Hari Kenaikan Yesus Kristus
Isi Naskah Khotbah Tentang Kenaikan Yesus Kristus 2024, Singkat dan Penuh Pesan Rohani
Kisah Para Rasul 1 : 1 - 11, Kisah Para Rasul adalah bagian kedua dari karya penulis Injil Lukas. Dalam Injil Lukas dituliskan segala sesuatu yang dik
Penulis: Putri Kusuma Rinjani | Editor: Putri Kusuma Rinjani
TRIBUNSUMSEL.COM - Sebentar lagi umat Kristiani akan menyambut perayaan Hari Kenaikan Yesus Kristus 2024, yang jatuh pada hari Kamis, (9/5/2024).
Diketahui bahwasanya moment Kenaikan Yesus Kristus merupakan peristiwa yang terjadi 40 hari setelah Kebangkitan Yesus, di mana disaksikan oleh para murid-Nya.
Tuhan Yesus terangkat naik ke langit dan kemudian hilang dari pandangan setelah tertutup awan, seperti yang dicatat dalam bagian Perjanjian Baru di Alkitab umat Kristen.
Baca juga: 88 Ide Ucapan Selamat Hari Kenaikan Yesus Kristus 2024, Singkat dan Berkesan Untuk Caption di Medsos
Baca juga: 30 Ucapan Kenaikan Yesus Kristus 2024 Penuh Doa dan Makna untuk Orang-orang Terdekat
Umumnya saat merayakan Hari Kenaikan Yesus Kristus, umat Kristiani akan mendengarkan khotbah atau pidato singkat yang disampaikan oleh pemuka agama, yang didalamnya terdapat banyak pesan-pesan rohani.
Berikut ini adalah contoh naskah Khotbah tentang Kenaikan Yesus Kristus 2024, singkat dan penuh makna yang bisa digunakan sebagai referensi.
== Khotbah Kenaikan Yesus Kristus 2024 ==
Tema Liturgis: GKJW sebagai Saksi dan Pelayan Perdamaian dan Keadilan Sosial
Tema Khotbah: Saksi Kristus yang Mengusahakan Kedamaian dan Keadilan Sosial di Tengah Dunia
Kisah Para Rasul 1 : 1 - 11
Kisah Para Rasul adalah bagian kedua dari karya penulis Injil Lukas. Dalam Injil Lukas dituliskan segala sesuatu yang dikerjakan dan diajarkan oleh Yesus sampai pada hari Ia terangkat ke surga. Sedangkan Kisah Para Rasul dimulai dari saat Yesus terangkat ke surga serta menceritakan tentang penyebarluasan pekabaran Injil oleh para rasul.
Yesus telah mempersiapkan para murid untuk tugas perutusan dengan mengajar mereka selama Ia hidup dan pada saat menampakkan diri sekitar 40 hari setelah kebangkitan-Nya. Sebelum Yesus terangkat ke surga, Ia memberikan tugas kepada para murid agar menanti di Yerusalem sampai mereka diperlengkapi kuasa oleh Roh Kudus.
Roh Kuduslah yang akan memberi mereka kuasa menjadi saksi Kristus di Yerusalem (diceritakan dalam Kisah 2-7), seluruh Yudea dan Samaria (diceritakan dalam Kisah 8-12) dan sampai ke ujung bumi (diceritakan dalam Kisah 13-26). Kuasa dari Roh Kudus itu memberikan kemampuan dan kekuatan dalam kehidupan para murid untuk dapat menjalankan tugasnya sebagai saksi Kristus dengan penuh sukacita.
Kuasa (Yunani: δυναμισ: dunamis) bukan sekedar kekuatan atau kemampuan akan tetapi kuasa yang berkuasa dan bertindak (bersifat aktif), termasuk kuasa untuk mengusir roh jahat dan menyembuhkan orang sakit. Kuasa dari Roh Kudus ini juga memberikan kekuatan dan kemampuan kepada para murid untuk bersaksi dan menaati perintah serta pengajaran Yesus. Para murid adalah saksi yang otentik, karena mereka melihat dan mendengarkan Yesus dalam karya pelayanan-Nya serta kebangkitan-Nya dari antara orang mati.
Para murid diberi kuasa, kekuatan, dan kemampuan menjadi saksi Kristus di Yerusalem, seluruh Yudea, Samaria dan sampai ke ujung bumi. Dengan kuasa Roh Kudus inilah, para murid melanjutkan tugas Yesus di dunia yang bukan perkara mudah. Dalam pelayanan-Nya, Yesus mengusahakan keadilan bagi orang-orang yang termarginalkan, sehingga banyak timbul pertentangan dan penolakan kepada Yesus.
Oleh karena itu, para murid perlu diperlengkapi kuasa dari Roh Kudus, agar mereka tetap setia dan kuat melanjutkan karya Yesus di dunia, sebagai saksi Kristus yang otentik.
Efesus 1 : 15 - 23
Surat Efesus ditulis dengan tujuan memberi penekanan bahwa mereka adalah persekutuan orang-orang percaya yang dipanggil keluar untuk bersaksi dan melayani. Pada saat itu, orang-orang di Efesus masih menyembah dewi Artemis (dewi kesuburan) dan menyembah kepada Kaisar.
Akan tetapi, Paulus mengingatkan orang-orang percaya di Efesus untuk senantiasa hidup di dalam Kristus, karena Dialah yang mempersatukan seluruh isi dunia dan sebagai penguasa bumi dan surga.
Efesus 1:15-23 adalah bagian dari doa syukur dan permohonan Paulus untuk kehidupan iman orang-orang percaya di Efesus. Paulus bersyukur karena saat mengenal Yesus, orang percaya di Efesus mengalami perubahan dalam kehidupannya, mereka benar-benar hidup di dalam Sang Kristus.
Mereka semakin kuat dalam iman secara pribadi sekaligus mereka memahami bahwa mereka dipilih dan dipanggil menjadi saksi Kristus, sehingga mereka memiliki kasih kepada sesama.
Oleh karena apa yang telah mereka lakukan, maka Paulus menaikkan doa syukur atas keberadaan mereka yang telah menjadi saksi Kristus dan melayani dalam kasih bagi sesama.
Sekaligus memohon supaya mereka senantiasa mendapatkan Roh Hikmat dan wahyu agar terus mengenal Kristus dengan benar.
Hikmat yang mereka dapatkan akan memampukan mereka untuk memahami pengharapan dalam panggilan Kristus untuk mereka, kemuliaan yang diberikan untuk orang-orang kudus, serta kuasa bagi orang-orang percaya (Ay. 18-19).
Dengan itu semua, mereka akan semakin berhikmat untuk terus bersaksi tentang Kristus dan melayani sesama dengan kasih Kristus.
Lukas 24 : 44 - 53
Yesus menampakkan diri kepada para murid dan membuka pikiran mereka, sehingga mereka mengerti Kitab Suci (Ay. 45).
Saat pikiran mereka terbuka dan mengerti Kitab Suci, mereka dikuatkan dan dimampukan untuk menjadi saksi Kristus. Mereka pun mengerti tugasnya, bukan untuk kepentingan dan kepuasan diri mereka sendiri, tetapi untuk menyampaikan berita tentang pertobatan dan pengampunan dosa.
Yesus memberikan perintah kepada para murid untuk menjadi saksi-Nya mulai dari Yerusalem sampai ke segala bangsa. Akan tetapi sebelum mereka berangkat menjalankan tugasnya sebagai saksi Kristus, mereka terlebih dahulu harus tinggal di Yerusalem sampai diperlengkapi dengan kuasa Roh Kudus (Yunani : δυναμισ : dunamis).
Kuasa yang diterima oleh para murid dalam ayat 49 sama dengan kuasa yang diterima para murid yang ditulis dalam Kisah Para Rasul 1:8 (karena memiliki akar kata yang sama).
Para murid adalah orang Yahudi yang setia, sehingga perutusan mereka awal mulanya masih tetap di Yerusalem sampai mereka dibimbing oleh kuasa yang akan diberikan kepada mereka melalui Roh Kudus.
Kuasa yang menjadikan mereka kuat dan setia untuk bersaksi akan Kristus dan melayani sesama seperti halnya Kristus. Mereka akan melakukan tugas pelayanan yang besar dan berat, karena ada perlawanan yang akan mereka hadapi dan mereka akan mengalami banyak penderitaan.
Namun kuasa Roh Kudus akan menguatkan mereka dan menjadikan mereka berani, karena kuasa yang mereka terima bersifat aktif.
Setelah memberikan tugas itu, Yesus mengangkat tangan-Nya dan memberkati para murid-Nya. Berkat Tuhan menyatakan penyerahan perutusan-Nya kepada para murid sekaligus janji untuk mendampingi mereka melakukan tugas sebagai saksi-Nya. Para murid sujud untuk menghormati Yesus dan menerima tugas perutusan itu.
Kali ini para murid tidak sedih atas kepergian Yesus, berbeda saat berhadapan dengan kematian Yesus, para murid merasa sangat ketakutan. Dengan berkat dan kuasa yang diberikan kepada mereka, para murid kembali ke Yerusalem dengan perasaan penuh sukacita dan kegembiraan. Mereka siap melanjutkan karya Yesus di dunia.
Karya yang membawa kedamaian dan mengusahakan keadilan bagi yang tersisih, termarginalkan dalam kehidupan masyarakat maupun keagamaan. Walaupun mereka menyadari konsekuensinya untuk memperjuangkan itu semua, akan ada penolakan dan tantangan yang harus dihadapi.
Tetapi para murid tetap merasa bersukacita karena yakin bahwa kuasa Yesus akan melingkupi mereka. Kuasa (Yunani : δυναμισ : dunamis (Luk 24:49, Kisah 1:8)) bukan sekedar kekuatan atau kemampuan akan tetapi kuasa yang berkuasa dan bertindak (bersifat aktif), termasuk kuasa untuk mengusir roh jahat dan menyembuhkan orang sakit.
Kuasa dari Roh Kudus ini juga memberikan kekuatan dan kemampuan kepada para murid untuk bersaksi dan menaati perintah serta pengajaran Yesus.
Para murid adalah saksi yang otentik karena mereka melihat dan mendengarkan Yesus dalam karya pelayanan-Nya serta kebangkitan-Nya dari antara orang mati.
Benang Merah Tiga Bacaan:
Ketiga bacaan menggarisbawahi tentang kesiapan para murid Yesus dan orang percaya untuk melanjutkan karya Yesus setelah naik ke sorga. Para murid sudah memiliki modal, saat hidup bersama-sama dengan Yesus, mereka dapat melihat langsung sebagai saksi akan apa yang telah Yesus lakukan di dunia, karya yang membawa kedamaian dan keadilan bagi mereka yang tersisih dan termarginalkan.
Para murid juga mendengarkan langsung pengajaran-pengajaran Yesus yang melawan kesewenang-wenangan. Berkat dan kuasa yang diberikan kepada mereka akan memampukan mereka untuk melanjutkan karya Yesus di dunia, walau akan ada pertentangan dan penolakan yang mereka alami.
Demikian juga dengan orang-orang percaya di Efesus, Roh Hikmat yang mereka terima memampukan umat untuk hidup di dalam Kristus dan menjadi saksi Kristus, melayani sesama dengan penuh sukacita walaupun kepada sesama yang berbeda.
A. Pendahuluan
Dalam proses persidangan di pengadilan, selalu dihadirkan saksi. Baik itu saksi yang meringankan maupun saksi yang memberatkan bagi terdakwa.
Dalam KBBI online, kata saksi berarti orang yang melihat atau mengetahui sendiri suatu peristiwa (kejadian) atau juga orang yang dapat memberikan keterangan guna kepentingan penyidikan, penuntutan, dan peradilan tentang suatu perkara pidana yang didengarnya, dilihatnya, atau dialaminya sendiri.
Saat hendak bersaksi, terlebih dahulu seorang saksi disumpah agar dapat memberikan keterangan yang sebenar-benarnya sesuai yang dia ketahui di dalam persidangan.
Keterangan saksi ini dijadikan sebagai alat bukti dan jika berbohong dalam kesaksiannya, maka seorang saksi bisa dipidanakan. Dari sini kita tahu bahwa tugas dan tanggungjawab seorang saksi tidaklah mudah. Dia harus bersaksi sebenar-benarnya, sesuai akal budi dan hati nuraninya.
Tak jarang dari kesaksian yang disampaikan bisa menimbulkan konflik atau bahkan penolakan baik dari penggugat ataupun terdakwa. Sehingga tidak banyak orang yang bersedia menjadi saksi, karena tanggungjawabnya berat. Tetapi seorang saksi tetap harus bersaksi dengan sebenar-benarnya, sesuai akal budi dan hati nuraninya, harapannya tentu agar sang hakim bisa mempertimbangkan keadilan dalam setiap putusannya.
B. Isi
Para murid yang telah dipanggil, dipilih, dan mengikut Tuhan Yesus dalam pelayanan-Nya dijadikan saksi oleh Tuhan Yesus. Tentu itu bukan suatu tanggungjawab yang mudah bagi mereka, walaupun selama 3 tahun mereka mengikuti Yesus kemanapun Dia pergi serta mendengarkan pengajaran-Nya dan melihat karya-Nya.
Menjadi saksi dan melanjutkan pekerjaan Yesus bukanlah perkara yang mudah. Selama hidupnya banyak pertentangan dan penolakan yang diterima oleh Yesus. Mengapa? Karena di dalam setiap pengajaran dan karya-Nya, Yesus menentang kesewenang-wenangan, Yesus membela orang-orang yang tersisihkan, terpinggirkan, dan termarginalkan baik di dalam kehidupan sosial maupun keagamaan.
Dalam karya-Nya, Yesus membawa kedamaian dan keadilan bagi orang-orang yang termarginalkan, tersisihkan, terpinggirkan, dan mengalami kesewenang-wenangan baik dari penguasa pemerintah maupun pemimpin agama.
Tentu perubahan paradigma yang seperti itu tidak mudah dipahami, sehingga banyak orang yang menentang Yesus, karena terusik kenyamanan dan dogma mereka. Memang, biasanya manusia saat terusik kenyamanan hidupnya untuk masalah dogma dan kesejahteraan hidup, mereka akan mudah bereaksi.
Untuk hal itulah para murid diutus menjadi saksi Kristus di dunia. Melanjutkan karya Yesus di dunia, membawa kedamaian, dan mengusahakan keadilan bagi orang-orang yang termarginalkan, tersisihkan, terpinggirkan dan mengalami kesewenang-wenangan, baik dari penguasa pemerintah maupun pemimpin agama.
Tentu bukanlah hal yang mudah dilakukan bagi para murid. Jangankan memikirkan orang lain, selama tiga tahun mengikuti Yesus saja mereka lebih banyak memikirkan kepentingan dan kebutuhan diri sendiri. Sehingga sebelum memberikan perutusan untuk menjadi saksi-Nya, terlebih dahulu Yesus membuka pikiran para murid (Ay. 45), agar mereka mengerti akan Kitab Suci, mengerti pengajaran Yesus dan karya Yesus di dunia.
Mereka pun mengerti tugasnya, bukan untuk kepentingan dan kepuasan diri mereka sendiri, tetapi untuk menyampaikan berita tentang pertobatan dan pengampunan dosa. Ada perubahan paradigma dalam diri para murid, dari yang sebelumnya berfokus kepada diri sendiri, sekarang berfokus kepada orang lain.
Tugas dan tanggung jawab yang akan dilakukan oleh para murid tidak mudah, oleh karena itu sebelum naik ke sorga, Yesus memberikan pesan bahwa mereka harus menanti di Yerusalem untuk menerima kuasa dari Roh Kudus.
Lalu mengapa mereka harus menunggu dulu di Yerusalem? Mengapa kuasa itu tidak langsung diberikan oleh Yesus saat Dia terangkat ke surga, seperti halnya Elia yang memberikan rohnya kepada Elisa?
Para murid diutus menunggu ke Yerusalem, agar mereka dapat benar-benar mempersiapkan diri menjadi saksi Kristus. Bahwa perubahan paradigma dari diri para murid perlu proses, bukan sekedar perubahan instan sebelum Yesus naik ke surga.
Oleh karena itu, Kisah Para Rasul menuliskan kuasa yang diberikan oleh Roh Kudus yang akan memampukan mereka menjadi saksi Kristus di Yerusalem (diceritakan dalam Kisah 2-7), seluruh Yudea dan Samaria (diceritakan dalam Kisah 8-12) dan sampai ke ujung bumi (diceritakan dalam Kisah 13-26).
Hal ini bermakna bahwa para murid akan menjadi saksi Kristus, tetapi ada proses yang harus dilalui. Di mulai dari Yerusalem, yaitu orang-orang yang terdekat dengan dirinya, baik itu dirinya sendiri maupun keluarganya.
Dilanjutkan menjadi saksi bagi Yudea, yaitu sesama orang-orang Yahudi yang seagama dengan mereka. Saksi bagi Samaria, yaitu orang-orang yang berbeda bangsa dan berbeda dogma ajaran agama dengan mereka. Saksi bagi seluruh bumi, yaitu semua orang yang ada, baik itu Yahudi maupun non-Yahudi.
Sehingga sebelum para murid menjadi saksi Kristus yang melanjutkan karya Yesus membawa kedamaian dan keadilan bagi banyak orang, mereka harus benar-benar sudah selesai dengan kepentingan diri mereka sendiri. Sehingga benar-benar perubahan paradigma itu tidak hanya instan saat Yesus akan terangkat ke surga tetapi juga sampai paripurna tugas mereka.
Itulah mengapa para murid harus menunggu di Yerusalem terlebih dahulu untuk diperlengkapi kuasa oleh Roh Kudus. Perubahan paradigma kehidupan inilah juga yang disampaikan oleh Paulus kepada jemaat di Efesus.
Mereka yang dipanggil menjadi milik Kristus telah diperlengkapi roh hikmat yang merubah paradigma kehidupan mereka untuk dapat menjadi saksi Kristus dan berkat bagi sesamanya.
Setelah memberikan tugas itu, Yesus mengangkat tangan-Nya dan memberkati para murid-Nya. Berkat Tuhan menyatakan penyerahan perutusan-Nya kepada para murid sekaligus janji untuk mendampingi mereka melakukan tugas sebagai saksi-Nya.
Para murid sujud untuk menghormati Yesus dan menerima tugas perutusan itu. Kali ini para murid tidak sedih atas kepergian Yesus, berbeda saat berhadapan dengan kematian Yesus, para murid merasa sangat ketakutan. Dengan berkat dan kuasa yang diberikan kepada mereka, para murid kembali ke Yerusalem dengan perasaan penuh sukacita dan kegembiraan.
Mereka siap melanjutkan karya Yesus di dunia. Karya yang membawa kedamaian dan mengusahakan keadilan bagi yang terpinggirkan, tersisih, termarginalkan, mengalami kesewenang-wenangan dalam kehidupan masyarakat maupun keagamaan. Walaupun mereka menyadari konsekuensinya untuk memperjuangkan itu semua, akan ada penolakan dan tantangan yang harus mereka hadapi.
Tetapi para murid tetap bersukacita karena yakin kuasa Yesus akan melingkupi mereka. Kuasa dari Roh Kudus ini juga memberikan kekuatan dan kemampuan kepada mereka untuk bersaksi dan menaati perintah serta pengajaran Yesus sampai paripurna tugas dan tanggungjawab mereka.
Para murid adalah saksi yang otentik karena mereka melihat dan mendengarkan Yesus dalam karya pelayanan-Nya serta kebangkitan-Nya dari antara orang mati.
C. Penutup
Ketiga bacaan menggarisbawahi tentang kesiapan para murid Yesus dan para orang percaya untuk melanjutkan karya Yesus setelah kenaikan-Nya ke surga. Para murid sudah memiliki modal, saat hidup bersama-sama dengan Yesus.
Mereka dapat melihat langsung sebagai saksi akan apa yang telah Yesus lakukan di dunia, karya yang membawa kedamaian dan keadilan bagi mereka yang terpinggirkan, tersisih, termarginalkan dan mengalami kesewenang-wenangan dari penguasa pemerintah maupun pemimpin agama. Para murid juga mendengarkan langsung pengajaran-pengajaran Yesus yang melawan kesewenang-wenangan.
Berkat dan kuasa yang diberikan kepada mereka akan memampukan mereka untuk melanjutkan karya Yesus di dunia, mulai dari Yerusalem (diri mereka dan keluarga mereka), Yudea (orang-orang yang seiman), Samaria (orang-orang yang tidak seiman), sampai ke ujung dunia (semua orang yang ditemui para murid).
Walau akan ada konsekuensi berupa pertentangan dan penolakan yang mereka alami. Demikian juga dengan orang-orang percaya di Efesus, roh hikmat yang mereka terima memampukan mereka untuk hidup di dalam Kristus dan menjadi saksi Kristus, melayani sesama dengan penuh sukacita walaupun kepada sesama yang berbeda.
Kuasa Roh Kudus akan senantiasa memampukan mereka setia menjadi saksi Kristus yang membawa kedamaian dan mengusahakan keadilan sampai paripurna kehidupan mereka.
Demikian juga kita sebagai orang percaya dipanggil menjadi seperti para murid. Menjadi saksi Kristus di dunia, menjadi saksi Kristus dimanapun kita berada, baik di lingkungan keluarga kita, gereja, masyarakat, dan pekerjaan. Bagaimana kita senantiasa menjadi pembawa damai dan mengusahakan keadilan di semua tempat.
Tidak mudah, karena kita akan berhadapan dan berjumpa dengan kenyamanan dogma dan kesejahteraan hidup yang tidak mudah digoyahkan. Kemiskinan, ketidakadilan kehidupan, dan peradilan, sumber daya alam yang melimpah tetapi rakyat kesusahan mendapatkan hasil sumber daya alam tersebut, prasangka kepada orang-orang yang berbeda dengan kita atau yang beragama lain ataupun agamanya sama tetapi dogmanya berbeda, dan masih banyak lagi ketidakadilan yang akan kita temui.
Semuanya itu ada di tengah kehidupan kita, semuanya nyata di depan mata kita. Lalu bagaimana kita sebagai orang percaya?
Apakah kita benar-benar mau menjadi saksi Kristus di dunia untuk mengusahakan kedamaian dan keadilan bagi semua orang, walaupun resiko besar menanti kita, ataukah kita mengambil sikap nyaman dan berdiam diri untuk diri kita sendiri?
Para murid telah dibuka hatinya sehingga ada perubahan paradigma dan mereka diberikan kuasa untuk berkarya. Maka kuasa yang sama itu juga akan diberikan kepada kita. Kita menjadi saksi Kristus di dunia yang membawa kedamaian dan mengusahakan keadilan.
Jangan hanya berdiam diri, jangan takut dan berkecil hati karena kuasa dari Roh Kudus memperlengkapi dan memampukan kita menjadi saksi-Nya. Amin
Baca juga: 21 Lagu Kenaikan Yesus Kristus 2024 Lengkap Liriknya, Lagu Rohani Terbaik dan Populer
Baca juga: 30 Ide Ucapan Hari Kenaikan Yesus Kristus 2024, Penuh Doa Bermakna Baik, Ada dalam Bahasa Inggris
**
6 Contoh Puisi Hari Kenaikan Yesus Kristus 2024 Menyentuh dan Inspiratif Cocok Jadi Referensi Ucapan |
![]() |
---|
88 Ide Ucapan Selamat Hari Kenaikan Yesus Kristus 2024, Singkat dan Berkesan Untuk Caption di Medsos |
![]() |
---|
Contoh Khotbah atau Pidato Hari Kenaikan Yesus Kristus 2024 Singkat dan Berkesan Untuk Referensi |
![]() |
---|
12 Ide Ucapan Hari Kenaikan Yesus Kristus 2024 dalam Bahasa Jawa beserta Arti, Cocok Untuk Caption |
![]() |
---|
60 Kata Ucapan Hari Kenaikan Yesus Kristus 2024 Singkat dan Bermakna, Cocok Bagikan di Grup WhatsApp |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.