Anak Bunuh Ibu di Sukabumi
6 Fakta Anak Bunuh Ibu Kandung di Sukabumi, Pelaku Sempat Tidur hingga Minta Dibunuh Tetangga
Fakta Rahmat (26) tega menghabisi nyawa ibu kandungnya sendiri karena tak dibelikan motor.
Penulis: Laily Fajrianty | Editor: Weni Wahyuny
TRIBUNSUMSEL.COM - Rahmat (26), pria di Sukabumi, Jawa Barat, tega menghabisi nyawa ibu kandungnya sendiri diduga karena tak dibelikan motor.
Ibunya ditemukan tewas terlentang dan bersimbah darah di dalam kamar tidurnya di Kampung Cilandak, Desa Sekarsari, Kecamatan Kalibunder, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Peristiwa itu terjadi Senin (13/5/2024) namun baru diketahui, Selasa (14/5/2024) pagi.
Perbuatan pemuda itu membuat warga sekitar geram.
Polisi pun bertindak cepat mengamankan Rahmat untuk mempertangungjawabkan perbuatannya.
Berikut sederet fakta-fakta anak tega menghabisi nyawa ibu kandungnya sendiri:
1. Kejadian di Kalibunder, Sukabumi
Peristiwa ini terjadi di Desa Sekarsari, Kecamatan Kalibunder, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Seorang ibu bernama Inas pertama kali diketahui tewas mengenaskan oleh warga sekira pukul 04.15 WIB, Selasa (14/5/2024) subuh.
Nyawa Inas dihabisi oleh Rahmat dengan ditusuk garpu tanah.
Baca juga: Sadisnya Anak di Sukabumi Tega Tusuk Ibu Pakai Garpu Tanah Hingga Tewas, Kesal Tak Dibelikan Motor
Inas ditemukan dalam kondisi telentang bersimbah darah di kamar tidurnya.
Informasi diperoleh, Rahmat tega menghabisi nyawa ibunya sekira pukul 17.30 WIB, Senin (13/5/2024).

2. Diduga Kesal Tak Dibelikan Motor
Adapun motif Rahmat tega menghabisi nyawa ibu kandungnya sendiri.
Kasatreskrim Polres Sukabumi, AKP Ali Jupri, mengatakan, pelaku mengaku marah terhadap ibunya hingga melakukan pembunuhan karena tidak dibelikan motor.
"Informasi awal dari masyarakat bahwa yang bersangkutan telah dibunuh oleh anak kandungnya sendiri. Sementara kami masih mendalami motif daripada pelaku, pengakuan sementara pelaku merasa kesal terhadap ibunya," ujar Ali Jupri. Dikutip dari Tribunjabar.id
Baca juga: A, Tolong Bunuh Saya, Permintaan Rahmat ke Tetangga usai Bunuh Ibu di Sukabumi, Tawari Rp330 Ribu

3. Pelaku Lapor Tetangga
Pahrudin menjadi orang pertama yang mendapatkan informasi Rahmat membunuh ibunya sendiri.
Pahrudin mengatakan, sekira pukul 04.00 WIB pagi tadi Rahmat datang ke rumahnya menyodorkan uang Rp 330.000.
4. Pelaku Minta Dibunuh
Kepada Tribunjabar.id, Pahrudin mengaku pelaku tiba-tiba meminta membuhuhnya dengan mengaku telah menghabisi nyawa Inas.
"Dia bawa uang ke rumah, katanya gini, A tolong bunuh saya. Saya udah membunuh ibu saya, gitu ke saya, itu doang," ujar Pahrudin di lokasi.
Pahrudin yang dibuat kaget dengan permintaan pelaku, lantas mendatangi ketua RT setempat dan langsung mengumpulkan warga mendatangi rumah korban.
"Jadi memang pelaku datang ke saya dulu, udah ke saya, saya lapor ke warga lain, saya minta tolong, udah ke situ saya ke pak RT, baru ke keluarganya, saya kurang tahu (kronologisnya)," ucap Pahrudin.
Warga yang menemukan Inas meninggal dunia bersimbah darah lantas melaporkan ke polisi.
5. Tidur Setelah Bunuh Ibu
Ironisnya, setelah menghabisi nyawa ibunya, pelaku tak lantas kabur, Rahmat justru tidur di rumah dengan kondisi badan dan pakaiannya terdapat bercak darah sang ibu.
Sebelum akhirnya pelaku mendatangi Pahrudin mengaku telah membunuh ibunya sendiri.
"Korban itu setelah bunuh ibunya tidur dulu di kamarnya, karena kamarnya bersebelahan, korban tidur, setelah tidur pagi hari korban terbangun langsung ke rumah tetangga dengan membawa uang kurang lebih 300 ribu," kata Ali Jupri kepada Tribun di Satreskrim, Selasa (14/5/2024) sore.
"Dia berkata pada tetangganya pak tolong bunuh saya, ini ada uang saya kasih, bunuh saya, saya telah membunuh Ibu saya, (itu) disampaikan oleh tersangka," ucap Ali Jupri.
Ali Jupri menjelaskan, korban menderita luka tusuk di dada, muka, leher dan kepala, gigi korban pun ditemukan patah.
"Korban dibawa ke rumah sakit RSUD R Syamsudin SH untuk dilakukan otopsi," jelasnya.
Di TKP, polisi mengamankan barang bukti satu garpu tanah yang ditemukan di dapur rumah.
6. Pelaku Terlihat Linglung
Ali Jupri mengatakan, pihaknya akan melibatkan psikolog untuk mengetahui kondisi mental pelaku.
Pelaku terlihat seperti orang linglung saat diinterograsi oleh warga dan kepolisian.
"Sementara dia menyesali perbuatannya, kita tanya apa menyesal? dia diam, kelihatan pelaku sendiri ada keterlambatan dalam berpikir, tapi masih kita dalami dan kita akan panggil psikolog juga untuk mengetahui kondisi pelaku sebenarnya. Sementara pelaku masih bisa ditanya, berarti kan masih dalam keadaan bisa berkomunikasi dan baik," kata Ali Jupri.
Terhadap pelaku, polisi menerapkan pasal 338 KUHPidana tentang pembunuhan dengan ancaman pidana penjara paling lama 15 tahun.
Sementara, Inas kini di autopsi di RSUD Syamsudin Sukabumi, Selasa (14/05/2024).
Korban tiba di RSUD ruang jenazah RSUD Syamsuddin, sekitar pukul 16.30 WIB menggunakan mobil ambulans Puskesmas dan dikawal polisi setempat.
Terkini jenazah korban sedang dilakukan pemeriksaan oleh dokter khususnya forensik dr. Nurul Aida Fathia untuk kepentingan penyidikan.
Baca juga berita lainnya di Google News
Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com
Anak Bunuh Ibu di Sukabumi
Rahmat Pembunuh Ibu di Sukabumi
Anak Bunuh Ibu
Pembunuhan di Sukabumi
Sukabumi
Tribunsumsel.com
Pengakuan Rahmat Tega Habisi Ibu Kandung di Sukabumi, Ngaku Kesal Karena Sering Dimarahi |
![]() |
---|
Penyebab Rahmat Pemuda di Sukabumi Bunuh Ibu Kandung Pakai Garpu Tanah, Diduga Tak Dibelikan Motor |
![]() |
---|
Kagetnya Pahrudin Ditawari Rahmat Pria di Sukabumi Rp 300 Ribu Habisi Dirinya Usai Bunuh Ibu Kandung |
![]() |
---|
Sosok Inas, Ibu di Sukabumi Tewas Dibunuh Anak Diduga Kesal Tak Dibelikan Motor, Ditusuk Garpu Tanah |
![]() |
---|
'A, Tolong Bunuh Saya', Permintaan Rahmat ke Tetangga usai Bunuh Ibu di Sukabumi, Tawari Rp330 Ribu |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.