Polisi Tewas dengan Luka Tembak
Sosok Novita Husain, Istri Brigadir RAT Ngaku Tak Percaya Suami Tewas dengan Luka Tembakan di Jaksel
Sosok Novita Husain, istri Brigadir Ridhal Ali Tomi (RAT) Anggota Satlantas Polresta Manado tidak percaya suaminya tewas tertembak di Jaksel
Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Kharisma Tri Saputra
TRIBUNSUMSEL.COM- Brigadir Ridhal Ali Tomi (RAT) Anggota Satlantas Polresta Manado, Sulawesi Utara, kini meninggalkan istri dan ketiga anaknya setelah tewas di Jakarta Selatan (Jaksel).
Jasad Brigadir Ridhal Ali Tomi ditemukan di dalam mobil Toyota Alpard di Jalan Mampang Prapatan IV, RT 010/RW 02, Tegal Parang, Mampang, Jakarta Selatan, Kamis (25/4/2024)
Adapun sosok sang istri bernama Novita Husain terpukul atas meninggalnya sang suami.
Baca juga: Brigadir RAT, Polisi Manado Ditemukan Tewas di Mobil Alphard di Jaksel, Terekam CCTV
Brigadir Ridhal Ali Tomi dan Novita diketahui memiliki tiga anak yang masih kecil.
Anak pertama almarhum Ridhal berusia tujuh tahun dan yang kedua berusia lima tahun, yang ketiga masih berusia 3 bulan.
Novita Husain mengaku tidak percaya suaminya tewas mengakhiri hidup di Jakarta Selatan (Jaksel).
Menurutnya, ia sangat mengenal betul bagaimana karakter suaminya itu.
"Kalau ada yang bilang almarhum bunuh diri saya tidak percaya karena saya sangat tau sifatnya seperti apa.
Almarhum sangat sayang anak-anak jadi tidak mungkin dia berbuat seperti itu," ujar Novita, dilansir dari Tribunmanado.co.id, Jumat (26/4/2024).
Baca juga: Curhat Brigadir RAT, Polisi Manado Sebelum Ditemukan Tewas di Mobil Alphard di Jaksel
Perempuan yang akrab disapa Osin ini menjelaskan ia mendapatkan informasi suaminya bunuh diri dari bosnya yang ada di Jakarta.
"Bosnya yang telepon katanya Ali bunuh diri di dalam mobil, saya kaget tapi sampai saat ini kami keluarga tidak percaya," tandasnya.
Dia juga mengungkapkan beberapa kali ingin memperjelas insiden yang menimpa suaminya itu dengan meminta bukti.
"Saya sudah coba minta bukti foto atau video cuma bos itu tidak berikan katanya bisa syok melihat keadaan Ali," tuturnya.

Sebelumnya, Novita menjelaskan sepengatahuannya suami menjadi ajudan dari seorang Polwan.
"Saya tau bosnya itu Polwan, yang bawah dia ke Jakarta, cuma saya tidak mau menyebutkan namanya mohon maaf," tuturnya
Perempuan yang akrab disapa Osin ini mengungkapkan sebelum meninggal Brigadir Ridhal sempat mengeluh terkait masalah pekerjaan.
"Pernah lewat telepon almarhum bilang sudah tidak nyaman lagi kerja di situ, saya juga tidak tau maksudnya apa," tandasnya.
Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Ade Rahmat Idnal mengatakan, Brigadir Ridhal berada di Jakarta karena sedang cuti.
"Kebetulan yang bersangkutan sedang melaksanakan izin cuti di Jakarta," kata Ade saat dikonfirmasi, Jumat (26/4/2024).
Kombes Ade sebelumnya membenarkan peristiwa tewasnya Brigadir Ridhal.
Namun, ia menyebut Brigadir Ridhal bukan korban penembakan, melainkan tewas karena diduga bunuh diri.
"Iya betul. Bukan penembakan ya, tapi bunuh diri," kata Ade.
Baca juga: Diciduk Polisi di Sukabumi, Emak-emak Viral Paksa Minta Sedekah Lanjut ke Bogor, Ngaku Cari Rezeki
Saat ini jenazah Brigadir Ridhal masih berada di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur.
Diberitakan Tribun Manado sebelumnya, posisi korban berada di kursi supir sebelah kanan mobil Toyota Alphard berpelat nomor B 1544 QH.
Posisinya badannya terjatuh ke arah sebelah kiri, dan masih terpasang sabuk pengaman.
Korban terlihat menggunakan kaos berwarna berwarna biru, dengan celana panjang berwarna hitam.
Di bagian sebelah kanan celananya terdapat sarung senjata berwarna putih.
Kapolda Sulawesi Utara Irjen Pol Yudhiawan ketika dikonfirmasi sudah membenarkan peristiwanya.
"Iya benar kejadian, Kapolresta Manado saya sudah perintahkan ke Jakarta untuk menyelidiki lebih lanjut," jelas dia.
Terekam CCTV
Sebelum bunuh diri, Brigadir Ridhal Ali Tomi dan mobil Alphardnya itu sempat terekam kamera CCTV masuk ke lokasi dan berhenti terlebih dahulu.
Beberapa waktu berselang, korban diduga menembak kepalanya dengan pistol miliknya.
Aksi bunuh diri dilakukan dengan cara menembakkan senjata api (senpi) berupa pistol jenis HS kaliber 9 milimeter.
Tembakan pistol semi otomatis itu membuat peluru menembus kepalanya lewat pelipis dari kanan ke kiri.
Kemudian, mobil tampak berjalan pelan tak terarah, dengan berbelok ke arah samping kanan.
Bahkan mobil tersebut sempat menabrak mobil lain yang tengah parkir di depan rumah.
Baca juga: Dugaan Penyebab Brigadir RAT, Polisi Manado Tewas di Mobil Alphard di Jaksel
Hal itu membuat warga sekitar mendatangi suara tabrakan mobil tersebut.
Sejumlah warga keluar dan mendatangi mobil.
Dari sanalah diketahui Brigadir Ridhal Ali Tomi (RAT) tewas dengan luka tembak di kepalanya di dalam mobil Alphard.
Warga kemudian melaporkan ke polisi yang langsung mendatangi lokasi kejadian.
Polisi lalu menemukan senjata api (senpi) jenis HS dengan kaliber 9 milimeter (mm) di samping jenazah anggota Satlantas Polresta Manado, Sulawesi Utara Brigadir Ridhal Ali Tomi (RAT) yang tewas di dalam mobil di kawasan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.
Senjata api tersebut diduga dipakai Brigadir RAT untuk mengakhiri hidup.
"Kami menemukan beberapa barang bukti di dalam mobil tersebut, berupa satu pucuk senjata api jenis HS, dengan kaliber 9 mm," ujar Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Bintoro, kepada wartawan, Jumat (26/4/2024).
"Dan juga kami menemukan identitas dari korban inisial RA adalah salah satu petugas kepolisian yang bertugas di Polresta Manado," lanjutnya.
Bintoro menuturkan, pihaknya telah melakukan digital forensik terhadap temuan kamera CCTV yang ada di TKP.
"Selanjutnya kami melaksanakan kegiatan pemeriksaan terhadap 13 orang saksi salah satunya adalah pemilik dari rumah atas nama Ibu Devi. Kami juga telah melaksanakan kegiatan digital forensik terhadap temuan CCTV yang ada di TKP," ucap dia.
"Dari CCTV ini kami bisa melihat gambaran kejadian dari peristiwa tersebut. Dari keterangan saksi olah TKP dan juga didukung dari bukti Barang bukti yang ada, dan juga alat bukti berupa CCTV yang kami sudah putar, kami bisa mengambil kesimpulan untuk sementara bahwa dugaan yang bersangkutan bunuh diri," sambungnya.
Disclaimer
Berita di atas tidak bertujuan menginspirasi siapapun melakukan tindakan serupa.
Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.
Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup.
Anda tidak sendiri. Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.
Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling,
Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:
https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.