Berita Viral
Alasan Adi Latif Mashudi Pemuda Lulusan Korea Jadi Petani di Blora, Lihat Peluang Majukan Kampung
Terkuak alasan Adi Latif Mashudi, pemuda lulusan Korea yang jadi petani di Blora, lihat peluang untuk majukan kampung, kubur mimpi ingin jadi polisi..
Penulis: Thalia Amanda Putri | Editor: Kharisma Tri Saputra
Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Thalia Amanda Putri
TRIBUNSUMSEL.COM - Terkuak alasan Adi Latif Mashudi selaku pemuda lulusan Korea yang jadi petani di Blora.
Adi Latif menyebut dirinya memiliki alasan menjadi petani karena melihat peluang untuk memajukan kampung halamannya.
Baca juga: Sempat Marah, Ibu Chandrika Chika Kini Beri Dukungan ke Anak usai Ditahan karena Narkoba

Awalnya Adi mengaku dirinya sempat bercita-cita menjadi polisi.
Namun niatan tersebut dikuburnya dalam-dalam karena mempertimbangkan keuangan orang tuanya yang bekerja sebagai buruh petani.
Saat itulah keinginannya sebagai petani pun tumbuh setelah melihat kondisi geografis kampung halamannya tertinggal saat ia beranjak dewasa.
"Rasanya kok lebih baik saya membangun desa saja," ungkapnya.
Disana, ia mengembangkan usaha agrowisata sertia mewujudkan impiannya menjadi petani hidroponik.
Tak tanggung-tanggung, Adi rela merogoh kocek hingga Rp 700 juta tanpa pinjaman bang.
"Semua dari tabungan pribadi selama kerja di Korea," kata Adi, dilansir dari instagram undercover.
Kemudian ia memulai mengembangkan agrowisatanya yang ia nama 'Agro Wisata Girli Farm' sebagai petani melon hidroponik.
Semua ilmu hidponik pun ia pelajari secara otididak sambil berkonsultasi dengan ddua rekan mantan PMI Korea yang berkarier sebagai petani.
Adi menyebut, perawatannya terbilang tidak terlalu rumit dan bisa dipanen setiap 2 bulan.
Baca juga: Kisah Latif Mashudi, Pemuda Blora Lulus Kuliah dari Korea Pilih jadi Petani di Kampung Halaman
Baca juga: Alasan Anwar Fuady Bakal Nikahi Wiwiet Tatung di Usia 77 Tahun, Butuh Pendamping di Hari Tua
Tak disangka, keputusannya menjadi seorang petani hidroponik itu semakin maju.
Saat ini, sudah ada tiga jenis melon yang ia embangkan, diantaranya Neww Kinanti, Sweet Lavender, dan Rangipo-RZ Lavender.
Selain melon, Adi juga mengembangkan tanaman buah-buahan lain, seperti alpukat, durian, stroberi, serta budidaya ikan lele dan nila.
Menilik akun Instagramnya @anakgembala14, Adi Latif Mashudi memperlihatkan momen saat bertemu dengan Bupati Blora H Arief Rohman.
Disana, ia bersama istrinya, Devi Agustina membawa oleh-oleh tiga jenis melon dari kebun hidroponik yang dikelolanya.
Dalam perjalanan bisnisnya, Adi mengaku belum pernah menerima bimbingan dari Dinas Pertanian setempat.
"Semoga kedepannya ada, tapi paling utama sih perbaikan jalan agar wisatawan lebih mudah menjangkau kebun saya," paparnya.
Ia berharap proses panjangnya itu sebagai petani bisa mendatangkan banyak manfaat untuk desanya.
Kisahnya Viral
Lebih jauh, diketahui jika kisah Adi Latif Mashudi itu viral di media sosial lantaran lebih memilih mengabdi kembali ke kampung halamanya, di Blora sebagai petani.
Adi Latif Mashudi kini sukses menjadi anak muda yang mampu mengembangkan lahan pertanian melon hingga mendapat julukan 'Petani Milenial'.
Namun sebelum merasakan kesuksesan tersebut, perjalanan Adi Latif sangat panjang.
Adapun kisah tersebut diunggah dalam akun Instagram @undercover.id, Rabu, (24/4/2024).
Adi Latif Mashudi awalnya berkarier di Korea Selatan setelah lulus pendidikan SMK pada tahun 2015 lalu.
Adi kemudian mengikuti kursus di salah satu lembaga di Pati, Jawa Tengah.

Setelah lulus, ia berhasail terpilih megikuti program pengiriman tenaga kerja ke Korea Selatan secara gratis.
Hal itu dikarenakan Adi merupakan salah satu siswa berprestasi di lembaga tersebut.
Sehingga Adi Latif Mashudi tak butuh waktu lama menunggu usia 30 tahun untuk bisa menjadi pekerja migran di negara orang.
Adi yang telah bekerja di Korea tetap melanjutkan pendidikannya S1 lewat beasiswa di Universitas terbuka yang bermitra dengan salah satu universitas di Korea Selatan dengan jurusan Manajemen Bisnis.
Selama kuliah sembari bekerja, Adi sehari-hari menyisihkan penghasilannya untuk ditabung.
Diketahui, Adi bekerja di Korea Selatan selama lima tahun sejak 23 Desember 2017-Juli 2023 di salah satu perusahaan elektronik, yakni LG.
Prestasi yang bagus lantas membuat Adi berhasil mendapatkan beasiswa dari BNI. Ia pun berhasil wisuda pada 2022 dengan IPK 3,65.
Baca juga: Chandrika Chika Minta Maaf hingga Ungkap Penyesalan Konsumsi Narkoba, Janji Perbaiki Pergaulan
Singkat cerita, Adi memutuskan untuk berangkat ibadah haji pada 2023.
Ketika menunaikan ibadah haji, Adi justru mempertimbangkan pilihan kariernya kembali ke kampung halamannya di Blora dan memilih untuk menjadi petani.
Padahal, Adi sempat menerima tawaran untuk bekerja di perusahaan Korea lainnya dengan gaji yang lebih besar.
Namun karena panggilan hati, Adi justru memantapkan diri untuk pulang dan memilih sebagai petani.
Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com
(*)
Baca juga berita lainnya di Google News
Sopir Bank Bawa Kabur Uang Rp10 Miliar di Solo, Beraksi saat Petugas Keamanan Izin ke Toilet |
![]() |
---|
'Saya Ini Asli Ojol Bukan Settingan' Driver Ojol yang Bertemu Wapres Gibran Buat Pengakuan |
![]() |
---|
Sosok AKBP Harry Azhar, Kapolres Sinjai Viral Diduga Pukul Demonstran di Gedung DPRD Sinjai |
![]() |
---|
Rekam Jejak Ajie Karim Anggota DPRD Sumut Viral Video Asyik Dugem Tersebar Gegara Bikin Story |
![]() |
---|
Sosok Ajie Karim Anggota DPRD Sumut Diduga Asik Dugem saat Rakyat Demo, Gerindra Beraksi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.