Seputar Islam

Keutamaan Bulan Dzulqa'dah, Termasuk Bulan Haram, Amalan dan Larangan Untuk Dilakukan

Keutamaan bulan dzulqa'dah, termasuk bulan haram, berikut amalan dan larangan untuk dilakukan.

Penulis: Vanda Rosetiati | Editor: Vanda Rosetiati
GRAFIS TRIBUN SUMSEL
Keutamaan bulan dzulqa'dah, termasuk bulan haram, berikut amalan dan larangan untuk dilakukan. 

TRIBUNSUMSEL.COM - Keutamaan bulan dzulqa'dah, termasuk bulan haram, berikut amalan dan larangan untuk dilakukan.

Bulan Dzulqa'dah atau Zulkaidah berada pada urutan ke-11 pada penanggalan Hijriah.

Bulan Dzuqa'dah termasuk salah satu dari empat bulan haram yang dimuliakan Allah SWT.

Selain bulan Dzulqo'dah bulan haram adalah Rajab, Muharram, dan Dzulhijjah

Umat Islam atau masyarakat Arab sebelum Islam biasa menyebutnya asyhur al-hurum, bulan-bulan yang mulia. Allah SWT berfirman :


اِنَّ عِدَّةَ الشُّهُوْرِ عِنْدَ اللّٰهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِيْ كِتٰبِ اللّٰهِ يَوْم خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ مِنْهَآ اَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۗذٰلِكَ الدِّيْنُ الْقَيِّمُ ەۙ فَلَا تَظْلِمُوْا فِيْهِنَّ اَنْفُسَكُمْ…….

"Sesungguhnya jumlah bulan menurut Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) dalam ketetapan Allah pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menzalimi dirimu dalam (bulan yang empat) itu…….. (QS. at-Taubah [9]: 36)

Dalam tafsir al-Kabir karya Fakhruddin ar-Razy makna hurum adalah berlipatnya gandanya dosa sebab maksiat dan berlipat gandanya pahala sebab taat. (Tafsir al-Kabir 16/41).

Ketetapan Dzulqadah termasuk bulan haram juga terdapat pada hadits Nabi Muhammad SAW sebagai berikut :


عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الزَّمَانُ قَدْ اسْتَدَارَ كَهَيْئَةِ يَوْمٍ خَلَقَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضَ السَّنَةُ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ثَلَاثَةٌ مُتَوَالِيَاتٌ ذُو الْقَعْدَةِ وَذُو الْحِجَّةِ وَالْمُحَرَّمُ وَرَجَبُ مُضَرَ الَّذِي بَيْنَ جُمَادَى وَشَعْبَانَ

Dari Nabi SAW beliau bersabda, "Waktu berputar sebagaimana keadaannya semula ketika Allah menciptakan langit dan bumi."

Menurut Alquran satu tahun terdiri dari 12 belas bulan, empat diantaranya adalah bulan suci, tiga berurutan, yaitu Dzulqadah, Dzulhijjah, dan Muharam, dan yang keempat adalah Rajab yang dinamai sebagai penghormatan terhadap suku Mudhar, teletak di antara Jumadil (akhir) dan Syaban.” (HR Bukhari)

Banyak amalan yang dapat dikerjakan pada bulan mulia ini seperti dikutip dari laman resmi mui.or.id.

Di antara amalan bisa dilakukan dilakukan di bulan Dzulqa'dah adalah:

Pertama, puasa sunnah. Abu Bakar Usman ad-Dimiyathy dalam karyanya Ianah at-Thalibin berkata bahwa puasa yang paling utama setelah puasa di bulan Ramadhan adalah puasa pada bulan-bulan haram.

Urutannya paling afdal adalah puasa pada Rajab, kemudian Dzulhijjah, Dzulqadah, dan terakhir puasa pada Syaban. (Ianah at-Thalibin, 2/307)

Hal ini juga berdasarkan hadits Nabi Muhammad SAW sebagai berikut:


صُمْ شَهْرَ الصَّبْرِ وَثَلَاثَةَ أَيَّامٍ بَعْدَهُ وَصُمْ أَشْهُرَ الْحُرُ

"Puasalah pada bulan Ramadan, tiga hari setelahnya, dan pada bulan-bulan haram." (HR Ibnu Majah)

Baca juga: Kumpulan 4 Doa Untuk Orang yang Pergi Umroh, Tulisan Bahasa Arab, Dilengkapi Artinya

Kedua, bagi orang yang sudah mampu sangat disunnahkan umroh pada Dzulqadah.

Diriwayatkan dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu yang terdapat pada kitab Shahih al-Bukhari, Nabi Muhammad SAW sepanjang hidupnya berumroh sebanyak empat kali, dan di antara umroh Nabi Muhammad SAW dilaksanakan pada Dzulqadah.

عَنْ قَتَادَةَ قَالَ سَأَلْتُ أَنَسًا رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ فَقَالَ اعْتَمَرَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَيْثُ رَدُّوهُ وَمِنْ الْقَابِلِ عُمْرَةَ الْحُدَيْبِيَةِ وَعُمْرَةً فِي ذِي الْقَعْدَةِ وَعُمْرَةً مَعَ حَجَّتِهِ حَدَّثَنَا هُدْبَةُ حَدَّثَنَا هَمَّامٌ وَقَالَ اعْتَمَرَ أَرْبَعَ عُمَرٍ فِي ذِي الْقَعْدَةِ إِلَّا الَّتِي اعْتَمَرَ مَعَ حَجَّتِهِ عُمْرَتَهُ مِنْ الْحُدَيْبِيَةِ وَمِنْ الْعَامِ الْمُقْبِلِ وَمِنْ الْجِعْرَانَةِ حَيْثُ قَسَمَ غَنَائِمَ حُنَيْنٍ وَعُمْرَةً مَعَ حَجَّتِهِ

Dari Qatadah berkata, "Aku bertanya kepada Anas radhiyallahu ‘anhu tentang sesuatu, lalu dia berkata, Nabi SAW melaksanakan umrah sebanyak empat kali. Yaitu umroh ketika mereka (Kaum Musyrikin) menghalangi beliau, umrah pada tahun berikutnya yaitu umroh Al Hudaibiyah, umroh pada Dzulqadah dan umroh saat Beliau menunaikan haji."

Telah menceritakan kepada kami Hudbah telah menceritakan kepada kami Hammam dan dia berkata, "Beliau melaksanakan umroh sebanyak empat kali yang kesemuanya pada bulan Dzulqadah kecuali umrah yang Beliau laksanakan bersama hajinya. Yaitu umroh beliau dari Al Hudaibiyah, umroh pada tahun berikutnya, umrah Al Ji’ranah saat Beliau membagi-bagikan ghanimah (harta rampasan perang) Hunain dan umrah dalam ibadah haji Beliau." (HR Bukhari).

Selain dua amalan di atas, sangat dianjurkan pula banyak bersedekah, saling membantu sesama manusia.

Pada Dzulqadah ini pula umat Islam tidak diperbolehkan atau dilarang berbuat zalim baik kepada diri sendiri terlebih kepada orang lain. Persis sejalan dengan penamaan bulan ini, sebagaimana disebutkan Ibnu Mandzur, Dzulqadah berarati menahan diri dari konflik, pertengkaran, dan peperangan.

Demikian artikel mengenai keutamaan bulan dzulqa'dah, termasuk bulan haram, amalan dan larangan untuk dilakukan.

Baca berita dan artikel lainnya langsung dari google news

Ikuti dan bergabung di saluran WhatsApp Tribunsumsel.com

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved