DPO Kasus Vina Cirebon Ditangkap

4 Poin Bantahan Kartika Ibunda Pegi DPO Ditangkap Kasus Pembunuh Vina Cirebon, Tak Sesuai Ciri-Ciri

Berikut poin bantahan-bantahan yang diutarakan Kartini sang ibunda terkait penangkapan Pegi alias Perong DPO pembunuhan Vina Cirebon, berani sumpah.

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Moch Krisna
eki yulianto/tribunjabar
Ibu Pegi, Kartini. Berikut poin bantahan-bantahan yang diutarakan Kartini sang ibunda terkait penangkapan Pegi alias Perong DPO pembunuhan Vina Cirebon, berani sumpah. 

TRIBUNSUMSEL.COM- Kartika, ibunda Pegi Setiawan alias Perong, DPO kasus pembunuhan Vina dan Eki yang ditangkap yakin anaknya tak terlibat.

Ibunda Pegi pun membeberkan sejumlah bantahan atas dugaan keterlibatan putranya dalam pembunuhan Vina dan Eki pada tahun 2016 lalu.

Demi meyakinkan hal itu, Kartika sampai menemui Pegi di Malpolda Jawa Barat untuk menanyakan kebenaran terkait keterlibatan anaknya.

Diketahui sebelumnya, Pegi alias Perong, diduga pelaku utama pembunuhan Vina dan Eki berhasil ditangkap di Bandung, Jawa Barat, pada Selasa (21/5/2024) malam.

Baca juga: Pegi Baru 5 Hari Ngontrak di Bandung, Ketua RT Kaget Ternyata DPO Kasus Pembunuhan Vina Dicari-cari

 

Setelah ditangkap, Pegi pun langsung ditetapkan sebagai tersangka di Polda Jabar.

Kartini tak terima dengan penetapan tersangka oleh polisi.

Berikut poin bantahan-bantahan yang diutarakan Kartini terkait penangkapan Pegi.

1. Tak sesuai dengan ciri-ciri DPO

Sebelumnya, Polda Jabar telah mengedarkan ciri-ciri ketiga DPO kasus pembunuhan Vina Cirebon di media sosial.

Kartini pun membantah bahwa foto Pegi yang beredar luas di media sosial merupakan wajah anaknya.

Diakui sang ibu, ciri-ciri pelaku DPO yang diumumkan polisi berbeda dengan yang dimiliki Pegi.

"Anak saya mah kulitnya hitam, gelap, pendek, rambutnya lurus enggak sama kayak di foto. Usianya 27 tahun," ujar Kartini seperti dilansir TV One yang tayang pada Jumat (24/5/2024) pagi.

Baca juga: Tampang Lesu Pegi Setiawan DPO Pembunuhan Vina Cirebon saat Ditangkap, Tangan Dipasang Kabel Ties

Kartini tak bisa menunjukkan foto anaknya kepada publik.

Pasalnya, ia mengaku semua foto-foto Pegi disita oleh pihak kepolisian untuk bahan pemeriksaan.

"Sementara saya enggak punya HP buat menyimpan foto Pegi," tambahnya.

2. Saat kejadian ada di Bandung

Kartini juga menegaskan, bahwa saat peristiwa tragis pembunuhan Eki dan Vina terjadi pada tahun 2016, Pegi tidak berada di Cirebon.

"Pada 27 Agustus 2016, Pegi sudah bekerja di Bandung menjadi kuli bangunan, dan saat kejadian itu terjadi, Pegi tidak ada di Cirebon," ujarnya.

Menurut Kartini, Pegi mulai bekerja di Bandung tiga bulan sebelum kasus pembunuhan tersebut terjadi dan baru kembali ke Cirebon empat bulan kemudian, tepatnya pada bulan Desember 2016.

Sebelumnya, ramai isu liar Pegi disebut merupakan anak orang berkuasa hingga punya jabatan di pihak keamanan sebagai anggota polisi.

Faktanya latar belakang keluarga Pegi Setiawan ternyata dari orang sederhana, yakni sebagai buruh kuli bangunan.

3. Bukan anggota geng motor

Kartini membantah bahwa Pegi merupakan anggota geng motor.

Diketahui, para pelaku pembunuhan Vina dianggap tergabung ke dalam geng motor.

Anaknya juga tak memiliki banyak teman dan suka bergaul.

"Enggak (bukan geng motor). Paling dia pergi naik motor ya kerja. Pas pulang kerja langsung ke rumah," tambahnya.

Baca juga: Permintaan Maaf Pegi DPO Pembunuh Vina Cirebon, Sebut Ikhlas Jadi Tersangka Meski Ngaku Tak Berbuat

Pegi juga jarang pulang ke Cirebon.

Dia lebih sering di Kota Bandung bersama sang ayah.

"Yang di DPO bukan anak saya. Wajahnya beda. Tapi kenapa yang ditangkap anak saya gitu loh," pungkasnya.

4. Pegi, Anaknya Berani Bersumpah

Kartini menanyakan kebenaran terkait dengan perbuatan Pegi kepada Vina pada peristiwa maut 2016 silam.

"Saya sebagai seorang ibu nanya, apakah kamu pernah melakukan hal sekeji itu?" tanya Kartini seperti dilansir dari Tayangan Metro TV pada Kamis (23/5/2024).

Pegi pun membantah bahwa dirinya terlibat dalam pembunuhan Vina.

"Peginya ngomong, "Enggak, mah, Demi Allah, Demi Rasulullah," ujar Kartini menirukan suara Egi.

Egi membantah bahwa dirinya melakukan kejahatan pembunuhan sadis sejoli tersebut.

Namun, kata Kartini, anaknya mengaku ikhlas jika ia ditetapkan sebagai tersangka pada akhirnya dan dijebloskan ke penjara.

"Seandainya Egi dituduh juga enggak apa-apa, seandainya Pegi mati syahid enggak apa-apa, ma. Karena Pegi tidak melakukan kejahatan itu," ujar Egi kala itu kepada Kartini.

Permintaan Maaf Pegi

Terpisah Pegi Setiawan alias Perong, DPO kasus pembunuhan Vina dan Eki di Cirebon tahun 2016, yang kini ditangkap hanya bisa meminta maaf kepada orang tuanya.

Permintaan maaf itu disampaikan Pegi Setiawan langsung kepada ibundanya, Kartini(48) saat membesuknya sehari setelah penangkapan.

Dalam momen tersebut, Kartini memberikan pesan penguatan kepada Pegi agar tetap teguh dalam pendirian.

"Ya, kemarin saya mengunjungi anak kandung saya Pegi Setiawan setelah mendapat kabar dari Ibu Yanti (majikan sekaligus kuasa hukum Pegi) bahwa anak saya ditangkap polisi," ujar Kartini saat diwawancarai TribunJabar di kantor kuasa hukum Pegi di Desa Kepongpongan, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon, Kamis (23/5/2024) petang.

Pegi meminta maaf seakan-akan pertemuan itu adalah yang terakhir.

"Pegi minta maaf ke Mamah dan Bapak," jelas Pegi, sebagaimana dituturkan oleh Kartini.

Pegi merasa dirinya hanya menjadi korban dari kepentingan pihak-pihak tertentu.

"Biarin Pegi jadi tumbal orang-orang penting, pejabat. Pegi kan tidak melakukan apa-apa. Seandainya jika Pegi mati pun, Pegi mati syahid," kata Pegi kepada Kartini.

Baca juga: Saksi Kunci Benarkan Lihat Pegi DPO yang Ditangkap Saat Kejadian Pembunuhan Vina, Pakai Motor Smash

Kartini pun berpesan agar anaknya berani mempertaruhkan nyawanya jika memang ia tidak terlibat dalam kasus pembunuhan tersebut.

"Jika memang kamu tidak melakukan perbuatan itu, walaupun dipaksa untuk mengaku, jangan sampai mengatakan iya," kata Kartini.

Kartini tidak mau, putranya berbohong dan lebih baik hilang nyawa dalam kejujuran.

"Meskipun wajahmu sampai bonyok atau bahkan sampai mati," ucapnya.

Sebagai informasi, kasus pembunuhan dan pemerkosaan Vina di Cirebon kembali menjadi sorotan usai film Vina: Sebelum 7 Hari tayang di bioskop, Rabu (8/5/2024).

Vina dibunuh 11 anggota geng motor di Jalan Raya Talun, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, pada 27 Agustus 2016 malam.

Ia ditemukan tak bernyawa bersama kekasihnya, Eki. Mulanya, keduanya dilaporkan mengalami kecelakaan tunggal. Namun, luka parah di bagian kepala, tubuh, dan kaki, membuat keluarga curiga.

Setelah polisi melakukan penyelidikan dan penyidikan, terkuak bahwa Vina dan Eko merupakan korban pembunuhan. Vina bahkan diperkosa secara bergantian oleh para pelaku.

(*)

Baca berita lainnya di google news

Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved