Seputar Islam

Sujud Tilawah: Pengertian, Bacaan Doa Hingga Tata Cara Pelaksanaannya, Lengkap

Artikel ini menjelaskan pengertian sujud tilawah lengkap bacaan doa hingga tata cara pelaksanaannya.

Tribun Sumsel
Sujud Tilawah: Pengertian, Bacaan Doa Hingga Tata Cara Pelaksanaannya, Lengkap 

TRIBUNSUMSEL.COM- Sujud Tilawah merupakan bentuk dari mengimani kebesaran Allah SWT.

Sujud Tilawah adalah sujud yang dilakukan disebabkan adanya bacaan Al-Qur'an, yaitu bacaan ayat-ayat sajdah atau sajadah.

Hukum sujud tilawah adalah sunah, berdasarkan hadits berikut,

“Diriwayatkan dari Umar ra., ia berkata: Hai sekalian manusia, kita tidak diperintah untuk bersujud, barangsiapa yang bersujud ia mendapat pahala, dan barangsiapa yang tidak bersujud ia tidak berdosa.” [HR. al-Bukhari].

Namun bagi penganut mazhab Hanafi, hukum dari sujud tilawah adalah wajib bagi yang membaca ayat-ayat sajdah maupun yang mendengarkannya.

Ayat sajadah hanya terdapat dalam 15 ayat dalam al-Qur’an, namun jumlah ini masih diperselisihkan dikalangan para ulama

Dalam putusan tajrih Muhammadiyah menerangkan, ada 15 ayat sajdah, yakni, surat al-A’raf (7): 206, surat alRa’d (13): 15, surat al-Nahl (16): 50, surat al-Isra’ (17): 107, surat Maryam (19): 58, surat al-Hajj (22): 18, surat al- Hajj (22): 77, surat al-Furqan (25): 60, surat al-Naml (27): 26, surat al-Sajdah (32): 15, surat Shad (38): 24, surat Fushshilat (41): 38, surat al-Najm (53): 62, surat al-Insyiqaq (84): 21, dan surat al-Alaq (96): 19.

Adapun waktu sujud tilawah dilakukan umat muslim apabila membaca atau mendengarkan imam membaca ayat-ayat sajdah yang terdapat dalam Al Quran.


[Dalil Sujud Tilawah]

Melakukan sujud tilawah hukumnya adalah sunnah sebagaimana hadits berikut

“Diriwayatkan dari Umar ra., ia berkata: Hai sekalian manusia, kita tidak diperintah untuk bersujud, barangsiapa yang bersujud ia mendapat pahala, dan barangsiapa yang tidak bersujud ia tidak berdosa.” [HR. al-Bukhari].

Keutamaan sujud tilawah ini disebutkan dalam salah satu hadis yang artinya,

“Jika anak Adam membaca ayat sajadah, lalu dia sujud, maka setan akan menjauhinya sambil menangis. Setan pun akan berkata-kata: “Celaka aku. Anak Adam disuruh sujud, dia pun bersujud, maka baginya surga. Sedangkan aku sendiri diperintahkan untuk sujud, namun aku enggan, sehingga aku pantas mendapatkan neraka.” (HR. Muslim).

Hukum sujud tilawah adalah sunnah (dianjurkan), dan tidak wajib. Dalil yang tentang tidak wajibnya sujud tilawah adalah hadis muttafaqun ‘alaih (diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim).

Dari Zaid bin Tsabit, beliau berkata,

“Aku pernah membacakan pada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam surat An Najm, (tatkala bertemu pada ayat sajadah dalam surat tersebut) beliau tidak bersujud.” (HR. Bukhari dan Muslim).


[Tata Cara Sujud Tilawah]

Dalam tata cara sujud tilawah, para ulama bersepakat bahwa sujud tilawah dilakukan cukup dengan sekali sujud dengan gerakan sujud yang sama seperti sujud ketika sedang solat.

Kemudian, berdasarkan pendapat yang kuat, tata cara sujud tilawah adalah tidak disyari’atkannya takbiratul ihram dan juga tidak disyari’atkan untuk salam.

Dalam hal ini, Ibnu Taimiyah mengatakan,

“Sujud tilawah ketika membaca ayat sajadah tidaklah disyari’atkan untuk takbiratul ihram, juga tidak disyari’atkan untuk salam. Inilah ajaran yang sudah ma’ruf dari

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, juga dianut oleh para ulama salaf, dan inilah pendapat para imam yang telah masyhur.” (Majmu’ Al Fatawa).

Lalu, disyariatkan pula untuk bertakbir ketika hendak sujud dan bangkit dari sujud. Hal ini berdasarkan dari hadis Wa-il bin Hujr, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa mengangkat kedua tangannya ketika bertakbir. Beliau pun bertakbir ketika sujud dan ketika bangkit dari sujud.” (HR. Ahmad, Ad Darimi, Ath Thoyalisiy).


[Bacaan Saat Sujud Tilawah]

Ada tiga pilihan bacaan yang bisa kita baca ketika akan melakukan sujud tilawah, seperti dirangkum dari beberapa riwayat.

1. Dari Hudzaifah, yang menceritakan tata cara shalat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan ketika sujud beliau membaca:

“Subhaana robbiyal a’laa”

Artinya: Maha Suci Allah Yang Maha Tinggi] (HR. Muslim).

2. Kemudian dalil dari ‘Aisyah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa membaca doa sujud:

“Subhaanakallahumma robbanaa wa bi hamdika, allahummagh firliy.”

Artinya: Maha Suci Engkau Ya Allah, Rabb kami, dengan segala pujian kepada-Mu, ampunilah dosa-dosaku] (HR. Bukhari dan Muslim).

3. Hadis dari ‘Ali bin Abi Tholib, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika sujud membaca:

“Allahumma laka sajadtu, wa bika aamantu wa laka aslamtu, sajada wajhi lilladzi kholaqohu, wa showwarohu, wa syaqqo sam’ahu, wa bashorohu. Tabarakallahu ahsanul kholiqiin.”

Artinya: Ya Allah, kepada-Mu lah aku bersujud, karena-Mu aku beriman, kepada-Mu aku berserah diri. Wajahku bersujud kepada Penciptanya, yang Membentuknya, yang Membentuk pendengaran dan penglihatannya. Maha Suci Allah Sebaik-baik Pencipta] (HR. Muslim).

Baca juga: Doa Sujud Sahwi Lengkap Tulisan Latin dan Artinya, Amalan Jika Lupa Gerakan atau Rakaat Sholat

Baca juga: Doa Walimatussafar Haji Arab Latin dan Arti Lengkap Bacaan Zikir Jelang Keberangkatan ke Tanah Suci

Baca juga: Arti Allahumma Inni As Aluka Min Fadlika Wa Rahmatika, Doa Rasulullah ketika Tidak Memiliki Apa pun

Baca artikel dan berita Tribun Sumsel lainnya langsung dari google news

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved