI)

Mengingat usia Abu yang telah senja, Sutrisno lebih dulu mengecek toren dengan memutar penutup penampungan air itu sebanyak dua sampai tiga kali putaran.

“Sebelum buka, ditutup toren itu ada lalat hijau, cuma ada tiga atau berapa (lalat). Saya buka, dua sampai tiga putaran.

Pas dibuka, 'wah, ini mah bukan bangkai yang saya curigai (cicak)',” ujar Sutrisno.

Sebab, sepenglihatan Sutrino, bangkai yang ia kira binatang cicak ini berukuran sebesar bantal tidur.

“Langsung ngomong ke bapak.

'Pak, itu bukan bangkai cicak seperti yang saya curigai, sebesar bantal'. Terus, bapak saya ke atas. Dibuka tuh sama bapak saya, 'wah, ini bangkai orang',” tutur dia.

“Kaget saya langsung. 'Ini di sini (punggung) ada tato, terus ada kelihatan kuping sama rambut', 'yang benar, Pak?', 'iya ini bangkai orang'.

Terus saya teriak, saya suruh turun,” imbuh Sutrisno melanjutkan.

Penemuan mayat ini langsung Sutrino laporkan kepada pemangku wilayah setempat dan diteruskan kepada Polsek Pondok Aren.

Pakai Air untuk Mandi dan Gosok Gigi

Pemilik rumah bernama Sutrisno (46) mengungkapkan, dia dan keluarga sempat memakai air yang berasal dari toren rumahnya untuk kebutuhan sehari-hari.

Ia tak mengetahui saat itu ada mayat pria di dalam toren air rumahnya.

“Sempat pakai mandi, gosok gigi, wudhu juga,” ujar Sutrisno saat ditemui di tempat kejadian perkara (TKP), Selasa (28/5/2024).

Setelah mengetahui di dalam toren terdapat jasad pria, Sutrino mengaku tidak bisa tidur semalaman. “Sampai enggak bisa tidur saya,” kata Sutrisno.

Penemuan mayat ini bermula pada Minggu (26/5/2024) saat istri Sutrisno mengeluhkan soal airnya yang bau dan keruh. Istri Sutrisno meminta suaminya untuk menguras toren.

Baca juga: Curhat Suharsono, Kawan Pegi Sesama Kuli Bangunan Diteror Banyak Nomor Buntut Bela Tersangka

Namun, Sutrisno menolak karena toren itu baru dikuras beberapa waktu lalu. Keesokan harinya, Senin (27/5/2024), aroma air di rumah Sutrino semakin berbau dan terasa licin.

Oleh karena itu, Sutrisno dan mertuanya, Abu Suud (60), mengecek toren yang ada di belakang rumah dengan melewati kediaman tetangga.

Mengingat usia Abu yang telah senja, Sutrisno lebih dulu mengecek toren dengan memutar penutup penampun air itu sebanyak dua sampai tiga kali putaran.

“Sebelum buka, ditutup toren itu ada lalat hijau, cuma ada tiga atau berapa (lalat). Saya buka, dua sampai tiga putaran.

Pas dibuka, 'wah, ini mah bukan bangkai yang saya curigai (cicak)',” ujar Sutrisno.

Sebab, sepenglihatan Sutrino, bangkai yang ia kira binatang cicak ini berukuran sebesar bantal tidur.

“Langsung ngomong ke bapak. 'Pak, itu bukan bangkai cicak seperti yang saya curigai, sebesar bantal'.

Terus, bapak saya ke atas. Dibuka tuh sama bapak saya, 'wah, ini bangkai orang',” tutur dia.

“Kaget saya langsung. 'Ini di sini (punggung) ada tato, terus ada kelihatan kuping sama rambut', 'yang benar pak?', 'iya ini bangkai orang'. Terus saya teriak, saya suruh turun,” imbuh Sutrisno.

Penemuan mayat ini langsung dilaporkan kepada pemangku wilayah setempat dan diteruskan kepada Polsek Pondok Aren.

Polisi akan cek CCTV

Kapolsek Pondok Aren Kompol Bambang Askar sebelumnya mengatakan pihaknya masih mencari tahu cara korban masuk ke dalam toren tersebut. Pihak kepolisian, lanjut dia, akan menyisir CCTV untuk mencari tahu aktivitas korban sebelum ditemukan tewas membusuk.

"Kemungkinan orang itu masuk sendiri, kemungkinan. Kan di dalam itu ada pelampung yang otomatis itu. Kami akan tindak lanjuti, kalau kita tahu hasil autopsi, nanti kita akan simpulkan siapa dia, kapan matinya berapa hari kenapa orang itu ada di situ," kata dia.

"Pasti itu sebagai sarana salah satu upaya penyelidikan kami sesuai dengan pasal 184 KUHAP kita akan mencari minimal dua alat bukti dari keterangan saksi, keterangan ahli, surat, petunjuk. Petunjuk ini adalah salah satunya hasil record CCTV di sekitar situ," imbuhnya.

Baca berita lainnya di google news

Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved