Seputar Islam
Puasa Dzulqadah Berapa Hari? Ini Ketentuan Jumlah Pelaksanaannya Berdasarkan Hadist
Artikel ini berisi infromasi ketentuan jumlah pelaksanaan puasa sunnah Dzulqa'dah.
TRIBUNSUMSEL.COM- Puasa sunnah di bulan Dzulqa'dah atau Zulkaidah dapat dilakukan umat muslim, mengingat Dzulqadah merupakan salah satu dari empat bulan haram.
Hal tersebut sebagaimana hadist berikut:
ﻛُﻞُّ ﻋَﻤَﻞِ ﺍﺑْﻦِ ﺁﺩَﻡَ ﻳُﻀَﺎﻋَﻒُ ﺍﻟْﺤَﺴَﻨَﺔُ ﻋَﺸْﺮُ ﺃَﻣْﺜَﺎﻟِﻬَﺎ ﺇِﻟَﻰ ﺳَﺒْﻌِﻤِﺎﺋَﺔِ ﺿِﻌْﻒٍ ﻗَﺎﻝَ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﺰَّ ﻭَﺟَﻞَّ ﺇِﻻَّ ﺍﻟﺼَّﻮْﻡَ ﻓَﺈِﻧَّﻪُ ﻟِﻰ ﻭَﺃَﻧَﺎ ﺃَﺟْﺰِﻯ ﺑِﻪِ ﻳَﺪَﻉُ ﺷَﻬْﻮَﺗَﻪُ ﻭَﻃَﻌَﺎﻣَﻪُ ﻣِﻦْ ﺃَﺟْﻠِﻰ ﻟِﻠﺼَّﺎﺋِﻢِ ﻓَﺮْﺣَﺘَﺎﻥِ ﻓَﺮْﺣَﺔٌ ﻋِﻨْﺪَ ﻓِﻄْﺮِﻩِ ﻭَﻓَﺮْﺣَﺔٌ ﻋِﻨْﺪَ ﻟِﻘَﺎﺀِ ﺭَﺑِّﻪِ . ﻭَﻟَﺨُﻠُﻮﻑُ ﻓِﻴﻪِ ﺃَﻃْﻴَﺐُ ﻋِﻨْﺪَ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﻣِﻦْ ﺭِﻳﺢِ ﺍﻟْﻤِﺴْﻚِ
"Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga 700 kali lipat. Allah Ta'ala berfirman (yang artinya): "Kecuali amalan Puasa . Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya. Disebabkan dia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku. Bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kebahagiaan yaitu kebahagiaan ketika dia berbuka dan kebahagiaan ketika berjumpa dengan Rabbnya. Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kasturi". (HR. Muslim No. 1151)
Berdasarkan penanggalan kalender Islam global, tahun ini, awal bulan Dzulqa'dah 1445 hijriyah bertepatan dengan Kamis 9 Mei 2024.
Baca juga: Doa Niat Puasa Dzulqadah 1445H/2024 Arab, Latin, Arti Beserta Tata Cara Pelaksanaannya
Baca juga: Puasa Ayyamul Bidh Mei 2024 Mulai Tanggal Berapa? Ini Jadwal Pelaksanaannya, Jangan Sampai Lewat
Baca juga: Lafal Niat Puasa Nazar Lengkap Tulisan Latin Beserta Terjemahannya, Mudah Dibaca
Lantas berapa jumlah hari yang ditentukan untuk melaksanakan ibadah puasa sunnah ini?
Melansir laman Pusat Kajian Hadist Indonesia di pkh.or.id, tidak ada ketentuan yang mengatur mengenai jumlah pelaksanaan puasa Dzulqadah.
Meski demikian, melaksanakan puasa sunnah Dzulqa'dah dianjurkan Rasulullah SAW sebagaimana hadist berikut:
حَدَّثَنَا مُوسَى بْنُ إِسْمَعِيلَ حَدَّثَنَا حَمَّادٌ عَنْ سَعِيدٍ الْجُرَيْرِيِّ عَنْ أَبِي السَّلِيلِ عَنْ مُجِيبَةَ الْبَاهِلِيَّةِ عَنْ أَبِيهَا أَوْ عَمِّهَا أَنَّهُ أَتَى رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثُمَّ انْطَلَقَ فَأَتَاهُ بَعْدَ سَنَةٍ وَقَدْ تَغَيَّرَتْ حَالُهُ وَهَيْئَتُهُ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَمَا تَعْرِفُنِي قَالَ وَمَنْ أَنْتَ قَالَ أَنَا الْبَاهِلِيُّ الَّذِي جِئْتُكَ عَامَ الْأَوَّلِ قَالَ فَمَا غَيَّرَكَ وَقَدْ كُنْتَ حَسَنَ الْهَيْئَةِ قَالَ مَا أَكَلْتُ طَعَامًا إِلَّا بِلَيْلٍ مُنْذُ فَارَقْتُكَ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِمَ عَذَّبْتَ نَفْسَكَ ثُمَّ قَالَ صُمْ شَهْرَ الصَّبْرِ وَيَوْمًا مِنْ كُلِّ شَهْرٍ قَالَ زِدْنِي فَإِنَّ بِي قُوَّةً قَالَ صُمْ يَوْمَيْنِ قَالَ زِدْنِي قَالَ صُمْ ثَلَاثَةَ أَيَّامٍ قَالَ زِدْنِي قَالَ صُمْ مِنْ الْحُرُمِ وَاتْرُكْ صُمْ مِنْ الْحُرُمِ وَاتْرُكْ صُمْ مِنْ الْحُرُمِ وَاتْرُكْ وَقَالَ بِأَصَابِعِهِ الثَّلَاثَةِ فَضَمَّهَا ثُمَّ أَرْسَلَهَا
Telah menceritakan kepada kami Musa bin Isma’il, Telah menceritakan kepada kami Hammad dari Sa’id Al Jurairi, dari Abu As Salil dari Mujibah Al Bahili, dari ayahnya atau pamannya bahwa ia datang kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam kemudian pergi, kemudian ia datang kepada beliau setelah satu tahun, dan keadaan serta penampilannya telah berubah. Kemudian ia berkata; wahai Rasulullah, apakah engkau mengenalku? Beliau berkata: “Siapa kamu?” Ia berkata; saya adalah Al Bahili yang telah datang kepada engkau pada tahun pertama. Beliau berkata: “Apakah yang telah mengubahmu? Dahulu penampilanmu baik.” Ia berkata; saya tidak makan kecuali pada malam hari semenjak saya berpisah dengan engkau. Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Kenapa engkau menyiksa dirimu?” kemudian beliau berkata: “Berpuasalah pada bulan yang penuh kesabaran (Bulan Ramadhan), dan satu hari setiap bulan.” Ia berkata; tambahkan untukku, karena sesungguhnya saya kuat. Beliau berkata: “Berpuasalah dua hari!” Ia berkata; tambahkan untukku! Beliau berkata: “Berpuasalah tiga hari!” Ia berkata; tambahkan untukku! Beliau berkata: “Berpuasalah sebagian dari bulan hurum (Rajab, Dzul Qa’dah, Dzul Hijjah dan Al Muharram).” Beliau mengatakannya dengan memberi isyarat menggunakan ketiga jari-jarinya, beliau menggenggamnya kemudian membukanya. (HR. Abu Daud no. 2073)[1]
Melaui dalil di atas, para ulama menghukumi sunnah untuk puasa di bulan-bulan haram.
Adapun jumlah pelaksanaannya boleh berapa saja, bisa 1 hari, 2 hari bahkan lebih dari 20 hari.
Sebaiknya puasa sunnah tersebut jangan dilaksanakan sebulan penuh agar membedakan dengan puasa wajib di bulan Ramadhan.
Dengan demikian, jumlah hari pelaksanaan puasa Dzulqadah yang dapat ditunaikkan umat muslim tidak melebihi 30 hari.
Baca artikel dan berita Tribun Sumsel lainnya langsung dari google news
Puasa Dzulqadah
Puasa Dzulqadah 2024
Puasa Dzulqadah Berapa Hari
Jumlah Hari Pelaksanaan Puasa Dzulqadah
Tribunsumsel.com
Surat Yasin PDF Mudah Dibaca Lengkap Arab Latin dan Artinya |
![]() |
---|
3 Contoh Teks Naskah Khutbah Jumat Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, Teladan Nabi Pembawa Rahmat |
![]() |
---|
5 Kemuliaan dan Keistimewaan Nabi Muhammad SAW dalam Alquran, Lengkap Bacaan Ayat dan Arti |
![]() |
---|
Kisah Teladan Rasulullah Saat Disakiti Orang, Nabi Memaafkan dan Tetap Mendoakan Kebaikan |
![]() |
---|
Arti Allahumma Barik Li Ummati Fi Bukuriha, Doa Rasulullah untuk Umatnya di Pagi Hari |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.