Berita Viral

6 Fakta Ahmad Saugi Viralkan Bocah di Bojonggede Nangis Kelaparan, Sempat Terancam di Penjara

Fakta Ahmad Saugi, konten kreator yang merekam video pilu seorang bocah di Bojonggede menangis kelaparan jadi sorotan. Dinilai melanggar hukum

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Moch Krisna
Tiktok/Ahmad Saugi
Fakta Ahmad Saugi, konten kreator yang merekam video pilu seorang bocah di Bojonggede menangis kelaparan jadi sorotan. Dinilai melanggar hukum 

TRIBUNSUMSEL.COM- Sosok Ahmad Saugi, konten kreator yang merekam video pilu seorang bocah di Bojonggede menangis kelaparan jadi sorotan.

Ahmad Saugi dinilai telah melanggar hukum karena tindakannya tersebut.

Belakangan viral video G, seorang bocah yang menangis mengaku kelaparan di perkarangan rumahnya.

Baca juga: Rezeki G, Bocah Viral Menangis Kelaparan di Bojonggede, Dapat Bantuan Pemerintah, Didaftarkan BPJS

Bukan sambutan, Gibran justru mendapatkan bentakan dari sang ibu.

Ahmad Saugi selaku perekam pun mengunggah video pertemuannya dengan Gibran ke TikTok.

Imbas dari viralnya video soal Gibran yang diunggah Ahmad Saugi, Gibran sekeluarga jadi banyak dapat atensi.

Berikut 6 Fakta Ahmad Saugi, konten kreator yang merekam video bocah menangis kelaparan di Bojonggede.

1. Awal Mula Ahmad Saugi Rekam G, Bocah Kelaparan

konten Ahmad Saugi yang merekam Gibran bocah Bojonggede kelaparan viral di linimasa.

Dalam video terlihat Gibran menangis histeris di depan rumahnya karena lapar.

Mengetahui anaknya lapar, ibunda Gibran malah memarahinya.

"Aku udah lapar mah," teriak Gibran.

"Cari sendiri, gue enggak punya duit, cari sendiri," kata seorang wanita di dalam rumah diduga ibunda Gibran.

Pasca-kejadian tersebut, Saugi pun berinisiatif mengajak Gibran dan dua adiknya untuk makan di restoran cepat saji.

Saugi juga memberikan beberapa makanan dan kebutuhan sehari-hari untuk Gibran.

Baca juga: Kisah Pilu Gibran Bocah di Bojonggede Bogor Disiksa Ibu, Hanya Diberi Makan Garam Saat Kelaparan

Sementara itu, Ahmad Saugi sempat memviralkan seorang anak bernama Gibran sedang menangis histeris di depan rumah diduga karena kelaparan.

Akan tetapi video yang sempat diunggah di akun TikTok @ahmadsaugi31 itu sekarang ini sudah menghilang.

2. Sempat Terancam Dipenjara

Konten kreator atau pemilik akun TikTok @ahmadsaugi31 bernama Ahmad Saugi terancam dipenjara.

Kepala Desa (Kades) Mohammad Agus tidak terima dengan perbuatan tersebut sehingga melaporkan pemuda itu.

Karena respon yang dinilai kurang bijak terhadap Ahmad Saugi itulah sosok Mohammad Agus membuat marah banyak orang.

Kedua orang ini berselisih dan sampai membawa masalah tersebut ke ranah hukum.

Ia dianggap melanggar aturan dan diancam akan ditangkap polisi.

"Ada banyak hal yang tersirat di dalam video itu, yang jelas si pelaku itu tidak ada izin, udah jelas itu ya bilamana tidak berizin sudah jelas melanggar," ungkapnya, Selasa (7/5/2024), dikutip dari TribunnewsBogor.com.

Ia menambahkan, wajah bocah dalam video tersebut terlihat jelas sehingga Ahmad Saugi dianggap melakukan pelanggaran.

"Makanya kenapa si tiktok itu men-take down, karena ada gambar anak itu, enggak boleh gambar anak diviralkan."

"Artinya ada banyak hal pelanggaran-pelanggaran atas apa yang dilakukan oleh si orang yang memviralkan itu," bebernya.

Setelah Mohammad Agus berdiskusi dengan sejumlah pihak, ia tidak melaporkan Ahmad Saugi dan menyelesaikan masalah ini secara kekeluargaan.

"Kalau saya bilang pada saat itu dia akan dijebloskan, jebloskan. Kita masih ada rasa kemanusiaan tadi, mungkin ada kesalahan yang tidak diketahui. Masih kita maafkan," ucapnya.

3. Minta Maaf

Dalam video terbarunya di TikTok, Ahmad Saugi menyebut dirinya telah salah karena memviralkan kisah Gibran.

Terlihat tertekan, Ahmad Saugi lesu mengungkap kesalahannya karena memviralkan sosok Gibran dan keluarga.

"Dalam hal ini, sebagai pelaku yang menyebarkan video tentang 'abang cuma minta makan' di akun TikTok saya. Dengan ini mengatakan bahwa penyebaran video tersebut telah melanggar hukum ketentuan dan peraturan yang berlaku," kata Ahmad Saugi dilansir TribunnewsBogor.com, Selasa (7/5/2024).

Ada empat poin kenapa konten Ahmad Saugi tentang kisah Gibran kelaparan dianggap melanggar hukum.

Di antaranya adalah:

Tidak berizin dari pihak keluarga yang ada di video ini.

Tidak konfirmasi dan koordinasi dengan lingkungan, tetangga, RT, RW, Pemda dan Kecamatan

Tidak melindungi hak keluarga

Tidak sesuai dengan data dan fakta yang sebenarnya

Atas keviralan kisah Gibran hingga menyedot perhatian satu Indonesia, Ahmad Saugi minta maaf.

"Saya menyadari bahwa perbuatan saya adalah salah dan melanggar hukum. Maka dengan ini saya akan menghapus akun TikTok saya, menghapus akun medsos lainnya yang ada di video tersebut," pungkas Ahmad Saugi.

"Permohonan maaf sebesar-besarnya kepada bapak Hamzah dan tokoh masyarakat dan agama Desa Rawa Panjang, warga setempat, pengurus RT RW setempat, instansi dan pemerintah Rawa Panjang Desa Bojonggede," sambungnya.

4. Hapus Konten Video

Untuk diketahui, Ahmad Saugi adalah TikTokers dengan jumlah pengikut 4338.

Ahmad Saugi beralamat di Cilodong, Depok dan pertama kali mendapatkan video Gibran dari temannya petugas instalasi listrik di Bojonggede.

Kini, video sang bocah tersebut sudah dihapus dari akun media sosialnya.

Melihat video terbaru Ahmad Saugi yang justru meminta maaf padahal sudah membantu Gibran, netizen curiga.

Netizen heran kenapa Saugi yang punya niat baik justru dianggap melanggar hukum.

Karenanya netizen pun menduga Saugi dapat tekanan.

"Jadi kalau mau nolong harus kasi tau rt.rw gitu?'

"Abang udah benar.. negara kita yg salah !!"

Baca juga: 5 Fakta Sebenarnya Kisah G, Bocah di Bojonggede Ngaku Kelaparan, Bantahan Pak RW, Ibu Kabur

"Mas kamu gak salah.kalau GK ada vidio itu mungkin gak ada yg tahu kalau ada anak kecil nangis kelaparan,"

"Tujuan abg ini baik dan sudah betul kenapa harus minta maaf.. lucu nya negri ku,'

"Seharusnya keluarga berterima kasih buat abang ni, karena berkat vidionya kluarga dapat bantuan, tetap smangat ya bang,"

Atas derasnya komentar dan dukungan dari netizen, Saugi pasrah.

"Biarlah hanya Allah yang tau biar fakta di lapangan yang menjawab," tulis Ahmad Saugi.

5. Sosok Ahmad Saugi

Ahmad Saugi diketahui sempat mengekspos rekaman Gibran bocah yang kelaparan dan tak diberi makan oleh ibunya.

Selain sebagai konten kreator, Ahmad Saugi diketahui merupakan petugas PLN setempat.

Sementara itu, Ahmad Saugi yang takut dilaporkan membuat video klarifikasi dan meminta maaf ke perangkat Desa Rawapanjang.

Ahmad Saugi juga menghapus video Gibran menangis dari akun TikToknya.

6. PJ Bupati Sambangi Rumah G

Beberapa hari kemudian, PJ Bupati Bogor, Asmawa Tosepu angkat bicara terhadap kasus bocah kecil bernama Gibran di wilayah Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor.

Ia mengatakan bawahannya sudah mengambil langkah-langkah penanganan terhadap hal itu.

Bahkan, ia mengklaim bawahannya sudah bergerak sebelum kejadian itu menjadi bahan perbincangan.

"Jauh sebelum viral itu sebenarnya camat atau kepala desa sudah melakukan langkah-langkah. Silahkan hubungi pa camat Bojonggede," ujarnya kepada wartawan, Rabu (8/5/2024).

Ia pun kembali menegaskan bahwa jajarannya sudah bergerak untuk menindaklanjuti persoalan ini.

"Tapi kemudian kan namanya media apalagi media sosial itu memviralkan seolah-olah tidak ada langkah pemerintah, tapi sebenarnya sudah dilakukan langkah-langkah yang memang seharusnya dilakukan oleh pemerintah kepada masyarakat," ucapnya.

Baca juga: Sosok Rizka Ibunda G, Bocah di Bojonggede Marah Anaknya Nangis Kelaparan, Kini Kabur Usai Viral

Dapat Bantuan

Sebelumnya, G viral karena sempat berteriak histeris karena kelaparan di perkarangan rumahnya.

Kini, beredar kabar jika sang ibunda dari G diduga kabur setelah video putranya menangis kelaparan viral diperbincangkan.

Sebelumnya, Camat Bojonggede, Tenny Ramdhani mengatakan setelah video viral tersebut pihaknya bergerak untuk mendatangi keluarga Gibran.

Ia pun langsung mengunjungi kediaman keluarga Gibran untuk melihat kondisi sang anak dan memberikan support khususnya kepada ayah dari Gibran yang saat itu ada di rumah.

"Kami memberikan dukungan moril, motivasi kepada bapak Hamzah. Kemudian membawa bantuan baik berupa makanan maupun juga family kit dan lain-lain," ujarnya, Selasa (7/5/2024).

Berdasarkan hasil assessment yang dilakukan, keluarga tersebut masuk dalam kategori tidak mampu yang memerlukan perhatian dari pemerintah.

Kendati demikian, keluarga tersebut tidak masuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) sebagai penerima manfaat dari pemerintah.

"Kami sudah konfirmasi ke RT/RW kenapa tidak didata dan sebagainya. Sebetulnya sudah, namun keluarga belum sempat memberikan data-data yang menjadi prasyarat untuk bisa didaftarkan," katanya.

Kemudian ia melakukan koordinasi dengan Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Bogor, keluarga tersebut untuk didaftarkan sebagai keluarga penerima manfaat.

Ia mengatakan, langkah tersebut diambil untuk jangka panjang dalam memberikan kesejahteraan bagi keluarga yang bersangkutan.

"Alhamdulillah BPJSnya sudah terdaftar, sudah mulai didaftarkan DTKS dan sudah menjdi bagian dari keluarga penerima bantuan secara berkelanjutan," katanya.

Lebih lanjut, ia mengatakan langkah berikutnya adalah akan terus berkomunikasi dengan Dinsos Kabupaten Bogor dalam untuk memberikan perhatian terhadap Gibran.

Begitupun dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk & Keluarga Berencana (DP3A2PKB) untuk memberikan pendampingan lanjutan.

"Di mana di situ ada bidang yang membidangi perlindungan anak. Bidang tersebut kami mohon diusulkan untuk mendampingi anak-anak ini supaya bisa diberikan pendekatan pendampingan bagaimana menguatkan mental-mental mereka sehingga mereka tidak mengalami trauma," katanya.

Pengakuan Ketua RW

Viralnya kisah ini, membuat ketua RW setempat di Desa Rawapanjang, M Ali Akbar mengurai fakta soal identitas keluarga G.

Ibunda G, Rizka (40) merupakan ibu rumah tangga yang juga bekerja serabutan.

Rizka memiliki suami bernama Hamzah (42) yang bekerja sebagai buruh bangunan.

Saat video viral G kelaparan direkam, Hamzah sedang tidak ada di rumah.

"Suami istri kerja. Meskipun serabutan, suami buruh bangunan, si laki rajin kerja pindah-pinda. Jadi mungkin saat itu suami posisi lagi kerja," pungkas M Ali Akbar dilansir TribunnewsBogor.com dari Kompas.com, Rabu (8/5/2024).

Sebelumnya terkait profesi sang ibu, G sempat mengurai cerita.

Dalam konten video Ahmad Saugi yang sudah dihapus, G sempat mengungkap profesi ibunya.

Bukan serabutan, ibunda G ternyata adalah pegawai kafe.

"Ibu kamu kerja?" tanya Ahmad Saugi.

"Iya (kerja) di kafe," jawab G.

"Berarti kamu di rumah bertiga doang? kalau makan gimana?" tanya Ahmad Saugi.

"Kalau makan katanya (mama) 'makan garam', kata mama kalau ayah udah pulang baru makan," pungkas G.

Kesaksian G soal kelaparan itu belakangan dibantah sang Ketua RW.

Menurut Ali, saat video itu direkam kemungkinan Rizka ibunda G belum masak.

Baca juga: Alasan Wanti Ibu Tiri Beri Minum Racun ke Anak Sambung di Riau, Jadi Pelampiasan Kesal Di-KDRT Suami

Sebab selama ini G sering dikasih makan oleh ibunya dan sang ayah pun selalu mengirimkan uang.

"Enggak sesuai dengan yang viral. Itu (G) sering dikasih makan kok. Kan bapaknya ngasih uang. Mungkin istrinya belum belanja, nasib belum matang," ujar Ali.

Adapun terkait penghasilan ayah G, Ali blak-blakan.

Bahwa setiap hari Hamzah selalu mengirimkan uang ke Rizka agar G dan dua adiknya bisa makan.

"Gaji (ayah Gibran) Rp150 ribu perhari. Orang dia (Hamzah ayah G) ngirim ke istri bsia Rp80 ribu perhari. Jadi pas itu (G viral) sebenarnya suami sempat ngirim uang," pungkas Ali.

Kini, pasca G viral, Rizka ternyata belum pulang ke rumah.

Fakta mengejutkan itu diungkap kepala desa Rawapanjang, Mohammad Agus.

Menurut Agus, kini malah muncul masalah baru gara-gara G viral.

"Ada masalah keluarga suami dengan istri. Nah karena viral ini ibunya (Rizka) jadi takut dan pergi. Jadinya malah ada permasalahan baru ini," kata Mohammad Agus.

Fakta tersebut juga diungkap tetangga rumah G, Prabu Hermawan.

Gusar dengan sosok Rizka, Prabu meminta agar aparat mencari keberadaan ibunda G yang seolah lepas tangan.

Karena setelah G viral, Rizka pergi entah ke mana.

"Kalau bisa dicari nih perempuan (ibunda G), karena sudah masuk pasal penelantaran anak, kekerasan lah, kalau saya penginnya begitu," ujar Prabu Hermawan.

Tak cuma mengurai sosok ibunda G, Prabu Hermawan juga menceritakan perilaku Gibran dulu dan sekarang.

Bukan hanya tetangga, Prabu ternyata adalah guru ngaji G.

Diakui Prabu Hermawan, G adalah sosok anak yang cerdas dan cakap.

"Anak ini ikut sama saya itu dari umur lima tahun sebelum sekolah, ngaji normal, sholawat, komat, dzikir, G cerdas," akui Prabu kepada TribunnewsBogor.com.

Namun di awal tahun 2024, G tak lagi mengaji gara-gara diduga permasalahan keluarga.

Diungkap Prabu, orang tua G mulai sibuk dengan urusannya masing-masing.

Terlebih setelah ibunda G bekerja, pendidikan Gibran jadi terbengkalai.

Bahkan G jadi berhenti sekolah padahal baru masuk sekolah di bulan Juli 2023.

"Mulai dia (Rizka) kerja, anak mulai titip sana-sini, sampe G juga engga sekolah di MI (Madrasah Ibtidaiyah) berhenti," imbuh Prabu.

Terakhir, Prabu terkejut karena G viral gara-gara videonya kelaparan dan dimarahi sang ibu.

(*)

Baca berita lainnya di Google News

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved