Berita Viral

Kisah Mbah Wiji Bertemu lagi dengan Anak Usai 30 Tahun Berpisah, Dikira Meninggal Disapu Tsunami

Kisah haru Mbah Wiji (94) warga Dusun Umbut Sewu, Desa Kaliwungu, Kecamatan Ngunut kembali bertemu dengan anaknya setelah puluhan tahun berpisah.

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Weni Wahyuny
TRIBUNJATIM.COM/David Yohanes
Kisah haru Mbah Wiji (94) (tengah) warga Dusun Umbut Sewu, Desa Kaliwungu, Kecamatan Ngunut kembali bertemu dengan anaknya setelah puluhan tahun berpisah. 

TRIBUNSUMSEL.COM- Kisah haru Mbah Wiji (94) warga Dusun Umbut Sewu, Desa Kaliwungu, Kecamatan Ngunut kembali bertemu dengan anaknya setelah puluhan tahun berpisah.

Mbah Wiji tak kuasa menahan tangis bahagianya setelah bertemu lagi dengan anaknya, Marmi (74) yang dikiranya selama ini sudah meninggal dunia.

Selama lebih dari 30 tahun berpisah, Mbah Wiji menganggap sekeluarga sudah meninggal dunia akibat tersapu tsunami Aceh 2004.

Baca juga: Amalan Doa Anak Sholeh dan Sholehah Untuk Orang Tua yang Sudah Meninggal, Lengkap Mudah Dibaca

Namun Marmi pulang bersama sejumlah anaknya dan membuat Mbah Wiji larut dalam keharuan.

Momen haru terlihat saat Mbah Wiji memeluk erat Marmi sosok yang ia rindukan.

"Anak selama ini tidak tahu keberadaannya tiba-tiba muncul," ucap Mbah Wiji yang masih enerjik, dengan mata berkaca-kaca penuh hari, dilansir dari Tribunjateng.com.

Ia mengaku selama ini selalu merindukan anak sulungnya itu.

Setiap kali pergi ke pasar, pandangannya selalu menelisik berharap bisa bertemu Marmi.

Demikian juga jika ada orang asing di lingkungannya, Mbah Wiji berharap itu adalah cucunya yang tersesat saat pulang.

"Sekarang sudah senang, bisa bertemu anak yang selama ini hilang. Saya ingat dulu anaknya 5, sekarang malah nambah cucu 19," katanya.

Baca juga: 4 Fakta Kecelakaan Moge di Probolinggo Tewaskan Dokter Abdul Aziz dan Istri, Pengendara Nmax Diburu

Kejadian ini berawal dari Marmi, anak perempuan Mbah Wiji diketahui merantau ke Sumatera, tepatnya ke Riau sekitar tahun 1975 silam.

Awalnya Marmi, rutin berkirim surat ke keluarganya yang ada di Tulungagung hingga medio 1990-an.

Namun sejak saat itu, tak ada kabar lagi dari Marni.

Mbah Wiji pun mengira anak perempuannya itu menjadi korban tsunami.

Karena yakin anaknya menjadi korban tsunami Aceh, Mbah Wiji pun menggelar yasinan.

Mbah Wiji (tengah) diapit Suyadi cucunya dan Marmi anaknya yang terpisah puluhan tahun dalam artikel berjudul 'Dikira Meninggal Disapu Tsunami 2004, Ibu dan Anak asal Tulungagung Kembali Bertemu Setelah Puluhan Tahun
Mbah Wiji (tengah) diapit Suyadi cucunya dan Marmi anaknya yang terpisah puluhan tahun dalam artikel berjudul 'Dikira Meninggal Disapu Tsunami 2004, Ibu dan Anak asal Tulungagung Kembali Bertemu Setelah Puluhan Tahun (TRIBUNJATIM.COM/David Yohanes)

Mbah Wiji menganggap keluarga Marmi sudah cures (habis semuanya).

Dua kali Mbah Wiji menggelar yasinan untuk mendoakan Marni.

Bahkan rencananya Mbah Wiji mau menggelar yasinan untuk kali ketiga.

Namun di saat sudah mengikhlaskan Marni, tiba-tiba kabar bahagia datang.

Marni yang dikira sudah meninggal dunia ternyata masih hidup.

"Sebenarnya lokasi kami jauh dari bencana tsunami. Tak tahu bagaimana kami dikabarkan jadi korban," ucap Suyadi (52), anak sulung Marmi.

Baca juga: Rekam Jejak Wasit Shen Yinhao Anulir Gol Indonesia Lawan Uzbekistan, Ternyata "Musuh Besar" Ferarri

Sejak 2019 Marmi berusaha melacak kembali keluarganya di Tulungagung, namun tidak membuahkan hasil.

Salah satu cucunya kemudian menemukan akun Instagram Desa Kaliwungu, dan mengirim pesan.

Pihak Pemerintah Desa Kaliwungu lalu mencoba menghubungkan kedua keluarga ini, hingga bisa saling tukar nomor telepon.

"Saya senang sekali karena ternyata masih bisa bertemu mbah (nenek). Ternyata saya masih punya nenek," ujar Suyadi dengan nada ceria.

Marmi pun tidak putus-putusnya memeluk sang ibu yang sudah renta.

Ia mengaku akan menghabiskan banyak waktunya bersama Mbah Wiji sebelum kembali ke Desa Bumbung, Kecamatan Bengkalis, Kabupaten bengkalis, Riau.

"Dipuas-puasin bersama orang tua, lepas kangen dulu. Rencananya balik, karena rumahnya di sana (Riau)," katanya.

(*)

Baca berita lainnya di google news

Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved