seputar islam
Makna Hadits Bekerjalah untuk Duniamu Seakan Kau Hidup Selamanya & Akhiratmu Seolah akan Mati Besok
Kita harus bekerja keras dan giat dalam mengejar kesuksesan dan kesejahteraan di dunia, namun tetap tidak lupa akan kehidupan akhirat kita.
Penulis: Lisma Noviani | Editor: Lisma Noviani
TRIBUNSUMSEL.COM-- Ada satu hadits yang tak lekang oleh waktu, masih sangat cocok dalam situasi dunia yang penuh tantangan seperti sekarang.
Hadits Rasulullah SAW tersebut adalah diriwayatkan dari Ibnu Umar radiallahu ‘anhu berbunyi sebagai berikut:
اعْمَلْ لِدُنْيَاكَ كَأنَّك تَعِيشُ أبَدًا، وَاعْمَلْ لِآخِرَتِكَ كَأَنَّكَ تَمُوْتُ غَدًا
I’mal lidunyaka Ka-annaka Ta’isyu abadan, wa’mal i-akhiratika ka-annaka tamuutu ghadan.
Artinya:
“Bekerjalah untuk duniamu seakan-akan engkau akan hidup selamanya. Dan bekerjalah untuk akhiratmu seakan-akan engkau akan mati besok pagi.” (HR. Hasan)
Makna Hadits
Dalam mengarungi hidup di dunia ini jangan sekali-sekali melupakan urusan akhirat yaitu beramal dan beribadah.
Sekeras apa pun bekerja untuk dunia tidak akan habis-habisnya bila kita sama sekali tidak memikirkan atau bekerja untuk akhirat.
Selain itu Bekerjalah untuk duniamu seakan-akan engkau akan hidup selamanya juga bermakna untuk tidak berputus asa ketika gagal, coba lagi dan coba lagi sehingga mencapai keberhasilan seolah kita akan hidup selamanya.
Kita harus bekerja keras dan giat dalam mengejar kesuksesan dan kesejahteraan di dunia, namun tetap tidak lupa akan kehidupan akhirat kita. Artinya, kita harus berusaha untuk memperoleh rezeki yang halal dan berusaha untuk mencapai tujuan hidup kita di dunia ini sebaik-baiknya, namun tidak boleh melupakan akhirat dan kehidupan setelah mati.
Dengan memahami hadits ini, kita diharapkan tidak hanya fokus pada urusan dunia semata, tetapi juga senantiasa mempersiapkan diri untuk kehidupan di akhirat, seperti memperbanyak amal baik, beribadah, dan berbuat kebaikan bagi sesama.
Namun, perlu diingat bahwa hadits tersebut tidak boleh diartikan untuk mengejar keuntungan dunia dengan cara yang tidak halal atau merugikan orang lain. Karena selain akan mendapatkan ganjaran di akhirat, kita juga harus bertanggung jawab atas tindakan kita di dunia ini.
Dikutip dari nu.or.id, Muhammad Mutawalli asy-Sy’rawi dalam Tafsir asy-Sya’rawi (Akhbarul Yaum, 1991, jilid 3 hal. 1752) terkait dengan tafsir surat Ali Imran ayat 133 sebagai berikut:
الناس تفهمها فهماً يؤدي مطلوباتهم النفسية بمعنى: اعمل لدنياك كأنك تعيش أبداً: يعني اجمع الكثير من الدنيا كي يَكفيك حتى يوم القيامة، وليس هذا فهماً صحيحاً لكن الصحيح هو أن ما فاتك من أمر الدنيا اليوم فاعتبر أنك ستعيش طويلاً وتأخذه غداً، أمَّا أمر الآخرة فعليك أن تعجل به
Artinya: “Manusia memahami penggalan hadits yang berbunyi “Bekerjalah untuk duniamu seakan-akan engkau akan hidup selamanya” dengan pemahaman yang menuntut terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan yang bersifat psikologis, yakni pemahaman supaya mendapatkan sebanyak-banyaknya dari dunia ini untuk mencukupi kebutuhan hidup hingga hari kiamat. Pemahaman seperti itu tidak benar, akan tetapi yang benar adalah bahwa jika engkau tidak bisa meraih sesuatu dari dunia ini pada hari ini, maka berpikirlah sesungguhnya engkau akan hidup lama dan akan dapat meraihnya esok hari. Sedangkan terhadap apa yang terkait dengan akhirat, engkau hendaknya bersegera meraihnya.”
Jadi berdasarkan penjelasan dari Imam asy-Sy’rawi di atas, pemaknaan yang benar adalah bahwa kita bekerja untuk mendapatkan hal-hal duniawi cukup seperlunya saja. Hal ini karena kita dianjurkan untuk berpikir bahwa kita akan hidup selamanya sehingga hari esok masih ada dan masih banyak waktu untuk melakukannya.
Dalam kaitan ini ada pepatah Jawa yang sejalan dengan pemaknaan seperti itu, yakni: “Ana dina ana upa (ada hari ada nasi).” Artinya selama masih ada kehidupan, rejeki selalu tersedia setiap hari sehingga tidak perlu bekerja mencari dunia secara “ngaya” atau bekerja terlalu keras hingga lupa ibadah dan lupa waktu untuk istirahat.
Allah subhanu wata’ala telah mengingatkan di dalam Al-Qur’an, surat an-Naba’ bahwa kehidupan ini telah diatur sedemikian rupa; ada siang dan ada malam. Masing-masing memiliki fungsinya sendiri-sendiri. Kedua ayat itu berbunyi sebagai berikut:
وَجَعَلْنَا اللَّيْلَ لِبَاسًا (١٠) وَجَعَلْنَا النَّهَارَ مَعَاشًا (١١) ـ
Artinya: ”Dan Kami menjadikan malam sebagai pakaian (10), dan Kami menjadikan siang untuk mencari penghidupan.” (11)
Ibnu Katsir menafsirkan ayat 10 di atas sebagai berikut:
أي يغشى الناس بظلامه وسواده، كما قال: {والليل إذا يغشاها}
Artinya: “ Allah menjadikan malam untuk menutupi semua manusia dengan kegelapannya. seperti yang disebutkan-Nya dalam ayat lain:
وَاللَّيْلِ إِذا يَغْشاها
Artinya: “Dan malam apabila menutupinya.” (Asy-Syams: 4). Selanjutnya beliau menambahkan keterangan dengan mengutip pendapat Qatadah sebagai berikut:
وقال قتادة: { وجعلنا الليل لباساً} أي سكناً.
Artinya: “Qatadah menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan “pakaian” adalah ketenangan.” (lihat Tafsir Al-Qur’an al-‘Adzim, Dar Ibn Hazm: Beriut, Cetakan I, 2000, hal. 1952-3).
Jadi intinya adalah Allah menjadikan malam sebagai saat yang gelap agar manusia istirahat dengan tenang.
Mengenai ayat 11 di atas, Ibnu Katsir menafsirkannya pada halaman yang sama sebagai berikut:
أي جعلناه مشرقاً نيراً مضيئاً ليتمكن الناس من التصرف فيه والذهاب والمجيء للمعايش والتكسب والتجارات وغير ذلك
Artinya: “Allah menjadikan siang terang benderang supaya manusia dapat melakukan aktivitasnya untuk mencari upaya penghidupan dengan bekerja, berniaga, dan melakukan urusan lainnya.”
Memperhatikan kedua ayat di atas, kita diharapkan dapat bekerja untuk dunia secara logis. Oleh karena kita dianjurkan untuk berpikir bahwa seolah-olah kita akan hidup selamanya, maka sesungguhnya kita harus pula berpikir bahwa terdapat banyak sekali kesempatan dalam hidup ini untuk mendapatkan apa yang kita butuhkan.
Itulah Makna Hadits Bekerjalah untuk Duniamu Seakan Kau Hidup Selamanya & Akhiratmu Seolah akan Mati Besok. (lis/berbagai sumber)
Baca juga: Doa Dimudahkan dalam Segala Urusan Beserta Artinya, Robbi Yassir Wala Tuassir Rabbi Tammim Bil Khair
Baca juga: Arti Rabbi Yassir Wa Ain Wa La Tuassir dan Allahumma Yassir Wala Tuassir Doa Dimudahkan dalam Urusan
Baca juga: Bacaan Doa untuk Suami Berangkat Kerja dan yang Sedang Bekerja Jauh dari Keluarga Mencari Nafkah
Baca juga: Arti Ya Robbana Lakal Hamdu Kama Yanbaghi Lijalali Wajhika Waliadzimi Sultonik, Doa Pembuka Acara
Bekerjalah untuk Duniamu seolah olah kamu Hidup Se
bekerjalah untuk duniamu seakan engkau hidup selam
bekerjalah untuk akhiratmu seakan akan engkau akan
bekerja untuk akhirat
bekerja untuk akhirat mengandung maksud
bekerja untuk dunia dan akhirat
Tribunsumsel.com
Tribunnews.com
Imal lidunyaaka
hadits imal lidunyaaka ka annaka taisyu abadan art
Materi Khutbah Jumat Maulid Nabi Muhammad SAW Edisi 29 Agustus 2025, Khidmat dan Ada PDF Disini |
![]() |
---|
Teks Doa Sebelum dan Sesudah Baca Al Quran, Lengkap Tulisan Latin Serta Artinya |
![]() |
---|
Bacaan Doa Ketenangan Hati Serta Pikiran, Lengkap Tulisan Arab, Latin dan Artinya |
![]() |
---|
Bacaan Doa Pagi dan Sore Hari untuk Dirutinkan Setiap Hari, Tulisan Arab, Latin, dan Arti |
![]() |
---|
8 Contoh Kalimat Berita Duka dan Ucapan Duka Cita Islam untuk Orang yang Meninggal Dunia |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.