Anak Bunuh Ibu di Sukabumi

'A, Tolong Bunuh Saya', Permintaan Rahmat ke Tetangga usai Bunuh Ibu di Sukabumi, Tawari Rp330 Ribu

Gelagat tak biasa dari ahmat (26) anak yang tusuk Inas (25) sang ibu pakai garpu tanah di Sukabumi hingga tewas, sempat tidur biarkan jasad semalaman

Penulis: Thalia Amanda Putri | Editor: Weni Wahyuny
Tribun Jabar/M Rizal Jalaludin
Rahmat (pria kaus biru-abu), seorang anak di Sukabumi yang tega menusuk ibunya hingga tewas, Senin (13/5/2024). Usai membunuh ibunya, ia meminta tetangga untuk membunuhnya balik karena merasa bersalah telah bunuh ibunya. 

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Thalia Amanda Putri

TRIBUNSUMSEL.COM - Rahmat (26), seorang anak di Sukabumi, Jawa Barat tega membunuh ibunya, Inas pakai garpu tanah di Sukabumi, Senin (13/5/2024).

Keesokan harinya, Rahmat menemui tetangganya, Pahrudin dan memberikan informasi bahwa ia telah membunuh ibunya sendiri.

Pahrudin mengatakan, sekira pukul 04.00 WIB pagi tadi Rahmat datang ke rumahnya.

Parahnya lagi, Rahmat menyogoknya dengan uang Rp 330.000 ribu dengan mengaku telah menghabisi nyawa Inas.

Baca juga: Rahmat Tidur di Dekat Jasad Ibu setelah Membunuhnya di Sukabumi, Lari ke Rumah Warga Bawa Uang

"Dia bawa uang ke rumah, katanya gini, 'a tolong bunuh saya, saya udah membunuh Ibu saya', gitu ke saya, itu doang," ujar Pahrudin di lokasi.

Pahrudin yang dibuat kaget dengan permintaan pelaku, lantas mendatangi ketua RT setempat dan langsung mengumpulkan warga mendatangi rumah korban.

"Jadi memang pelaku datang ke saya dulu, udah ke saya, saya lapor ke warga lain, saya minta tolong, udah ke situ saya ke pak RT, baru ke keluarganya, saya kurang tahu (kronologinya)," ucap Pahrudin.

Warga yang menemukan Inas meninggal dunia bersimbah darah lantas melaporkan ke polisi.

Sempat Tidur di Dekat Jasad Ibu

Setelah melakukan aksi bejatnya, Rahmat tak lantas kabur, ia malah tidur di kamarnya dengan kondisi badan terdapat bercak darah korban.

Rahmat (baju oranye), pelaku pembunuhan terhadap ibu kandungnya, saat diamankan polisi dan digiring ke tahanan Satreskrim Polres Sukabumi, Selasa (14/5/2024) sore. Ia membunuh ibunya lalu tidur di dekat jasad sang ibu
Rahmat (baju oranye), pelaku pembunuhan terhadap ibu kandungnya, saat diamankan polisi dan digiring ke tahanan Satreskrim Polres Sukabumi, Selasa (14/5/2024) sore. Ia membunuh ibunya lalu tidur di dekat jasad sang ibu (Tribun Jabar/M Rizal Jalaludin)

Korban menderita luka tusuk di dada, muka, leher dan kepala, gigi korban pun ditemukan patah.

"Korban itu setelah bunuh ibunya tidur dulu di kamarnya, karena kamarnya bersebelahan, korban tidur, setelah tidur pagi hari sekira jam 05.00 pagi korban terbangun langsung ke rumah tetangga dengan membawa uang kurang lebih 300 ribu," kata Ali Jupri di Satreskrim, Selasa (14/5/2024) sore dilansir dari Tribun Jabar.

Ditangkap Polisi

Atas aksi kejinya, Kapolsek Kalibunder, Iptu Taufik Hadian menyebut jika pelaku sudah diamankan.

"Udah diamankan, ini lagi olah TKP, iya (bunuh ibu sendiri), korban Inas (45), pelaku anak kandung," kata Taufik kepada Tribun via telepon, Selasa (14/5/2024). Dikutip dari TribunJabar.id

Baca juga: Sadisnya Anak di Sukabumi Tega Tusuk Ibu Pakai Garpu Tanah Hingga Tewas, Kesal Tak Dibelikan Motor

Namun, mengenai kebenaran motif pelaku, polisi saat ini masih melakukan pemeriksaan.

"Nanti, kita periksa dulu, tersangka di kantor, ini kita lagi cek TKP dulu. Kita lagi pastikan dulu, tadi waktu saya ke TKP pelaku langsung diamankan diperiksa," ucap Taufik.

Ketika diamankan, pelaku tampak terlihat seperti orang kebingungan dan terlihat pasrah saat diamankan polisi.

Sedangkan Rahmat dikenakan pasal 338 KUHPidana tentang pembunuhan dengan ancaman pidana penjara paling lama 15 tahun.

Motif Didalami

Kasatreskrim Polres Sukabumi, AKP Ali Jupri, mengatakan, pelaku mengaku marah terhadap ibunya hingga melakukan pembunuhan.

"Informasi awal dari masyarakat bahwa yang bersangkutan telah dibunuh oleh anak kandungnya sendiri. Sementara kami masih mendalami motif daripada pelaku, pengakuan sementara pelaku merasa kesal terhadap ibunya," ujar Ali Jupri.

Rahmat juga meminta Pahrudin untuk mengakui diri sebagai pembunuh Inas dengan imbalan 300 ribu.

"Dia berkata pada tetangganya pak tolong bunuh saya, ini ada uang saya kasih, bunuh saya, saya telah membunuh Ibu saya, (itu) disampaikan oleh tersangka," ucap Ali Jupri.

Ali Jupri menjelaskan, jasad korban kemudian diotopsi untuk menggali informasi lebih dalam.

"Korban dibawa ke rumah sakit RSUD R Syamsudin SH untuk dilakukan otopsi," jelasnya.

Di TKP, polisi mengamankan barang bukti satu garpu tanah yang ditemukan di dapur rumah.

Disinggung soal keinginan pelaku yang tidak dikabulkan ibunya untuk membeli sepeda motor, Ali Jupri menyebut, hal itu merupakan pengakuan lama.

Terkait motif kejadian saat ini, polisi masih melakukan pendalaman.

"Itu semua pengakuan lama, kita udah tanya ke keluarga, warga sekitar, tidak ada, cuman tadi dari pelaku sendiri kita tanya ya marah aja sih sama ibunya, cuma kita masih dalami, kita dalami apa penyebab kemarahan daripada tersangka, cuman kalau masalah motor nggk ada, itu tidak ada," kata Ali Jupri.

Ali Jupri mengatakan, pihaknya akan melibatkan psikolog untuk mengetahui kondisi mental pelaku.

Pelaku terlihat seperti orang linglung saat diinterograsi oleh warga dan kepolisian.

"Sementara dia menyesali perbuatannya, kita tanya apa menyesal? dia diam, kelihatan pelaku sendiri ada keterlambatan dalam berpikir, tapi masih kita dalami dan kita akan panggil psikolog juga untuk mengetahui kondisi pelaku sebenarnya.

Sementara pelaku masih bisa ditanya, berarti kan masih dalam keadaan bisa berkomunikasi dan baik," kata Ali Jupri.

Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com

(*)

Baca juga berita lainnya di Google News

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved