seputar islam
Apakah yang Dimaksud Ilmu yang bermanfaat dan Ilmu yang tidak Bermanfaat? Penjelasan Alquran & Hadis
Ilmu yang tidak bermanfaat adalah ilmu yang tidak diamalkan. Ilmu yang tidak membuat akhlak seseorang menjadi mulia dll pengertian.
Penulis: Lisma Noviani | Editor: Lisma Noviani
TRIBUNSUMSEL.COM -- Celaka bagi orang yang berilmu namun ilmunya tidak bisa memberikan manfaat. Apakah yang dimaksud dengan ilmu yang tidak bermanfaat?
Ilmu yang tidak bermanfaat adalah ilmu yang tidak diamalkan. Ilmu yang tidak membuat akhlak seseorang menjadi mulia. Ilmu yang membawa mudhorat baik bagi dirinya maupun bagi orang lain dan alam semesta.
Ilmu yang tidak bermanfaat adalah ilmu yang tidak menjadikan seseorang takut, tunduk, patuh kepada Allah. Sebaliknya menjadikan ilmu itu menjadikan dia angkuh dan sombong.
Dan banyak pengertian lainnya terkait ilmu yang tidak bermanfaat.
Rasulullah SAW banyak memberi teladannya tentang ilmu. Hampir sebagian besar isi doa adalah permohonan agar ilmu yang dimiliki bisa memberikan manfaat.
Di antara doa tersebut yaitu:
“Allahumma inni asaluka ‘ilman nafi’an, warizqan thoyyiba, wa’amalan mutaqabbala”;
“Ya Allah sesungguhnya aku memohonan kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rezeki yang baik dan amal baik yang diterima”.
Hadits Rasulullah lainnya:
Ada tiga amalan yang tidak pernah terputus pahalanya meskipun sang empunya sudah meninggal, yaitu shadaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak shalih yang mendoakan kedua orang tuanya.
Dari hadits itu salah satu dari pahala yang tidak terputus adalah adalah ilmu yang bermanfaat. Dengan demikian sangat penting kita memiliki ilmu pengetahuan dan begitu sangat pentingnya ilmu yang dimiliki itu memberikan manfaat bagi orang lain dan semesta alam.
Lalu apa yang dimaksud dengan ilmu yang bermanfaat?
Mengutip tulisan Dr. Mukhtar Hadi, M.Si. (Direktur Pascasarjana IAIN Metro) dengan judul artikel erlindung kepada Allah dari Ilmu yang tidak Bermanfaat, berikut pengertian apa itu ilmu yang bermanfaat.
Pertama, Ilmu yang bermanfaat adalah ilmu yang menambah rasa takutmu kepada Allah.
Seseorang yang berilmu menyadari bahwa semua pengetahuan yang dimilikinya adalah berasal dari sumber utamanya ilmu yaitu dari Allah SWT. Dengan akal pikiranya manusia berusaha meneliti, mengamati dan memikirkan segala hal ciptaan-Nya yang kemudian menghasilkan teori dan konsep ilmu pengetahuan. Karena itu sejatinya para penuntut ilmu adalah mempelajari ilmu Allah. Dengan demikian semakin orang menggeluti ilmu Allah maka yang muncul adalah kebesaran dan keagungan Allah SWT. Sudah sepatutnya orang yang berilmu dan yang semakin tinggi ilmunya maka semakin bertambah takutnya kepada Allah SWT.
Kedua, ilmu yang bermanfaat adalah yang dapat menambah kebijaksanaanmu dengan aib-aibmu.
Orang yang berilmu sudah seharusnya memiliki pandangan yang luas dan mendalam. Bukan sebaliknya, berpandangan sempit dan picik. Kedalaman dan keluasan pandangan itulah yang membawa seseorang memiliki sikap yang bijaksana (wisdom) dalam menghadapi dan memecahkan berbagai persoalan hidup. Keluasan pandangan juga akan membuat seseorang memahami kekurangan-kekurangan yang dimilikinya. Sikap ini akan melahirkan sikap tawadhu’, rendah hati dan bukan kecongkakan atau sikap takabur. Falsafah hidup orang yang berilmu adalah ibarat padi, semakin berisi maka semakin merunduk.
Ketiga, Ilmu yang bermanfaat adalah ilmu menambah rasa ma’rifat dengan beribadah kepada Tuhanmu.
Seorang yang berilmu memiliki kesadaran penuh bahwa apa yang dimiliki dari pengetahuan-pengetahuan yang dipelajarinya adalah menyingkapkan tabir kebesaran Allah SWT. tersingkabnya tabir akan keagungan Allah SWT akan melahirkan raja takjub dan pengetahuan yang penuh akan diri-Nya. Setelah mengetahui keagungan Allah, tidak ada jalan dan pilihan lain kecuali menghambakan diri kepada-Nya dengan sepenuh hati penghambaan. Beribadah, memohon hanya semata-mata kepada-Nya. Menyerahkan secara totalitas segala ibadah, hidup dan mati hanya untuk Allah SWT.
Keempat, ilmu yang bermanfaat adalah ilmu yang meminimalisasi kecintaanmu terhadap dunia dan menambah kecintaanmu terhadap akhirat.
Orang yang berilmu akan dapat memahami bahwa segala pengetahuan yang berada di tangan manusia bersifat nisbi dan relatif, bisa benar dan bisa juga salah. Hanya ilmu Allah yang benar secara absolut (mutlak). Ilmu pengetahuan yang digali dari segala ciptaan-Nya yang ada di dunia ini bersifat fana. Suatu saat akan mengalami kehancuran. Pemahaman inilah yang menumbuhkan kesadaran bahwa kehidupan dunia ini tidak abadi, karena itu tidak boleh mencintainya secara berlebihan apalagi sampai melupakan kehidupan yang lebih kekal yaitu kehidupan di akhirat kelak.
Kelima, ilmu yang bermanfaat adalah ilmu yang dapat membuka pandanganmu atas perbuatan burukmu hingga engkau dapat menjaga dari dari hal itu serta membebaskanmu dari tipu daya setan.
Keenam., ilmu yang bermanfaat adalah ilmu yang membuat akhlakmu makin baik, hubunganmu dengan manusia yang harmonis dan hubungan dengan Allah yang juga makin bagus.
Orang-orang yang berilmu akan dapat mengetahui hal-hal mana yang baik dan mana yang buruk. Dapat membedakan satu perbuatan baik sehingga dilaksanakan dan perbuatan mana yang buruk sehingga dapat dihindarinya.
Maka itu berlindunglah dari ilmu yang tidak bermanfaat terhdap dirimu sendiri dan orang lain.
Doa berlindung dari ilmu yang tidak bermanfaat
“Allahumma inni a’udubika min ‘ilmi la yanfa’, wamin qalbi laa yahsya’, wamin nafsi laa tasba’, wamin du’ai laa yasma’
Artinya :
“Ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari ilmu yang tidak bermanfaat, dari hati yang tidak khusyu’, dari nafsu yang tidak pernah puas, dan dari doa yang tidak pernah didengar (dikabulkan)”
Allah berfirman dalam Al Quran:
إِنَّمَا يَخْشَى اللَّهُ مِنْ عِبَادِهِ الْعُلَموا
“Di antara hamba-hamba Allah yang takut kepada-Nya, hanyalah para ulama.” Dan juga ilmu tidak dinilai dari banyak atau sedikitnya, akan tetapi ia yang memberikan rasa takut, karena banyaknya ilmu tidak selalu memberikan manfaat dan sebaliknya akan menjauhkan dari Allah subhana wataala
Ibnu Mas’ud Radhiyallahu ta’ala anhu pernah berkata:
ليسَ الْعِلْمُ مِن كَثرَةِ الحَدِيثِ ، وَلَكِنَّ الْعِلْمَ مِنَ الْخَشْيَةِ
Ilmu bukanlah dengan banyaknya bicara, akan tetapi ilmu itu adalah banyaknya khasyyah (rasa takut kepada Allah)’.
Rasulullah Salallahu alaihi wassalam juga bersabda:
من ازداد علماً ولم يزدد هدى لم يزد من الله إلا بعداً
“Siapa yang bertambah ilmunya tapi tak bertambah petunjuk baginya, Allah tak akan tambahkan kecuali bertambah jauh dari-Nya.”
Wallahu ‘alam bishawabi, semoga Allah menjadikan kita orang yang dapat mengaplikasikan ilmu yang bermafaat. (lis/berbagai sumber)
Baca juga: Doa Penguat Hapalan dan Agar Khusyuk, Allahumma Inni Audzubika Min Ilmin Laa Yanfa dan Artinya
Baca juga: Arti Allahumma In Kunta Katabtani Min Ahli Syaqawah, Doanya Mengubah Takdir dari Ustadz Hanan Attaki
Baca juga: Arti Ya Jabbar Ya Aziz Ya Mutakabbir, Zikir dengan Asmaul Husna, Manfaat dalam Kehidupan Sehari-hari
Baca juga: Arti Inna Robbi Ala Kulli Syain Hafidz, Dzikir Perlindungan Diri dari Jin dan Niat Jahat Orang Lain
Baca juga: Arti Allahumma Inni As-alukal Jannatal Firdausal Ala Bighoiri Hisab, Doa Meminta Surga Tanpa Hisab
doa berlindung dari ilmu yang tidak bermanfaat
apakah maksud ilmu yang tidak bermanfaat
ilmu yang tidak bermanfaat adalah ilmu yang
ilmu yang bermanfaat adalah ilmu yang diamalkan
Tribunsumsel.com
Tribunnews.com
allahumma inna nasaluka ilman naafian
doa ilmu bermanfaat arab
apakah yang dimaksud dengan ilmu yang bermanfaat
Jadwal Puasa Ayyamul Bidh Bulan Agustus 2025 - Safar 1447 H Beserta Bacaan Niatnya |
![]() |
---|
Lafal Doa Sebelum dan Sesudah Baca Surat Yasin Malam Jumat, Lengkap Mudah Diamalkan |
![]() |
---|
Bacaan Surat Yasin Latin Mudah Dibaca Lengkap Artinya PDF, Ayat 1- 83 |
![]() |
---|
Teks Khutbah Jumat Bahasa Jawa Tentang Hari Kemerdekaan, Tersedia File PDF |
![]() |
---|
Teks Sholawat Hayyul Hadi Lengkap Tulisan Arab, Latin dan Bahasa Indonesia |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.