Berita OKI Mandira

OKI Konsisten Tekan Angka Stunting  Melalui 8 Aksi Konvergensi

Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana OKI, Saparudin menyampaikan 8 aksi konvergensi penurunan stunting.

Editor: Sri Hidayatun
winando/tribunsusmel.com
Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir melalui Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) terus konsisten dalam melaksanakan aksi konvergensi penurunan stunting. 

TRIBUNSUMSEL.COM, KAYUAGUNG- Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir melalui Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) terus konsisten dalam melaksanakan aksi konvergensi  penurunan stunting dengan  melaksanakan rapat koordinasi rembuk stunting tingkat Kabupaten OKI 2024. 

Dikatakan Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana OKI, Saparudin menyampaikan 8 aksi konvergensi penurunan stunting.

Diantaranya dimulai dari analisis situasi, perencanaan, pelaksanaan program, penguatan regulasi, pembinaan kader pembangunan manusia (KPM), penguatan manajemen sampai review kinerja tahunan percepatan penurunan stunting. 

"Rembuk stunting ini kita lakukan untuk memastikan integrasi pelaksanaan intervensi penurunan stunting secara bersama-sama antara seluruh komponen, baik itu pemerintah daerah, pemerintah desa, lembaga non pemerintah dan masyarakat," kata dia.

Berdasarkan peraturan presiden 72 tahun 2021 tentang percepatan penurunan stunting, ditargetkan angka prevalensi stunting di Indonesia pada tahun 2024 sebesar 14 persen.

Sedangkan untuk Provinsi Sumatera Selatan tahun 2024 angka prevalensi stunting ditargetkan sebesar 14,33 persen.

Khususnya di Kabupaten Ogan Komering Ilir, Berdasarkan SSGI tahun 2022, prevalensi stunting di Kabupaten Ogan Komering Ilir turun dari 32,2 persen di tahun 2021 menjadi 15,1 persen atau turun sebanyak 17,1 persen di tahun 2022.

Baca juga: Penjabat Bupati Ogan Komering Ilir Jadi Bapak Asuh Anak Stunting

Baca juga: Disnaker Prabumulih Beri Pelatihan Keluarga Stunting dan Disabilitas, Buat Roti dan Menjahit

Berdasarkan Pendataan keluarga tahun 2023 jumlah keluarga beresiko stunting mengalami penurunan pada Semester 1 berjumlah 39,73 persen, di Semester 2 berjumlah 34,50 persen.

"Terima kasih dan penghargaan yang tinggi kepada semua penggerak atas upaya percepatan penurunan stunting di Kabupaten OKI yang telah melakukan berbagai upaya dan inovasi program demi mendukung visi dan misi Kabupaten OKI,"

"Saya berharap, semua pihak bisa dapat terus memperkuat sinergitas sehingga Kabupaten OKI bisa konsisten untuk menurunkan prevelensi stunting hingga mampu mencapai target nasional prevalensi angka 14 persen." ucap Asmar.

Sementara itu perwakilan BKKBN Sumsel, M. Jumliadi menyebut perjuangan mencegah dan menurunkan stunting ini tidak sulit selama koordinasi, komunikasi dan kerjasama yang baik dari semua pihak. 

"Tantangan tentu selalu ada, namun jadikan tantangan tersebut sebagai semangat dan dorongan kita semua dalam menjalankan komitmen bersama," paparnya.

Diharapkan ke depannya, upaya dalam pencegahan dan penurunan stunting yang ada di OKI dapat terwujud.

"Semoga kita tetap semangat dan optimis dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab sebagai pelayan masyarakat," harapannya.

Dalam kesempatan tersebut juga dilakukan pemberian SK PPPK PLKB (penyuluh lapangan keluarga berencana) kepada 45 orang yang ditempatkan dimasing-masing kecamatan yang ada di Kabupaten Ogan Komering Ilir.

Baca berita menarik lainnya di google news

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved