Seputar Islam
Doa Untuk Orang yang Menunaikan Ibadah Haji Ditujukan ke Orang Ditinggalkan, Lengkap Dalilnya
Doa untuk orang yang menunaikan ibadah haji, ditujukan ke orang ditinggalkan, lengkap dalilnya perlu dipelajari bagi para calon jemaah haji (CJH).
Penulis: Vanda Rosetiati | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUNNEWS.COM - Doa untuk orang yang menunaikan ibadah haji, ditujukan ke orang ditinggalkan, lengkap dalilnya perlu dipelajari bagi para calon jemaah haji (CJH).
Ibadah Haji adalah salah satu rukun Islam yang wajib dilakukan oleh umat Muslim yang mampu secara fisik, finansial, dan logistik.
Ibadah haji dilaksanakan pada bulan Dzulhijjah yaitu bulan ke-12 dalam kalender Hijriah.
Ibadah haji juga menunjukkan kesatuan umat Islam dari berbagai penjuru dunia yang berkumpul di satu tempat demi melaksanakan ibadah yang sama, yaitu mengunjungi Baitullah di Makkah.
Menurut syariat Islam ada beberapa syarat yang harus dipenuhi untuk melakukan ibadah haji, yakni:
Islam: Seorang Muslim harus memeluk agama Islam.
Baligh: Sudah mencapai usia baligh atau dewasa.
Berakal: Memiliki akal yang sehat.
Merdeka: Tidak berada dalam kondisi perbudakan.
Mampu: Memiliki kemampuan fisik, finansial, dan logistik untuk melakukan perjalanan ke Makkah.
Adapun dalil dari Al-Qur’an:
ولله على الناس حج البيت من استطاع إليه سبيلاً ومن كفر فإن الله غني عن العـالمين
“Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah; Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam”. (QS. Ali Imran, 97)
Firman Allah Ta’ala:
وأتموا الحج والعمرة لله فإن أحصرتم فما استيسر من الهدي ولا تحلقوا رؤوسكم حتى يبلغ الهدي محلة فمن كان منكم مريضًا أو به أذًى من رأسه ففدية من صيام أو صدقة أو نسك فإذا أمنتم فمن تمتع بالعمرة إلى الحج فما استيسر من الهدي فمن لم يجد فصيام ثلاثة أيام فى الحج وسبعة إذا رجعتم تلك عشرة كاملة ذلك لمن لم يكن أهله حاضرى المسجد الحرام واتقوا الله واعلموا أن الله شديد العقاب
“Dan sempurnakanlah ibadah haji dan umrah karena Allah. Jika kamu terkepung (terhalang oleh musuh atau karena sakit), maka (sembelihlah) kurban yang mudah didapat, dan jangan kamu mencukur kepalamu sebelum kurban sampai ke tempat penyembelihannya. Jika ada di antaramu yang sakit atau ada gangguan di kepalanya (lalu dia bercukur), maka wajiblah atasnya berfidyah, yaitu berpuasa, atau bersedekah, atau berkurban. Apabila kamu telah (merasa) aman, maka bagi siapa yang ingin mengerjakan umrah sebelum haji (di dalam bulan Haji), (wajiblah dia menyembelih) kurban yang mudah didapat. Tetapi jika dia tidak menemukan (binatang kurban atau tidak mampu), maka wajib berpuasa tiga hari dalam masa haji dan tujuh hari (lagi) apabila kamu telah pulang kembali. Itulah sepuluh (hari) yang sempurna. Demikian itu (kewajiban membayar fidyah) bagi orang-orang yang keluarganya tidak berada (di sekitar) Masjidil Haram (orang-orang yang bukan penduduk kota Mekkah). Dan bertakwalah kepada Allah dan ketauhilah bahwa Allah sangat keras siksa-Nya.” (QS. Al-Baqarah,196)
Ibadah haji dilakukan dengan berkunjung dan melaksanakan beberapa kegiatan di beberapa tempat di Makkah di bulan Dzulhijah.
Kegiatan inti ibadah haji dimulai pada tanggal 8 Dzulhijah ketika umat muslim bermalam di Mina.
Setelah itu dilanjutkan wukuf (berdiam diri) di Padang Arafah pada tanggal 9 Dzulhijah
Ibadah haji diakhiri dengan melempar jumrah pada 10 Dzulhijah.
Doa Menunaikan Ibadah Haji
Dilansir Tribunnews.com, berikut ini doa yang bisa dipanjatkan untuk orang yang hendak pergi haji kepada yang hendak ditinggalkan.
أَسْتَوْدِعُكَ اللَّهَ الَّذِى لاَ تَضِيعُ وَدَائِعُهُ
“Astawdi’ukallaha alladzi laa tadhi’u wa daa-i’uhu"
(Aku menitipkan kalian pada Allah yang tidak mungkin menyia-nyiakan titipannya).
Dalilnya adalah:
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ وَدَّعَنِى رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- فَقَالَ « أَسْتَوْدِعُكَ اللَّهَ الَّذِى لاَ تَضِيعُ وَدَائِعُهُ »
Dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pergi meninggalkanku dan beliau mengucapkan, “Astawdi’ukallaha alladzi laa tadhi’u wa daa-i’uhu (Aku menitipkan kalian pada Allah yang tidak mungkin menyia-nyiakan titipannya)” (HR. Ibnu Majah no. 2825 dan Ahmad 2: 358. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa hadits ini shahih).
Doa orang yang ditinggalkan pada orang yang hendak pergi haji adalah:
أَسْتَوْدِعُ اللَّهَ دِينَكَ وَأَمَانَتَكَ وَخَوَاتِيمَ عَمَلِكَ
“Astawdi’ullaha diinaka, wa amaanataka, wa khowaatiima ‘amalik"
(Aku menitipkan agamamu, amanahmu, dan perbuatan terakhirmu kepada Allah).
Dalilnya adalah:
أَنَّ ابْنَ عُمَرَ كَانَ يَقُولُ لِلرَّجُلِ إِذَا أَرَادَ سَفَرًا ادْنُ مِنِّى أُوَدِّعْكَ كَمَا كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يُوَدِّعُنَا.فَيَقُولُ « أَسْتَوْدِعُ اللَّهَ دِينَكَ وَأَمَانَتَكَ وَخَوَاتِيمَ عَمَلِكَ »
Sesungguhnya Ibnu ‘Umar pernah mengatakan pada seseorang yang hendak bersafar, “Mendekatlah padaku, aku akan menitipkan engkau sebagaimana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menitipkan kami, lalu beliau berkata: “Astawdi’ullaha diinaka, wa amaanataka, wa khowaatiima ‘amalik (Aku menitipkan agamamu, amanahmu, dan perbuatan terakhirmu kepada Allah)”.(HR. Tirmidzi no. 3443 dan Ahmad 2: 7. Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan. Sedangkan Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).
Do’a pada orang yang pergi berhaji:
زَوَّدَكَ اللَّهُ التَّقْوَى وَغَفَرَ ذَنْبَكَ وَيَسَّرَ لَكَ الْخَيْرَ حَيْثُمَا كُنْتَ
“Zawwadakallahut taqwa wa ghofaro dzanbaka wa yassaro lakal khoiro haytsuma kunta"
(Semoga Allah membekalimu dengan takwa, mengampuni dosa-dosamu, dan memudahkanmu di mana saja engkau berada).
Dalilnya adalah:
عَنْ أَنَسٍ قَالَ جَاءَ رَجُلٌ إِلَى النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنِّى أُرِيدُ سَفَرًا فَزَوِّدْنِى. قَالَ « زَوَّدَكَ اللَّهُ التَّقْوَى ». قَالَ زِدْنِى. قَالَ « وَغَفَرَ ذَنْبَكَ ». قَالَ زِدْنِى بِأَبِى أَنْتَ وَأُمِّى. قَالَ « وَيَسَّرَ لَكَ الْخَيْرَ حَيْثُمَا كُنْتَ »
Dari Anas, ia berkata, “Seseorang pernah mendatangi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas berkata pada beliau, “Wahai Rasulullah, aku ingin bersafar, bekalilah aku.” Beliau bersabda, “Zawwadakallahut taqwa (moga Allah membekalimu dengan ketakwaan).” “Tambahkan lagi padaku”, mintanya. Beliau bersabda, “Wa ghofaro dzanbaka (moga Allah ampuni dosamu).” “Tambahkan lagi padaku, demi ayah dan ibuku”, mintanya. Beliau bersabda, “Wa yassaro lakal khoiro haytsuma kunta (moga Allah memudahkanmu di mana saja engkau berada).” (HR. Tirmidzi no. 3444. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih)
Baca juga: 20+ Ucapan Selamat Untuk Orang Berangkat Haji 2024, Sekaligus Titip Doa di Tanah Suci
3 Kategori Doa Dalam Ibadah Haji
Doa dalam ibadah haji merupakan dua hal yang tidak bisa dipisahkan.
Hal ini dikarenakan hampir seluruh rangkaian ibadah berisikan doa-doa.
Nabi Muhammad SAW mengajarkan kita untuk memperbanyak doa dan dzikir saat menunaikan ibadah haji.
Dengan memperbanyak doa dan dzikir ibadah yang dilakukan akan makin khusyuk dan sempurna.
Doa-doa dalam haji menurut ulama terbagi dalam tiga kategori.
Pertama, doa-doa yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW.
Kedua doa-doa yang dilakukan oleh para ulama dan yang terakhir adalah doa-doa yang diformulasikan dan dipilih sendiri oleh para jamaah haji.
Mengingat panjangnya doa-doa yang mesti dibaca oleh para jamaah, maka doa-doa tersebut tidak wajib untuk dihapalkan.
Cukup dengan dibaca, sehingga sangat wajar jika buku panduan haji yang berisikan doa dan dzikir sangat diperlukan.
Demikian artikel mengenai doa orang yang menunaikan ibadah haji kepada orang yang ditinggalkan, lengkap dalilnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com
Baca berita dan artikel menarik lainnya langsung dari google news
Ikuti dan bergabung di saluran WhatsApp Tribunsumsel.com
Seputar Islam
Doa Untuk Orang yang Menunaikan Ibadah Haji
Doa Menunaikan Ibadah Haji
Ibadah Haji
Haji
Doa Dalam Ibadah Haji
Tribunsumsel.com
Bacaan Doa Safar Rumaysho dalam Tulisan Arab, Latin dan Arti: Subhanalladzi Sakh-khoro Lanaa Hadza |
![]() |
---|
Sholawat Syajarotun Nuqud Lengkap Tulisan Arab, Latin, Terjemahan dan Cara Mengamalkannya |
![]() |
---|
Sholawat Quraniyah Lengkap Tulisan Arab, Latin dan Terjemahan Indonesia |
![]() |
---|
Jadwal Puasa Ayyamul Bidh di Bulan Safar 1447 H Beserta Bacaan Niatnya |
![]() |
---|
Doa Bulan Safar Lengkap Tulisan Latin dan Terjemahannya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.